Gunung Semeru Ditutup karena Pandemi, Macan Kumbang Ditemukan di Jalur Pendakian

Advertisement
Harianjogja.com, MALANG - Pandemi Covid-19 membuat sejumlah tempat wisata ditutup oleh pemerintah. Wisata alam seperti taman nasional untuk jalur pendakian gunung juga sudah ditutup sekitar empat bulan.
Selama itu pula jalur pendakian gunung di Indonesia yang biasanya selalu dipadati pendaki kini tidak ada sama sekali pendaki yang menjejak, termasuk gunung tertinggi Jawa, Puncak Mahameru.
Sekretaris Sahabat Volunteer Semeru (SAVER), Han Sonny sebagai warga sekitar yang sesekali naik ke atas untuk sekedar kontrol bersama warga mendapati jalur-jalur pendakian sudah mulai tertutup kembali oleh tumbuhan.
Baca juga: Warga Berkerumun saat Gugus Tugas Covid-19 Jemput Kakek-Kakek di Cawas Klaten
"Semeru sendiri tutup sejak September karena sempat kebakaran sampai Oktober ditutup, nggak buka sama sekali, ditambah pandemi. Kondisi jalur banyak yang ketutup, alhamdulillah kondisi bersih," ujar Han dalam acara Virtual Escape Tour Semeru yang diadakan Traval dan Sebumi, Sabtu (4/7/2020).
Bahkan menurut pengakuan Han, selama tutup banyak juga ditemukan jejak-jejak hewan, termasuk harimau kumbang yang memang bisa hidup di hutan sekitar jalur pendakian gunung Semeru, di Jawa Timur. Jejak ini jarang ditemukan selama jalur pendakian dibuka dan ramai.
"Kita temukan jejak hewan, alhamdulilah banyak pemulihan. Di jalur lagi kita temukan macan kumbang," kata Han.
Baca juga: 138 Pasien di Magelang Sembuh dari Covid-19
Lelaki yang juga pecinta alam itu mengungkap, terlepas dari pandemi memang taman nasional Bromo dan Semeru kerap dilakukan penutupan selama beberapa bulan, sebagai perawatan alam dan satwa.
Namun karena pandemi pendakian ditutup lebih lama, hingga membuat jalur banyak tertutup. Sampai nantinya sebelum pendakian dibuka kembali, Hans dan tim juga akan membuka dan mempersiapkan kembali jalur.
"Jadi kita sebagai warga pengelola, sebelum tutup karena perawatan kita biasanya bersihin dulu jalur, sampahnya. Setelah mau dibuka kita biasanya baik lagi untuk buka jalur pendakian, pohon tumbang dan sebagainya," tutup Hans.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Tradisi Nyepi: Dari Upacara Melasti hingga Lampu Mati
- Kaesang Masih Ikut KK Gibran, Erina Tidak Bisa Nyoblos di Solo
- Jadwal Bus DAMRI Jogja-Bandara YIA, Selasa 21 Maret 2023
- Daftar 82 Daerah yang Mulai Besok Wajib Beli BBM Pakai MyPertamina
- Buntut Istri Flexing! PPATK Akan Periksa Harta Pejabat Setneg Esha Rahmansah
Advertisement

Ayah Korban Mutilasi di Sleman Curigai Sosok Ini yang Bunuh Anaknya
Advertisement

Pesta Daging Iftar Ramadan di Horison Ultima Riss Malioboro Yogyakarta
Advertisement
Berita Populer
- Hari Ini 20 Maret, 421 Tahun Lalu VOC Pertama Kali Didirikan
- Xi Jinping Pergi ke Rusia untuk Temui Vladimir Putin
- Dilaporkan Terima Gratifikasi Rp7 Miliar, Guru Besar UGM Sebut Fitnah
- Daftar 82 Daerah yang Mulai Besok Wajib Beli BBM Pakai MyPertamina
- Terbaik dalam Layanan Digital, Kemenkumham Terima Penghargaan dari Kementerian PANRB
- Subsidi Motor Listrik Resmi Berlaku, Mobil Listrik Meluncur 1 April
- Hasto Mengaku PDIP Diprovokasi Supaya Segera Umumkan Capres 2024
Advertisement