Advertisement
Ini Dua Pelajaran Berharga dari Gempa Sukabumi Menurut BMKG

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Gempa bumi terjadi di Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (10/3/2020). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menyebutkan ada sejumlah hal yang bisa menjadi bahan pelajaran terkait gempa tersebut.
Dalam keterangan resminya, BMKG menyebutkan setidaknya ada dua pembelajaran utama yang dapat diambil dari kasus gempa Sukabumi.
Advertisement
"Pertama, di wilayah Indonesia ternyata masih banyak sebaran sesar aktif yang belum teridentifikasi dan terpetakan strukturnya dengan baik. Identifikasi dan pemetaan sesar aktif ini sangat penting untuk kajian mitigasi dan perencanaan wilayah," ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono dalam keterangan tertulis BMKG.
Kedua, lanjut Rahmat, perlunya mewujudkan bangunan tahan gempa. Rahmat menggarisbawahi banyaknya korban sebenarnya bukan disebabkan oleh gempa melainkan akibat bangunan roboh yang menimpa penghuninya.
"Membuat bangunan rumah tembok asal bangun tanpa besi tulangan atau dengan besi tulangan dengan kualitas tidak standar justru akan menjadikan penghuninya sebagai korban jika terjadi gempa," ujar Rahmat.
Dalam informasi terbarunya, Rabu, gempa bumi yang terjadi di Sukabumi mencapai Magnitudo 5,1. Sebelumnya, pada Selasa, disebutkan guncangan gempa pada Selasa petang 10 Maret 2020 pukul 17.18.04 WIB mencapai magnitudo 5,0 yang kemudian direvisi menjadi 4,9.
Berdasar hasil analisis BMKG terbaru disebutkan bahwa gempa dipicu aktivitas sesar aktif.
"Hasil analisis menunjukkan bahwa gempa ini diakibatkan oleh aktivitas slip atau pergeseran blok batuan kulit bumi secara tiba-tiba," ujar BMKG dalam keterangan resminya, Rabu (11/3/2020), ditandatangani Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : BMKG
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Trump Minta Rusia Akhiri Perang Ukraina dalam 50 Hari atau Kena Tarif 100 Persen
- Wakil Wali Kota Serang Kena Tilang Gegera Bonceng Anak Tanoa Helm
- Pembeli Beras SPHP Wajib Difoto, Ini Penjelasan dari Perum Bulog
- Sidang Korupsi Mbak Ita, Wakil Wali Kota Semarang Diperiksa
- Mantan CEO GoTo Andre Soelistyo Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Chromebook
Advertisement

Hari Pertama Operasi Patuh Progo 2025, Polres Bantul Tindak 162 Pelanggar Lalu Lintas
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Polisi Kerahkan 1.082 Personel Gabungan Amankan Aksi Unjuk Rasa di Sidang Hasto Kristiyanto
- Operasi Patuh 2025 Dimulai Hari Ini Hingga 27 Juli Mendatang, Berikut Jenis Pelanggaran dan Denda Tilangnya, Paling Tinggi Rp1 Juta
- Mensos Tegaskan Masa Orientasi Siswa Sekolah Rakyat Sekitar 15 Hari
- Mantan CEO GoTo Andre Soelistyo Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Chromebook
- Sidang Korupsi Mbak Ita, Wakil Wali Kota Semarang Diperiksa
- Pembeli Beras SPHP Wajib Difoto, Ini Penjelasan dari Perum Bulog
- Gugatan Terkait Aset 2 Bos Sritex Iwan Lukminto Bersaudara Ditolak Pengadilan
Advertisement
Advertisement