Advertisement

Benarkah Covid-19 Tingkatkan Risiko Keguguran dan Cacat Bayi?

Oktaviano DB Hana
Jum'at, 26 Maret 2021 - 14:07 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Benarkah Covid-19 Tingkatkan Risiko Keguguran dan Cacat Bayi? Ratusan ibu hamil dengan usia kehamilan 37 minggu mengikuti swab test atau tes usap Covid-19 gratis yang digelar oleh Pemerintah Kota Surabaya di Gelora Pancasila, Kota Surabaya, Selasa (21/7/2020). - antara

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Ibu hamil yang terpapar Covid-19 memiliki kecenderungan untuk memiliki bayi prematur. Hal tersebut disampaikan oleh Guru Besar Universitas Indonesia Profesor Zubairi Djoerban. 

Hal itu diungkapkannya melalui akun Twitternya, @ProfesorZubairi, Kamis (25/3/2021) 15.11 WIB, ketika menjawab pertanyaan warganat, apakah Covid-19 meningkatkan risiko keguguran dan cacat pada bayi.

Advertisement

Untuk menjawab itu, Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Pengurus Besar IDI (Satgas Covid-19 PB IDI) itu mengutip laporan teranyar dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat. Laporan itu menunjukkan bahwa memang Covid-19 memang terkait dengan kelahiran prematur.

"Ibu hamil yang terinfeksi Covid-19 mempunyai risiko 25 persen lebih tinggi untuk memiliki bayi prematur," tulisnya dalam sebuah utasan di Twitter.

Baca juga: Siap-Siap! Pelaku Wisata di Sleman Mulai Divaksin 5 April Mendatang

Lebih lanjut, ahli ilmu penyakit dalam ini merekomendasikan agar ibu hamil yang hendak melahirkan hendaknya melakukan tes Covid-19. Pasalnya, jelas dia, bila positif, maka sang ibu akan membutuhkan perawatan khusus.

"Apakah ibu hamil yang positif Covid-19 diharuskan operasi caesar? Jawabannya tidak. Operasi caesar diperlukan ketika dibenarkan secara medis dan memang ada indikasi-indikasi tertentu yang diputuskan oleh dokter kandungan," tulisnya.

Zubairi mengaku mendapatkan cukup banyak pertanyaan di Twitter tentang ibu hamil dan kaitannya dengan Covid-19. Salah satu pertanyaan lainnya adalah kaitan vaksinasi Covid-19 dengan kesuburan wanita. 

Dia mengaku bahwa hal itu tidak tepat. Pasalnya, dia menilai sejumlah merek vaksin Covid-19 sudah memiliki bukti yang membantah klaim tersebut.

Dia menyebutkan Pfizer, Moderna, dan Johnson & Johnson sudah terbukti aman bagi ibu hamil. Soal merek lain, ahli penyakit dalam ini mengaku belum mengetahuinya.

Baca juga: Kekayaan Dana Penyelenggaraan Haji Tumbuh 15 Persen

"Apakah vaksin Covid-19 memengaruhi kesuburan atau bikin perempuan tak bisa hamil? Vaksin tidak memengaruhi kesuburan. Makin banyak bukti beberapa vaksin seperti Pfizer, Moderna, dan Johnson&Johnson ternyata aman untuk ibu hamil. Kalau merek lain, saya tidak tahu," tulisnya di Twitter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Pemilu Usai, Gus Endar Serukan Persatuan dan Kerukunan

Bantul
| Jum'at, 26 April 2024, 16:07 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement