Advertisement

Promo November

TNI Sita Buku yang Dianggap Berbau Komunis, PDIP Sebut Lebai

Newswire
Kamis, 27 Desember 2018 - 21:50 WIB
Bhekti Suryani
TNI Sita Buku yang Dianggap Berbau Komunis, PDIP Sebut Lebai Politikus PDIP Eva Kusuma Sundari - Suara.com

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA- Penyitaan sejumlah buku yang dianggap berbau komunis oleh aparat TNI dinilai berlebihan alias lebai.

PDIP mengkritik penggrebekan toko buku dan penyitaan buku-buku yang dianggap berisi paham Komunisme di Kediri oleh TNI, Kamis (27/12/2018).

Advertisement

Sebab, aparat Koramil 0809/11 Pare wilayah Kabupaten Kediri juga turut menyita dua buku karangan Bung Karno, proklamator sekaligus Presiden pertama RI, yakni Nasionalisme, Islamisme, Marxisme dan Islam Sontoloyo.

Politikus PDIP Eva Kusuma Sundari menilai, penyitaan buku-buku tersebut terlelu berlebihan alias lebai.

"Kalau buku-buku itu tidak dilarang kejaksaan, maka itu boleh beredar," kata Eva Sundari kepada Suara.com-jaringan Harianjogja.com, Kamis (27/12/2018).

Selain itu, Eva menyoroti soal penyitaan buku-buku dari dua toko buku itu dilakukan oleh anggota TNI. Padahal, seharusnya yang berwenang untuk menarik buku-buku yang dianggap tidak layak beredar ialah petugas kepolisian.

Hal tersebut diungkapkan Eva lantaran penertiban buku-buku itu termasuk ke dalam tugas pengamanan dalam negeri, sedangkan anggota TNI seyogyanya memiliki tugas terkait pertahanan negara.

Eva juga menekankan, semua pihak harus mengecek daftar buku yang boleh beredar maupun tidak.

"Sebaiknya tidak lebai dalam memeriksa itu. Serahkan pada ahlinya. Cek daftar buku yang dilarang oleh kejaksaan," ujarnya.

"Kalau ada yang mau mancing-mancing, saya lebih suka menyerahkannya kepada polisi. Jadi siapa ini yang mempunyai ide untuk melakukan penyitaan.”

Untuk diketahui, anggota Koramil 0809/ 11 Pare menyita ratusan buku tentang komunisme dari tiga toko buku di wilayah Kampung Inggris, Pare, Kabupaten Kediri.

Aparat merazia buku-buku yang mereka anggap menyebarkan paham Komunisme di Toko Buku Q Ageng satu dan dua di Jalan Brawijaya No 67 Desa Tulungrejo, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri.

Mereka juga menyita buku-buku Kiri di Toko Buku Abdi Jalan Brawijaya No. 123. Dari tiga toko tersebut merupakan milik dua orang.

Namun, berdasarkan data, di antara buku-buku yang disita itu terdapat buku karangan Bung Karno, proklamator sekaligus Presiden pertama RI.

Buku-buku Bung Karno yang ikut disita TNI itu ialah, Nasionalisme, Islamisme, Marxisme dan Islam Sontoloyo.

Kedua buku itu merupakan karya terpenting Bung Karno, karena menjadi dasar pemikirannya tentang Pancasila, politik, serta agama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Pindah Rumah di Ngemplak, Ganjar Pranowo Cerita Pengalaman Perdananya Nyoblos di Pilkada Sleman

Sleman
| Rabu, 27 November 2024, 14:37 WIB

Advertisement

alt

Merasakan Lumernya Cokelat dari Jogja

Wisata
| Senin, 25 November 2024, 08:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement