Advertisement
833 Pedagang Pasar Terinfeksi Covid-19, dan 35 Meninggal

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA— Virus Corona menyerang siapa saja termasuk pedagang di pasar. Ketua Bidang Organisasi Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Muhammad Ainun Najib mengemukakan sampai Sabtu (4/7/2020) terdapat 833 pedagang pasar positif virus corona dan 35 pedagang meninggal dunia. Angka ini, masih tergolong rendah karena jumlah pasar di Tanah Air mencapai 14.000.
Menurutnya, tercatat kenaikan 65 kasus positif dalam sepekan terakhir dan 3 orang pedagang yang meninggal dunia. Kasus positif ditemukan di 164 pasar di 72 kabupaten/kota di 24 provinsi. Dari jumlah tersebut, jumlah kasus terbanyak ditemukan di DKI Jakarta dengan 217 kasus yang tersebar di 37 pasar.
Advertisement
"Kami menilai banyak hal yang perlu dievalusi bersama. Bukan hanya pemerintah daerah, kami para pedagang pasar juga perlu mengevaluasi atas apa yang sudah kami lakukan beberapa saat terahir," katanya dalam keterangan resmi, Minggu (5/7/2020).
Baca juga: Gunung Semeru Ditutup karena Pandemi, Macan Kumbang Ditemukan di Jalur Pendakian
Meski demikian, pihaknya tak memungkiri jika peran pemerintah daerah atau pengelola pasar menjadi hal yang amat penting saat ini. Menurutnya, pencegahan Covid-19 merupakan kunci dalam meredam penyebaran.
Ikappi mencatat jumlah pasar yang telah menggelar rapid test maupun swab test telah mencapai 500 unit. Namun, jumlah tersebut dinilai masih rendah mengingat jumlah pasar tradisional mencapai 14.000 unit
"Paling tidak jika lebih maksimal lagi melakukan rapid test dan swab akan ada upaya memangkas mata rantai penyebaran dan juga lebih meningkatkan kedisiplinan pedagang juga pengunjung," lanjutnya.
Baca juga: Peringati HUT Bhayangkara, Eks Napiter Bantu Warga Terdampak Covid-19 di Kulonprogo
Selain itu, Ainun mengemukakan bahwa hal penting lain yang perlu menjadi perhatian yakni sosialisasi penggunaan masker dan edukasi bahaya virus corona dengan melibatkan pedagang. Sebelumnya, beberapa pedagang di pasar tradisional pun enggan melakukan tes karena jika terbukti positif, mereka harus menutup lapaknya sementara untuk mencegah penyebaran virus.
"Libatkan pedagang dalam setiap kebijakan yang diambil, sehingga dapat dijalankan secara bersama sama. Untuk terciptanya kesadaran diri dari pedagang yang dimulai dari keterlibatannya terhadap program yang dijalankan oleh pemerintah daerah. Jika Pedagang sehat maka ekonomi akan kembali kuat," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Israel Kembali Bangun Permukiman Ilegal di Tepi Barat, Sebanayk 2.339 Unit
- Polisi Tangkap Sejumlah Orang Mengaku Wartawan yang Memeras Warga
- Kemenag Imbau Masyarakat Cek Arah Kiblat Secara Mandiri pada 15-16 Juli 2025
- Selama 2024 LPSK Menerima 10.217 Pemohon Saksi dan Korban Pidana
- Hasil Pemeriksaan Kecelakaan Pesawat Udara Air India, Kedua Mesin Mati di Udara Setelah Lepas Landas
Advertisement

Pasar Suran Ledok Macanan Jogja Tingkatkan Perekonomian Warga
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Satgas Pangan Polri Tindaklanjuti Laporan Dugaan 212 Produsen Beras Nakal, Empat Orang Diperiksa
- Pentagon Akui Rudal Iran Menghantam Pangkalan Udara Al Udeid milik AS di Qatar
- Wacana Pemberangkatan Jemaah Haji Menggunakan Kapal Laut Ditolak BP Haji
- Penerima Bansos Bermain Judol, Cak Imin Tegaskan Akan Ada Sanksi Tegas
- Kecelakaan KMP Tunu Pratama, Nelayan Temukan Satu Jenazah Diduga Penumpang
- Selama 2024 LPSK Menerima 10.217 Pemohon Saksi dan Korban Pidana
- Tim SAR Temukan Bangkai Kapal Tunu dalam Posisi Terbalik di Dasar Laut Selat Bali
Advertisement
Advertisement