Advertisement
Indonesia Sudah Punya 638 Kampung Siaga Bencana

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Jumlah Kampung Siaga Bencana (KSB) di Indonesia saat ini telah mencapai 638 desa dan tersebar di sejumlah provinsi Tanah Air. Kementerian Sosial (Kemensos) RI membentuk KSB dengan tujuan mempersiapkan masyarakat tangguh bila terjadi bencana alam.
"Kemensos dua minggu yang lalu ke Jepang belajar tentang menghadapi bencana alam dan akan dikolaborasikan dengan banyak pihak," kata Kasubdit Kesiapsiagaan dan Mitigasi Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam, Kementerian Sosial, Tetrie Darwis di Jakarta, Sabtu (7/9/2019), pada kegiatan mitigasi bencana alam.
Advertisement
Program KSB ditujukan bagaimana masyarakat terutama para pengurus yang terdiri dari 60 orang memiliki perhatian terhadap situasi bencana alam yang bisa saja terjadi kapan pun.
KSB tersebut, lanjut dia, dibiayai langsung oleh pemerintah pusat melalui Kemensos RI dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Selain itu, untuk menciptakan masyarakat tangguh yang bisa menghadapi bencana alam, lembaga terkait juga memiliki Taruna Siaga Bencana (Tagana).
Personel Tagana, kata dia, dalam satu jam setelah terjadi musiban bencana alam harus sudah ada di lokasi kejadian untuk membantu atau mengevakuasi korban.
Saat ini Kemensos RI telah memiliki 37.817 personel Tagana yang terdaftar dan tersebar di seluruh Indonesia dengan rincian 37.157 kategori muda serta 600 lebih kategori madya.
"Di sisi pendidikan, Kemensos RI memiliki program Tagana masuk sekolah," ujar dia.
Hal tersebut telah dilakukan sejak 2014 dan diperkuat oleh Presiden RI sebagai upaya memberikan edukasi bagi anak didik apabila terjadi bencana alam.
"Februari 2019 lalu di Kabupaten Pandeglang program Tagana masuk sekolah dan Kampung Siaga Bencana wajib hukumnya dilaksanakan," kata dia.
Senada dengan itu, Deputi Operasi Pencarian Pertolongan dan Kesiapsiagaan Basarnas, Nugroho Budiwiryanto mengatakan untuk menyosialisasikan tanggap bencana kepada seluruh warga negara, lembaga tersebut mempunyai tugas pokok mencari, menolong dan menyelamatkan korban jiwa.
"Baik itu dalam kecelakaan pesawat, kapal laut dan bencana lainnya serta kondisi-kondisi yang membahayakan jiwa manusia," kata dia.
Kemudian, sampai saat ini Basarnas sudah tersebar di seluruh pelosok Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Instansi tersebut memiliki 43 kantor SAR dan 77 pos SAR serta 3.316 personel di seluruh Tanah Air.
"Memang sampai saat ini masih jauh dari harapan karena idealnya dibutuhkan 7.500 personel," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pembeli Beras SPHP Wajib Difoto, Ini Penjelasan dari Perum Bulog
- Sidang Korupsi Mbak Ita, Wakil Wali Kota Semarang Diperiksa
- Mantan CEO GoTo Andre Soelistyo Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Chromebook
- Polisi Kerahkan 1.082 Personel Gabungan Amankan Aksi Unjuk Rasa di Sidang Hasto Kristiyanto
- Mulai 1 Juli 2026, Vietnam Larang Penggunaan Sepeda Motor Berbahan Bakar Fosil di Pusat Kota Hanoi
Advertisement
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Tukin ASN DKI yang Telat di Hari Pertama Sekolah akan Dipotong
- Mulai 1 Juli 2026, Vietnam Larang Penggunaan Sepeda Motor Berbahan Bakar Fosil di Pusat Kota Hanoi
- Polisi Kerahkan 1.082 Personel Gabungan Amankan Aksi Unjuk Rasa di Sidang Hasto Kristiyanto
- Operasi Patuh 2025 Dimulai Hari Ini Hingga 27 Juli Mendatang, Berikut Jenis Pelanggaran dan Denda Tilangnya, Paling Tinggi Rp1 Juta
- Mensos Tegaskan Masa Orientasi Siswa Sekolah Rakyat Sekitar 15 Hari
- Mantan CEO GoTo Andre Soelistyo Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Chromebook
- Sidang Korupsi Mbak Ita, Wakil Wali Kota Semarang Diperiksa
Advertisement
Advertisement