Advertisement

KBRI Minta Akses Kekonsuleran Terkait Penangkapan 12 WNI Tersangka ISIS di Malaysia

Denis Riantiza Meilanova
Jum'at, 27 September 2019 - 09:47 WIB
Sunartono
KBRI Minta Akses Kekonsuleran Terkait Penangkapan 12 WNI Tersangka ISIS di Malaysia Pasukan ISIS - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur belum menerima notifikasi konsuler lengkap dari pemerintah Malaysia terkait penangkapan 12 WNI yang diduga terkait ISIS.

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha mengatakan bahwa Polisi Diraja Malaysia (PDRM) telah mengeluarkan rilis mengenai beberapa operasi penangkapan antara 10 Juli 2019 hingga 25 September 2019 terkait tindakan terorisme.

Advertisement

Sebanyak 16 orang ditangkap dan 12 di antaranya merupakan warga negara Indonesia (WNI). Namun, menurutnya, KBRI di Kuala Lumpur belum menerima secara lengkap notifikasi konsuler terkait informasi tersebut.

"KBRI Kuala Lumpur akan meminta akses kekonsuleran untuk menemui seluruh WNI yang ditahan, serta memberikan pendampingan untuk menjamin hak para WNI tersebut berdasar hukum setempat," ujar Judha melalui keterangan tertulisnya, Jumat (27/9/2019).

Pada Kamis (26/9/2019), kepolisian Malaysia mengumumkan telah menahan 16 orang atas dugaan keterlibatan dengan kelompok terorisme ISIS.

Kepala Divisi Anti-Terorisme Ayob Khan mengatakan, tersangka terdiri atas tiga orang Malaysia, 12 WNI, dan seorang warga negara India. Mengutip Straits Times dan Reuters, mereka ditangkap antara 10 Juli-25 September 2019 di Sabah, Selangor, Sarawak, Penang, Pahang, dan Kuala Lumpur.

Dia mengatakan tersangka pertama, seorang pria Indonesia berusia 25 tahun, di tahan di Keningau, Sabah pada 10 Juli lalu. Tersangka merupakan pekerja perkebunan kelapa sawit di negara bagian Sabah.

Polisi menduga tersangka bertindak sebagai fasilitator untuk keluarga beranggotakan lima orang yang melakukan bom bunuh diri di sebuah geraja di Jolo, bagaian selatan Filipina pada Desember 2018.

"Kami percaya tersangka membantu militan ISIS Indonesia untuk menyelundupkan diri ke Filipina selatan melalui Sabah. Ini tindak lanjut operasi kami di Sabah pada bulan Mei," katanya.

Tersangka Indonesia lainnya dan seorang Malaysia ditangkap terpisah atas dugaan melakukan kegiatan mendukung ISIS, termasuk mempromosikan ideologi ISIS, merekrut anggota baru di media sosial, dengan tujuan meluncurkan serangan di Indonesia dan Malaysia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Baliho Menjamur di Jalanan Sleman, Lurah Banyurejo Siap Maju di Pilkada 2024

Sleman
| Jum'at, 19 April 2024, 20:07 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement