Advertisement
Iran Mulai Produksi Logam Uranium untuk Rancang Senjata Nuklir
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Iran memulai riset dan pengembangan bagi produksi logam uranium yang dapat digunakan untuk membuat material bagi senjata nuklir.
Menurut laporanĀ Nippon Hoso Kyokai/NHK pada Jumat (15/1/2021), Badan Tenaga Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA) telah menyampaikan bahwa mereka telah menerima pemberitahuan tertulis dari Iran. Negara itu menyampaikan telah memulai pekerjaan di sebuah fasilitas nuklir di Provinsi Isfahan, Iran tengah, dengan menyiapkan peralatan baru.
Advertisement
Duta Besar Iran untuk IAEA, Kazem Gharib Abadi, menuliskan di Twitter bahwa logam uranium akan digunakan sebagai bahan bakar untuk Reaktor Riset Teheran yang diklaim Iran akan digunakan untuk tujuan damai.
Langkah terbaru Iran ini diyakini melanggar kesepakatan nuklir 2015 dengan negara-negara besar dunia yang melarang riset, pengembangan, serta produksi logam uranium untuk periode waktu tertentu.
Sebelumnya bulan ini, pemerintah Iran telah memulai kembali pengayaan uranium hingga tingkat kemurnian 20 persen di sebuah fasilitas nuklir di Fordow, Iran tengah. Tindakan ini melanggar kesepakatan nuklir tersebut.
Para analis menyatakan bahwa dengan langkah Iran menuju produksi logam uranium, negara itu kemungkinan mencoba memberikan tekanan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat berikutnya, Joe Biden, sebagai upaya agar sanksi-sanksi atas Iran dicabut.
Adapun pekan lalu, IAEA telah mengonfirmasi bahwa Iran memulai proses menuju pengayaan 20 persen. Langkah terbaru ini dipandang sebagai upaya oleh pemerintah Iran untuk meningkatkan tekanan terhadap Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden agar secepatnya mencabut sanksi atas Iran.
"Iran hari ini mulai memproduksi uranium yang telah diperkaya hingga 4,1 persen U-235 ke dalam enam kaskade sentrifugal di Pabrik Pengayaan Bahan Bakar Fordow untuk pengayaan lebih lanjut hingga 20 persen," demikian pernyataan IAEA dalam laporan yang dikirim ke negara-negara anggotanya.
Meningkatnya ketegangan antara Iran dan AS akibat pengayaan uranium yang dilakukan oleh Iran tentunya menimbulkan kekhawatiran bagi banyak negara di dunia. Pasalnya, hal tersebut menunjukkan ancaman terjadinya perang nuklir di kemudian hari yang melibatkan dua negara dan akan berdampak bagi kehidupan jutaan manusia di dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Erupsi Lagi, Gunung Semeru Semburkan Awan Panas Guguran
- Ini Profil Keseharian Harvey Moeis Suami Sandra Dewi yang Terseret Korupsi PT Timah
- Perbaikan Jalur Pantura Demak-Kudus Ditarget Rampung Sebelum April 2024
- Gugatan Sengketa Pilpres, Mahfud MD Serukan Kembalian Maruah MK
- PGI Meminta Agar Kasus Kekerasan di Papua Diusut Tuntas
Advertisement
Dishub DIY Buat Skema Jalur Utama dan Alternatif Masuk DIY Saat Mudik Lebaran 2024
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Aksi Teror Marak di Dunia, Polri Antisipasi Serangan Terorisme Saat Lebaran 2024
- Mendag Sebut Kemendag Tak Tinggal Diam Mengetahui Perdagangan Pakaian Bekas Impor Kembali Marak
- Hakim Konstitusi Arief Hidayat Tak Terbukti Melanggar Kode Etik
- Masjid Agung Kota Bogor Diresmikan, Begini Kemegahannya
- Daop 2 Siapkan 24 Lokomotif-244 Kereta untuk Angkutan Lebaran 2024
- Viral Polisi Tembak dan Serang DC, APPI Jelaskan Duduk Permasalahannya
- Pemulangan Enam Jenazah ABK WNI dari Jepang Dilakukan Bertahap
Advertisement
Advertisement