Advertisement

Promo November

Kerusuhan Etnis Pecah di Ethiopia, 100 Orang Lebih Tewas

John Andhi Oktaveri
Kamis, 24 Desember 2020 - 23:07 WIB
Budi Cahyana
Kerusuhan Etnis Pecah di Ethiopia, 100 Orang Lebih Tewas Foto yang memperlihatkan sebuah jalan di Mekelle, daerah Tigray utara Ethiopia, pada Senin (10/12/2018). - Antara/Reuters

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Lebih dari 100 orang di wilayah barat Ethiopia, Benishangul-Gumuz, tewas akibat konflik bernuansa etnis di negara itu.

Saksi dan pejabat mengatakan bahwa setidaknya 102 orang tewas dalam serangan pada Rabu (23/12/2020) pagi di wilayah Metekel seperti dikutip theguardian.com, Kamis (24/12/2020).

Advertisement

Serangan itu terjadi sehari setelah Perdana Menteri, Abiy Ahmed mengunjungi wilayah itu dan berbicara tentang perlunya mengadili mereka yang bertanggung jawab atas serangan baru-baru ini.

Serangan tersebut terpisah dari konflik mematikan di wilayah utara Tigray Ethiopia ketika pasukan Ethiopia dan pasukan sekutu regional mulai memerangi pasukan Tigray pada awal November.

Pasukan federal yang dikerahkan di wilayah lain di negara terpadat kedua di Afrika itu terpaksa dikerahkan untuk berperang dalam konflik itu. Akan tetapi, langkah tersebut akan menimbulkan kekhawatiran akan kekosongan keamanan.

Bahkan sebelum perang Tigray meletus bulan lalu, pemerintah Abiy bergulat dengan meningkatnya rasa tidak aman di banyak bagian negara itu.

Kekerasan antara kelompok yang memperebutkan tanah dan sumber daya lainnya telah memaksa ratusan ribu orang meninggalkan rumah mereka setelah Abiy menjabat pada 2018, menurut perkiraan PBB.

Ketegangan etnis adalah tantangan besar karena Abiy mencoba mempromosikan persatuan nasional di negara dengan lebih dari 80 kelompok etnis tersebut.

Belay Wajera, seorang petani di kota barat Bulen, mengatakan bahwa dia menghitung ada 82 mayat di ladang dekat rumahnya setelah serangan fajar kemarin. Belay menyatakan bahwa dia dan keluarganya terbangun karena suara tembakan dan lari keluar rumah mereka saat sejumlah pria berteriak "tangkap mereka".

Istri dan lima anaknya ditembak mati, sedangkan dia ditembak di bagian bokong. Sementara itu, empat anak lainnya melarikan diri dan belum pulang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Jadwal SIM Keliling Sleman Sabtu 23 November 2024

Jogja
| Sabtu, 23 November 2024, 00:57 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement