Advertisement
833 Pedagang Pasar Terinfeksi Covid-19, dan 35 Meninggal
Kondisi kios-kios yang tutup di Pasar Gembrong Cempaka Putih, Rabu 24 Juni 2020. - Antara/Lvia Kristianti)
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA— Virus Corona menyerang siapa saja termasuk pedagang di pasar. Ketua Bidang Organisasi Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Muhammad Ainun Najib mengemukakan sampai Sabtu (4/7/2020) terdapat 833 pedagang pasar positif virus corona dan 35 pedagang meninggal dunia. Angka ini, masih tergolong rendah karena jumlah pasar di Tanah Air mencapai 14.000.
Menurutnya, tercatat kenaikan 65 kasus positif dalam sepekan terakhir dan 3 orang pedagang yang meninggal dunia. Kasus positif ditemukan di 164 pasar di 72 kabupaten/kota di 24 provinsi. Dari jumlah tersebut, jumlah kasus terbanyak ditemukan di DKI Jakarta dengan 217 kasus yang tersebar di 37 pasar.
Advertisement
"Kami menilai banyak hal yang perlu dievalusi bersama. Bukan hanya pemerintah daerah, kami para pedagang pasar juga perlu mengevaluasi atas apa yang sudah kami lakukan beberapa saat terahir," katanya dalam keterangan resmi, Minggu (5/7/2020).
Baca juga: Gunung Semeru Ditutup karena Pandemi, Macan Kumbang Ditemukan di Jalur Pendakian
Meski demikian, pihaknya tak memungkiri jika peran pemerintah daerah atau pengelola pasar menjadi hal yang amat penting saat ini. Menurutnya, pencegahan Covid-19 merupakan kunci dalam meredam penyebaran.
Ikappi mencatat jumlah pasar yang telah menggelar rapid test maupun swab test telah mencapai 500 unit. Namun, jumlah tersebut dinilai masih rendah mengingat jumlah pasar tradisional mencapai 14.000 unit
"Paling tidak jika lebih maksimal lagi melakukan rapid test dan swab akan ada upaya memangkas mata rantai penyebaran dan juga lebih meningkatkan kedisiplinan pedagang juga pengunjung," lanjutnya.
Baca juga: Peringati HUT Bhayangkara, Eks Napiter Bantu Warga Terdampak Covid-19 di Kulonprogo
Selain itu, Ainun mengemukakan bahwa hal penting lain yang perlu menjadi perhatian yakni sosialisasi penggunaan masker dan edukasi bahaya virus corona dengan melibatkan pedagang. Sebelumnya, beberapa pedagang di pasar tradisional pun enggan melakukan tes karena jika terbukti positif, mereka harus menutup lapaknya sementara untuk mencegah penyebaran virus.
"Libatkan pedagang dalam setiap kebijakan yang diambil, sehingga dapat dijalankan secara bersama sama. Untuk terciptanya kesadaran diri dari pedagang yang dimulai dari keterlibatannya terhadap program yang dijalankan oleh pemerintah daerah. Jika Pedagang sehat maka ekonomi akan kembali kuat," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- BPS: 6,3 Juta Orang Bekerja di Sektor Transportasi dan Pergudangan
- Serangan Beruang Meningkat, Jepang Izinkan Polisi untuk Menembak
- PBB Khawatirkan Keselamatan Warga Sipil Akibat Perang di Sudan
- Dari Laporan Publik hingga OTT: Kronologi Penangkapan Abdul Wahid
- Media Asing Ungkap Kamboja Tangkap 106 WNI Terkait Jaringan Penipuan
Advertisement
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- PSS Football Academy Jadi Upaya Bangun Fondasi Super Elja
- Prakiraan BMKG: Waspada Hujan Lebat di Sejumlah Kota Besar
- Sudah Jangkau 706 Desa, Program Speling Ahmad Luthfi Bisa Diterapkan
- Jadi Keluhan Warga, Genangan Air Perempatan Sudimoro Ditangani di 2026
- Geledah Rumah Gubernur Riau, KPK Sita Rp800 Juta
- Gubernur Ahmad Luthfi Terima Penghargaan Cita Loka Fest 2025
- Harga emas UBS-Galeri24 di Pegadaian, Hari Ini Turun
Advertisement
Advertisement




