Advertisement
Ahli Kesehatan Mengkritik Turunnya Layanan Kesehatan Ibu dan Anak selama Pandemi

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Sejumlah perkumpulan tenaga ahli kesehatan menyoroti turunnya jumlah layanan kesehatan kehamilan dan bayi akibat pandemi Covid-19 pada momentum kemerdekaan Indonesia.
Perkumpulan tenaga kesehatan itu terdiri dari PP IAKMI (Pengurus Pusat Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia), PB IDI (Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia), DPP PPNI (Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia) dan GKIA (Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak Indonesia).
Advertisement
Hal ini disampaikan melalui pernyataan tertulis yang diunggah dari akun Twitter PB IDI, Minggu (16/8/2020) malam. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan baru-baru Ini, terjadi penurunan kunjungan pemeriksaan kehamilan dan pelayanan kesehatan bayi, balita dan anak.
BACA JUGA : Rawan Terpapar Covid-19, Tenaga Kesehatan Diimbau Tak
Pandemi Covid-19 juga menyebabkan tutupnya sebagian besar posyandu. Tercatat hanya 19.299 puskesmas yang tetap melaksanakan kegiatan posyandu selama pandemik.
"Hal ini menyebabkan tidak optimalnya pemantauan perkembangan dan pertumbuhan bayi dan balita dan intervensi kesehatan ibu dan anak lainnya," tulisnya.
Sementara, untuk imunisasi, survei cepat Kemenkes bersama UNICEF mencatat lebih dari separuh fasilitas kesehatan di Indonesia tidak menjalankan layanan imunisasi secara baik akibat Covid-19. Hal ini dapat menghambat pencapaian target pemerintah untuk menurunkan stunting yaitu pada angka 14 persen pada 2024.
BACA JUGA : Corona di Bantul Melejit, Pemkab Beberkan Hitung-hitungan
Untuk itu, keempat asosiasi tenaga kesehatan mengimbau semua pihak untuk berpartisipasi dan memberikan dukungan dalam pemenuhan akses terhadap layanan kesehatan Ibu dan anak selama pandemi Covid-19.
Masyarakat diminta tetap mengakses layanan kesehatan ibu dan anak dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Begitu pula dengan fasilitas kesehatan hatus menjalankan pelayanan dan program kesehatan masyarakat dengan lebih menerapkan dan mematuhi protokol pencegahan dan pengendalian infeksi.
BACA JUGA : Begini Riwayat Tenaga Kesehatan Asal Sleman
"Kami meminta pemerintah untuk memasifkan berjalannya program kesehatan masyarakat khususnya kampanye kesehatan ibu dan anak di masyarakat, termasuk mengingatkan bahwa Agustus adalah bulan penimbangan balita dan pemberian vitamin A," tulis asosiasi kesehatan itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Polisi Bongkar Jaringan Narkoba Internasional, Sita 17,6 Kg Sabu-Sabu
- Alexander Ramlie, Miliarder Termuda Indonesia dengan Kekayaan Rp39 T
- Kasus Trans 7, Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pelanggaran ITE
- BPBD Sarmi Pantau Dampak Gempa Magnitudo 6,6 di Papua
- 13,1 juta Penumpang Bersubsidi Sudah Dilayani Oleh PT KAI
Advertisement

Jokowi Hadiri Rapat Senat Terbuka Fakultas Kehutanan UGM
Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
Advertisement
Berita Populer
- Argentina U20 Lolos ke Final Piala Dunia, Ini kata Lionel Messi
- PLN UID Jateng dan DIY Jadi Tuan Rumah PLN Marketing Award 2025
- Pendapatan Pajak Air Permukaan (PAP) di Jateng Terus Melonjak
- Nepal Tuntut Pembatalan Kemenangan Timnas Malaysia
- Menjahit Mimpi dari Gunungkidul ke Jogja Fashion Week: Kisah DW Studio
- Harga Emas Antam di Pegadaian Hari Ini, Tembus Rp2,6 Juta
- Nicki Minaj Batalkan Rilis Album Baru, Perang Dingin dengan Jay-Z
Advertisement
Advertisement