Advertisement
Jangan Sembarangan Buang Masker Sekali Pakai

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Penggunaan masker menjadi kebiasaan baru di tengah pandemi virus corona (Covid-19). Masker sangat penting untuk mencegah penularan Covid-19.
Masker yang digunakan masyarakat pada umumnya terbagi menjadi masker sekali pakai dan masker yang bisa digunakan berulang kali. Penggunaan masker sekali pakai secara langsung akan meningkatkan jumlah limbah atau sampah.
Advertisement
Pemerintah mengimbau masyarakat untuk memisahkan masker yang sudah terpakai dengan sampah rumah tangga. Kementerian Kesehatan melansir, ada tips yang bisa diterapkan saat membuang masker sekali pakai.
- Pertama, lepaskan masker melalui tali belakang.
- Kemudian lipat masker yang akan dibuang.
- Jangan lupa untuk menyemprotkan cairan disinfektan ke masker yang akan dibuang.
- Masker juga perlu bisa dipotong menjadi beberapa bagian sebelum dibuang ke tempat sampah yang tertutup.
- Setelah membuang masker, cuci tangan menggunakan sabun.
Kementerian Kesehatan sebelumnya melansir penggunaan masker untuk mencegah penularan Covid-19 tidak bisa sembarangan. Ada tiga jenis masker yang direkomendasikan, yakni masker N95, masker bedah, dan masker kain.
Masker N95 memiliki standard tinggi karena kerap dipakai petugas kesehatan yang berhadapan langsung dengan virus di laboratorium.
Sementara itu, masker bisa juga sudah biasa dipakai tenaga medis sehingga memiliki spesifikasi yang mumpuni untuk mencegah penyebaran virus.
Adapun masker kain tidak seluruhnya direkomendasikan, terutama masker kain tipis seperti scuba dan buff. Untuk itu, masker kain sedikitnya harus terdiri dari tiga lapis.
Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan COVID-19 dr. Reisa Broto Asmoro sebelumnya mengatakan masker kain yang direkomendasikan adalah masker yang memiliki 3 lapisan kain.
Lapisan pertama adalah lapisan kain hidrofilik seperti katun, kemudian dilapisi oleh kain yang bisa mendukung filtrasi lebih optimal. Untuk lapisan kedua ini bisa juga menggunakan katun atau polyester.
Lapisan ketiga atau bagian masker paling luar menggunakan lapisan hidrofobik atau bersifat anti air seperti terbuat dari polypropylene.
"Masker kain ini dapat dicuci dan dipakai kembali. Oleh karena itu pencucian dan penyimpanan harus tepat," katanya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitangandengansabun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pembeli Beras SPHP Wajib Difoto, Ini Penjelasan dari Perum Bulog
- Sidang Korupsi Mbak Ita, Wakil Wali Kota Semarang Diperiksa
- Mantan CEO GoTo Andre Soelistyo Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Chromebook
- Polisi Kerahkan 1.082 Personel Gabungan Amankan Aksi Unjuk Rasa di Sidang Hasto Kristiyanto
- Mulai 1 Juli 2026, Vietnam Larang Penggunaan Sepeda Motor Berbahan Bakar Fosil di Pusat Kota Hanoi
Advertisement
Hari Pertama MPLS di SMPN 1 Banguntapan Dimulai dengan Penyerahan Simbolis Siswa Baru
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Tukin ASN DKI yang Telat di Hari Pertama Sekolah akan Dipotong
- Mulai 1 Juli 2026, Vietnam Larang Penggunaan Sepeda Motor Berbahan Bakar Fosil di Pusat Kota Hanoi
- Polisi Kerahkan 1.082 Personel Gabungan Amankan Aksi Unjuk Rasa di Sidang Hasto Kristiyanto
- Operasi Patuh 2025 Dimulai Hari Ini Hingga 27 Juli Mendatang, Berikut Jenis Pelanggaran dan Denda Tilangnya, Paling Tinggi Rp1 Juta
- Mensos Tegaskan Masa Orientasi Siswa Sekolah Rakyat Sekitar 15 Hari
- Mantan CEO GoTo Andre Soelistyo Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Chromebook
- Sidang Korupsi Mbak Ita, Wakil Wali Kota Semarang Diperiksa
Advertisement
Advertisement