Advertisement
Hadirkan Kaum Milenial, PKS Diskusikan Komunisme

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Diksusi tentang paham komunisme digelar dengan menghadirkan kaum muda milenial di Gedung DPW PKS DIY, Minggu (29/9/2019). Diskusi itu dihadiri sejumlah narasumber baik dari TNI maupun akademisi, dengan tema Komunisme, Masihkah Menjadi Ancaman?.
Ketua Bidang Polhukam DPW PKS DIY Agus Sumartono menjelaskan, diskusi kebangsaan itu merupakan agenda rutin setiap akhir September. Tujuannya untuk memberikan informasi dan wawasan kepada generasi muda. Ia menilai, kaum muda milenial saat ini butuh lebih banyak mempelajari sejarah.
Advertisement
“Kebetulan yang hadir anak-anak muda milenial, karena generasi saat ini minim tentang latar belakang sejarah,” terangnya Minggu (29/9/2019).
Melalui diskusi itu, kata dia, diharapkan kaum muda tidak masuk ke organisasi terlarang sehingga tetap bisa merawat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). “Kita mereaktualisasikan tentang kesaktian pancasila setiap zamannya, tentang upaya komunikasi, apakah [komunisme] ini tetapkan dianggap jadi ancaman, ini berkaitan dengan pengetahuan tentang sejarah, agar bagaimana kita terutama anak muda bisa merawat NKRI ini dengan baik,” katanya.
Dosen Fisipol Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Surwandono mengatakan, beberapa penelitian yang menunjukkan negara dengan sistem komunis namun mengalami kegagalan. Ia mencontohkan Uni Soviet, Venezuela dan Kuba. Saat ini China yang masih berjalan namun, tetapi diprediksi antara 20 hingga 50 tahun ke depan akan mengalami penurunan paham tersebut.
“Memang saat ini banyak orang tergila-gila dialektika paham ini karena menarik, tetapi perlu diketahui kalau belajar ilmu harus ada aksiologi dari ilmu itu, apakah ilmu itu bisa menjadi jalan keluar terhadap problem di tengah masyarakat atau tidak,” ucapnya.
Kepala Kanwil Kemenhan DIY Kolonel Dedi Rusdianto memaparkan terkait perkembangan komunisme dari era terdahulu hingga saat ini. Pihaknya terus berupaya memberikan pemahaman kepada generasi muda tentang kesadaran berbangsa dan bernegara untuk menjaga keutuhan NKRI.
“Paham komunis ini di dunia tidak begitu berkembang tetapi mereka akan tetap mempertahankan ini. Materi ini didiskusikan ceritanya mengasyikkan karena banyak mimpi yang diceritakan,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Demi Redam Ancaman Tarif Trump, Indonesia Hendak Beli Alutsista dari AS?
- Kebakaran Landa 12 Rumah di Gambir, Satu Orang Luka Bakar
- Guru Ngaji di Pondok Pesantren Tulungagung Ditangkap Polisi, Diduga Cabul kepada Santri
- Januari-Awal April 2025, KSPN Catat Ada 23.000 Pekerja Kena PHK
- LG Batal Investasi di Proyek Baterai Nikel RI
Advertisement

Libur Panjang Paskah, 21.400 Penumpang KA Jarak Jauh Tiba di Stasiun Daop 6 Yogyakarta
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Merekam Mahasiswi Saat Mandi, Dokter PPDS di Jakarta Jadi Tersangka Kasus Pornografi
- Ratusan Tempat Pembuangan Sampah Terbuka di Indonesia Ditutup Paksa Pemerintah
- Guru Ngaji di Pondok Pesantren Tulungagung Ditangkap Polisi, Diduga Cabul kepada Santri
- Potensi Zakat dan Wakap Tinggi, Menang Ingin Bentuk Lembaga Pengelolaan Dana Umat
- Antrean Peti Kemas di Pelabuhan Tanjung Priok Ditarget Selesai pada Minggu
- Ridwan Kamil Resmi Laporkan Lisa Mariana ke Bareskrim
- Kebakaran Landa 12 Rumah di Gambir, Satu Orang Luka Bakar
Advertisement