Advertisement
Indonesia Sudah Punya 638 Kampung Siaga Bencana
Simulasi menghadapi bencana menghadapi gempa bumi juga dilakukan oleh warga Wirobrajan pada Minggu (25/8/2019) di halaman Pendopo Sumarah, Kampung Wirobrajan. - Harian Jogja/ Abdul Hamid Razak
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Jumlah Kampung Siaga Bencana (KSB) di Indonesia saat ini telah mencapai 638 desa dan tersebar di sejumlah provinsi Tanah Air. Kementerian Sosial (Kemensos) RI membentuk KSB dengan tujuan mempersiapkan masyarakat tangguh bila terjadi bencana alam.
"Kemensos dua minggu yang lalu ke Jepang belajar tentang menghadapi bencana alam dan akan dikolaborasikan dengan banyak pihak," kata Kasubdit Kesiapsiagaan dan Mitigasi Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam, Kementerian Sosial, Tetrie Darwis di Jakarta, Sabtu (7/9/2019), pada kegiatan mitigasi bencana alam.
Advertisement
Program KSB ditujukan bagaimana masyarakat terutama para pengurus yang terdiri dari 60 orang memiliki perhatian terhadap situasi bencana alam yang bisa saja terjadi kapan pun.
KSB tersebut, lanjut dia, dibiayai langsung oleh pemerintah pusat melalui Kemensos RI dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Selain itu, untuk menciptakan masyarakat tangguh yang bisa menghadapi bencana alam, lembaga terkait juga memiliki Taruna Siaga Bencana (Tagana).
BACA JUGA
Personel Tagana, kata dia, dalam satu jam setelah terjadi musiban bencana alam harus sudah ada di lokasi kejadian untuk membantu atau mengevakuasi korban.
Saat ini Kemensos RI telah memiliki 37.817 personel Tagana yang terdaftar dan tersebar di seluruh Indonesia dengan rincian 37.157 kategori muda serta 600 lebih kategori madya.
"Di sisi pendidikan, Kemensos RI memiliki program Tagana masuk sekolah," ujar dia.
Hal tersebut telah dilakukan sejak 2014 dan diperkuat oleh Presiden RI sebagai upaya memberikan edukasi bagi anak didik apabila terjadi bencana alam.
"Februari 2019 lalu di Kabupaten Pandeglang program Tagana masuk sekolah dan Kampung Siaga Bencana wajib hukumnya dilaksanakan," kata dia.
Senada dengan itu, Deputi Operasi Pencarian Pertolongan dan Kesiapsiagaan Basarnas, Nugroho Budiwiryanto mengatakan untuk menyosialisasikan tanggap bencana kepada seluruh warga negara, lembaga tersebut mempunyai tugas pokok mencari, menolong dan menyelamatkan korban jiwa.
"Baik itu dalam kecelakaan pesawat, kapal laut dan bencana lainnya serta kondisi-kondisi yang membahayakan jiwa manusia," kata dia.
Kemudian, sampai saat ini Basarnas sudah tersebar di seluruh pelosok Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Instansi tersebut memiliki 43 kantor SAR dan 77 pos SAR serta 3.316 personel di seluruh Tanah Air.
"Memang sampai saat ini masih jauh dari harapan karena idealnya dibutuhkan 7.500 personel," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Badan Geologi Pantau Ketat 127 Gunung Api Aktif di Indonesia
- Libur Nataru, KLH Prediksi Sampah Nasional Naik 59 Ribu Ton
- Lebih dari 4 Juta Senjata Beredar, Australia Luncurkan Buyback Nasion
- KPK Tangkap Enam Orang dalam OTT di Kalimantan Selatan
- Kakak Sulung Berpulang, Unggahan Atalia Praratya Mengharukan
Advertisement
Polres Kulonprogo Siapkan 3 Pospamyan Amankan Nataru
Advertisement
Sate Klathak Mbah Sukarjo Hadirkan Kuliner Khas di Pusat Kota
Advertisement
Berita Populer
- BST Koridor 6 Tirtonadi-Solo Baru Dihentikan Mulai 2026
- LIMA 2025 Basketball Gandeng Nestle MILO, Jangkau 1.400 Atlet
- Peradi Sleman Rayakan HUT ke-21, Buka Konsultasi Hukum Gratis
- Angin Kencang Terjang Sleman, Akses Jalan Terganggu
- OJK Lakukan Crash Program Keamanan Siber BPD
- Jadwal Lengkap KRL Jogja-Solo Minggu 21 Desember 2025
- SIM Keliling Polda DIY Hadir Lagi, Ini Jadwal Desember
Advertisement
Advertisement



