Advertisement
Hasil Studi : Flu Ternyata bisa Lindungi Tubuh dari Serangan Virus Corona
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Sebuah studi anyar menunjukkan bahwa flu biasa dapat membantu memblokir penyakit virus corona baru Covid-19 agar tidak bereplikasi di dalam tubuh.
Dilansir New York Post, Rabu (24/3) studi yang diterbitkan di Journal of Infectious Diseases menunjukkan bahwa rhinovirus manusia atau dikenal sebagai flu biasa membantu menghalangi SARS-CoV-2 berkembang biak di saluran pernapasan.
Advertisement
Para ilmuwan di MRC University of Glasgow Center for Virus Research (CVR) sekarang percaya bahwa respons kekebalan alami terhadap dingin juga dapat memberikan perlindungan yang cukup signifikan dari Covid-19.
Dengan demikian, mereka yang memiliki kedua patogen atau virus di dalam tubuhnya mungkin memiliki penguatan perlindungan yang unik terhadap virus corona yang lebih mematikan, yang kini masih menjadi pandemi global.
Hasil studi ini telah membuat para peneliti percaya bahwa interaksi virus yang bermanfaat dapat membantu mengurangi jumlah kasus virus corona baru meskipun di sisi lain ini membuat orang mengalami flu.
Penelitian sebelumnya juga mengungkap bagaimana rhinovirus, virus pernapasan yang paling tersebar luas pada manusia, dapat memengaruhi tingkat keparahan dan patologi infeksi lainnya yang terjadi di dalam tubuh.
BACA JUGA: Info Stok Darah di PMI DIY Hari Ini 24 Maret 2021, Cek Datanya!
Pablo Murica, penulis studi dan profesor di University of Glasgow mengatakan penelitiannya menunjukkan rhinovirus memicu respons imun bawaan dalam sel epitel pernapasan manusia yang menghalangi replikasi virus corona baru.
"Ini berarti respon kekebalan yang disebabkan oleh infeksi virus flu biasa dapat memberi beberapa tingkatan perlindungan sementara terhadap virus corona baru. Berpotensi memblokir penularan virus dan mengurangi keparahan," katanya.
Murica dan tim penelitinya berharap dapat melanjutkan studi mereka untuk mengetahui informasi lebih lanjut tentang dua hal tersebut, termasuk untuk menentukan apa yang terjadi pada tingkat molekuler pada dua virus yang ada.
Temuan serupa juga telah diterapkan di Rusia, di mana vaksin Covid-19 Sputnik V dikembangkan menggunakan versi modifikasi dari adenovirus, yang juga menyebabkan gejala flu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
- 66 Pegawai KPK Pelaku Pungutan Liar di Rumah Tahanan Dipecat
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
Advertisement
Stok Darah dan Jadwal Donor Darah di Wilayah DIY Jumat 26 April 2024
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Wanita 60 Tahun Lolos ke Kontes Miss Argentina karena Tampak Awet Muda
- Agresi Israel, Penduduk Gaza Diperkirakan Krisis Pangan dalam Enam Pekan Lagi
- Sheila on 7 Bikin Konser di Medan, Pertumbuhan Sektor Pariwisata di Sumut Ikut Subur
- Jokowi Siapkan Program Unggulan untuk Prabowo-Gibran
- Pemerintah Pastikan Tidak Impor Bawang Merah Meski Harga Naik
- Jusuf Kalla Ingatkan Prabowo Pentingnya Oposisi
- Surya Paloh Temui Prabowo di Kartanegara
Advertisement
Advertisement