Advertisement
Harga Jauh Lebih Murah, Kemenhub Dorong Penggunaan GeNose

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengakui mahalnya biaya untuk uji kesehatan Rapid Tes Antigen dan Swab RT-PCR menjadi kendala masyarakat yang harus bepergian di situasi pandemi sehingga terjadi penurunan jumlah penumpang di seluruh moda angkutan. Untuk itu, Kemenhub terus mendorong penerapan layanan GeNose di seluruh moda transportasi umum.
Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mengatakan tren penurunan penumpang dipengaruhi oleh kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan Surat Edaran untuk persyaratan perjalanan orang di antaranya pembatasan kapasitas penumpang serta tes Covid-19 RT Antigen dan PCR. Hal tersebut berpengaruh terhadap minat pergerakan penumpang mengingat biaya RT-PCR untuk persyaratan angkutan udara dan laut yang kurang terjangkau dan masa berlaku hasil tes yang pendek.
Advertisement
"Sebagai tindak lanjut, [salah satunya saat ini] Kemenhub mulai mendorong penggunaan GeNose sebagai tes Covid-19 yang akurat di moda perkeretaapian," kata Adita kepada Bisnis.com, Senin (1/3/2021).
Baca juga: Bantul Ajukan 15.300 Guru dan Tendik untuk Dapat Vaksinasi
Adita menjelaskan, GeNose dipilih karena biayanya yang lebih murah bila dibandingkan metode uji kesehatan Covid-19 lainnya. Hasilnya pun tidak kalah akurat sebagai alat penyaringan (screening) dan tentunya penggunaannya harus didukung karena ini merupakan hasil karya anak bangsa.
"[Pekan lalu] penggunaan GeNose sudah diberlakukan di moda transportasi laut. Sosialisasi di pelabuhan Tanjung Priok oleh Bapak Menhub [Budi Karya], dan tidak menutup kemungkinan akan diterapkan di moda transportasi udara," ungkapnya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik mencatatkan tren penurunan penumpang di moda angkutan umum baik laut, udara, dan kereta api pada Januari 2021.
Baca juga: 39.000 Orang di Sektor Pelayanan Publik Terdaftar Menerima Vaksin
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan untuk sektor transportasi udara, jumlah penumpang domestik pada Januari 2021 hanya 2,34 juta orang atau menurun 36,19 persen dibandingkan dengan Desember 2020 (month to month/m-t-m).
Sementara untuk penumpang kereta api, jumlah penumpang pada Januari 2021 hanya 11,9 juta orang atau menurun 11,95 persen dari Desember 2020 (m-t-m). Angkutan laut terjadi penurunan 4,05 persen dari Desember 2020 (m-t-m) atau hanya 1,26 juta orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
Advertisement

Jalan Trisik Penghubung Jembatan Pandansimo di Kulonprogo Rusak Berat Akibat Truk Tambang
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement