Advertisement
Donor Plasma Konvalesen, Sandiaga: Ada Sensasi Dingin
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno - Youtube : Sekretariat Presiden RI
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga S. Uno membagikan kisahnya usai melakukan donor plasma konvalesen di Kantor Palang Merah Indonesia (PMI). Menurutnya, ada sensasi dingin di tubuh.
Sandiaga merupakan seorang penyintas Covid-19, sehingga langkah donor plasma diharapkan bisa membantu mempercepat pemulihan pasien positif Covid-19. Adapun, Plasma konvalesen disebut sebagai terapi pendamping yang dinilai bermanfaat untuk menyembuhkan pasien Covid-19.
Advertisement
Plasma konvalesen berasal dari plasma sel darah penderita Covid-19 yang sudah sembuh (penyintas) dan akan membentuk antibodi di dalam tubuhnya. Antibodi tersebut yang berperan sebagai imunisasi pasif bagi pasien terinfeksi Covid-19.
“Pengambilan plasma dilakukan sebanyak tiga kali tiap 10 menit dan setiap 10 menit itu ada rasa sensasi dingin, karena darahnya dikembalikan lagi ke dalam tubuh," kata Sandiaga dalam siaran pers yang dikutip, Kamis (28/1/2021).
Dia menjelaskan proses yang dilakukan berbeda dengan donor darah biasa. Donor darah biasa memakan waktu yang lebih singkat, sedangkan donor plasma konvalesen memerlukan waktu lebih lama karena terdapat proses sentrifugasi.
Sandiaga menuturkan untuk dapat menjadi pendonor, harus memenuhi kadar titer antibodi yang cukup tinggi berdasarkan hasil uji netralisasi. Selain itu pendonor juga harus memenuhi berbagai syarat lain seperti pernah terkonfirmasi positif Covid-19, mendapatkan surat keterangan sehat dari rumah sakit, bebas dari infeksi virus corona atau telah sembuh sekurang-kurangnya 14 hari.
Menurut data dari PMI per-14 Januari 2021, dari 703.464 orang yang sudah sembuh dari Covid-19, baru satu persen yang menjadi pendonor plasma konvalesen. Padahal, dengan menjadi pendonor plasma konvalesen setidaknya akan membantu mempercepat penyembuhan pasien Covid-19.
Selain itu, untuk menggeliatkan dan membangkitkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, perlu adanya pemulihan dari sisi kesehatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Libur Nataru, KLH Prediksi Sampah Nasional Naik 59 Ribu Ton
- Lebih dari 4 Juta Senjata Beredar, Australia Luncurkan Buyback Nasion
- KPK Tangkap Enam Orang dalam OTT di Kalimantan Selatan
- Kakak Sulung Berpulang, Unggahan Atalia Praratya Mengharukan
- Cegah Anak Tersesat, Masjidil Haram Sediakan Gelang Identitas
Advertisement
Ramp Check Rampung, KA Bandara YIA Siap Hadapi Nataru
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Kemendukbangga-BKKBN Ajak Gen Z Lawan Bullying lewat Gen Z Fest
- Hadapi Libur Nataru di DIY, Pertamina Pastikan Stok BBM dan LPG Aman
- Jadwal Lengkap KRL Jogja-Solo Jumat 19 Desember 2025
- Rembugan Bahas Pendaftaran Tanah, Tingkatkan Kapasitas ASN
- Menteri Nusron Jadikan Reforma Agraria Solusi Penguasaan Tanah Adil
- Jadwal Lengkap KRL Solo-Jogja Jumat 19 Desember 2025
- Rapat Koordinasi GTRA Kota Jogja Susun Program Reforma Agraria 2026
Advertisement
Advertisement




