Advertisement
Peneliti Temukan Bukti Planet di Luar Galaksi Bimasakti
Planet di luar galaksi Bimasakti. - JIBi
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Sebuah tim peneliti dari AS dan China menemukan bukti pertama planet di galaksi lain di luar bimasakti.
Dalam makalah mereka yang diunggah ke server pracetak arXiv, tim menjelaskan pekerjaan mereka mempelajari kemungkinan planet dan apa yang telah mereka temukan sejauh ini.
Advertisement
Ilmuwan luar angkasa telah menemukan bukti banyak planet di luar tata surya kita; Penemuan exoplanet sekarang berjumlah ribuan. Namun sejauh ini, semua exoplanet telah ditemukan di dalam galaksi Bima Sakti.
Penemuan ini telah membuat para ilmuwan percaya bahwa kemungkinan ada miliaran planet di Bima Sakti. Namun sejauh ini, belum mungkin mengidentifikasi planet yang ada di galaksi lain.
Dalam upaya baru ini, para peneliti yakin mereka telah menemukan kandidat seperti itu. Jika sudah dikonfirmasi, maka akan dinamai M51-ULS-1b. Kandidat planet terletak di Galaksi Pusaran M51 dan berjarak sekitar 23 juta tahun cahaya. M51 terletak relatif dekat dengan Ursa Major.
Dalam kebanyakan kasus, mengidentifikasi planet pada jarak seperti itu akan sangat sulit, bahkan mustahil. Namun dalam kasus ini, pekerjaan menjadi lebih mudah karena sejumlah atribut kandidat yang unik.
Pertama, objek berada dalam sistem biner yang memiliki lubang hitam atau bintang neutron di tengahnya, yang kebetulan sedang dalam proses memakan bintang lain. Dengan melakukan itu, ia memancarkan sinyal sinar-X yang sangat besar, yang menarik perhatian para peneliti.
Sumber seperti itu jarang terjadi di langit malam. Faktor lain dalam penemuan ini adalah bahwa sumber sinar-X terbukti sangat kecil sehingga objek yang melintas di antaranya dan para peneliti di Bumi akan memblokir sinar-X untuk sementara. Dan itulah yang diamati para peneliti kemungkinan transit planet yang berlangsung selama kurang lebih tiga jam.
Sejauh ini, para peneliti telah mengesampingkan kemungkinan bintang lain menghalangi sinar-X, mengingat sistem biner terlalu muda untuk kemungkinan itu. Mereka juga mengesampingkan kemungkinan material ditarik ke sumber emisi sebagai alasan peredupan. Karakteristik cahaya tidak tepat untuk acara seperti itu.
Diperlukan studi lebih lanjut tentang sistem tersebut sebelum objek tersebut dapat dipastikan sebagai planet, tetapi jika itu terjadi, para peneliti menyarankan kemungkinan besar ukurannya kira-kira sebesar Saturnus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Wabah Flu Burung Jerman Berpotensi Menyebar ke Negara Tetangga Eropa
- Diguyur Hujan Deras, Semarang Kembali Banjir
- Tokoh hingga Sultan dari Berbagai Daerah Mendeklarasikan FKN
- Ketum Muhammadiyah Berharap Generasi Muda Mewarisi Nilai Sumpah Pemuda
- Seorang Penumpang Meninggal Dunia di Bandara Soekarno-Hatta
Advertisement
UMP DIY 2026 Diusulkan Naik Jadi Rp3,6 Juta hingga Rp4 Juta
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Hari Pertama Bertugas, Kajati DIY Petakan Kasus Korupsi
- Lansia 80 Tahun di Tulung Klaten Tercebur di Sumur 15 Meter
- Epson Kenalkan Produk TKDN dan Teknologi Hijau di Jogja
- Pabrik Tahu di Sragen Ludes Terbakar, Ini Dugaan Penyebabnya
- 4 Penerbang TNI AU Akan Kemudikan A400M dari Spanyol ke Halim Jakarta
- Biaya Haji 2026 Turun Rp1 Juta, Jemaah Bayar Rp54,92 Juta
- Omzet Peserta Naik 3 Kali Lipat di Inkubasi Bisnis Kawula Muda
Advertisement
Advertisement



