Advertisement
Wanita Diduga Korban Pembunuhan Ternyata Alumni IPB Bogor
Ilustrasi. - Antaranews/Ridwan Triatmodjo
Advertisement
Harianjogja.com, SUKABUMI--Jasad seorang wanita diduga korban pembunuhan yang ditemukan di pinggir sawah di Kampung Bungbulang Selaeurih, Kota Sukabumi, Jawa Barat ternyata lulusan D III Institut Pertanian Bogor (IPB).
"Keponakan saya ini informasinya hendak pulang dari Bogor ke rumahnya di Cianjur, Jabar setelah mendaftar untuk melanjutkan kuliah S1 di IPB. Namun, pada Minggu [21/7] malam kami kehilangan kontak tahu-tahu dapat kabar bahwa ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan," kata paman korban Gunalan, saat di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi, Selasa (23/7/2019).
Advertisement
Menurutnya, sebelum hilang kontak keluarga dan rekan korban sempat berkomunikasi, dan kata almarhumah ia merasa ketakutan karena kendaraan umum yang dinaikinya dalam kondisi kosong dari arah Bogor menuju Cianjur.
Namun, setelah pukul 22.00 WIB pada Minggu (21/7/2019) nomor handphone korban tidak bisa dihubungi lagi dan langsung hilang kontak, sebab tidak ada kabar, pihak keluarga langsung mencoba melaporkan kejadian itu kepada pihak kepolisian.
BACA JUGA
Tapi, pada Senin, (22/7/2019) pagi sekitar pukul 06.30 WIB warga Kelurahan Babakan, Kecamatan Cibeureum digegerkan dengan penemuan mayat wanita yang nyaris tanpa pakaian di pinggir sawah di Kelurahan Babakan, Kecamatan Cibeureum.
Temuan jenazah wanita ini juga sampai ke telinga keluarga korban, bahkan hasil penelusuran posisi terakhir signal handphone milik alumni IPB ini berada di Sukabumi. Tentu semakin menguatkan kecurigaan keluarga korban untuk datang ke Sukabumi, dan benar saja saat jasad wanita itu adalah Amelia Ulfa, 22.
"Kami curiga Amel diculik dan dirampok, kemudian jasadnya dibuang di Sukabumi dan mudah-mudahan Amel bukan korban perkosaan. Karena saat ditemukan barang miliknya hilang seperti handphone, laptop dan lainnya hanya tersisa uang Rp1.000," katanya pula.
Kapolres Sukabumi Kota AKBP Susatyo Purnomo Condro mengatakan pihaknya masih terus melakukan penyelidikan dan memang dari hasil autopsi dan visum et repertum oleh dokter forensik RSUD R Syamsudin SH, sebelum meninggal korban mengalami kekerasan fisik terlebih dahulu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Badan Geologi Pantau Ketat 127 Gunung Api Aktif di Indonesia
- Libur Nataru, KLH Prediksi Sampah Nasional Naik 59 Ribu Ton
- Lebih dari 4 Juta Senjata Beredar, Australia Luncurkan Buyback Nasion
- KPK Tangkap Enam Orang dalam OTT di Kalimantan Selatan
- Kakak Sulung Berpulang, Unggahan Atalia Praratya Mengharukan
Advertisement
Ustaz Muhammad Jazir ASP, Ketua Dewan Syuro Jogokariyan Wafat
Advertisement
Jepang Naikkan Biaya Visa dan Pajak Turis untuk Atasi Overtourism
Advertisement
Berita Populer
- Persib vs Bhayangkara FC: Adu Kuat di GBLA
- Tren AI Dorong Harga Tablet Xiaomi dan Honor Melonjak
- DPC PDI Perjuangan Kota Yogyakarta Ziarah Bung Karno ke Blitar
- Anak Muda China Viral Pelihara Jamur dari Teh Kemasan
- FBI Ungkap Penipuan AI Deepfake Berkedok Penculikan
- Jack Miller Puji Mesin V4 Yamaha untuk MotoGP 2026
- SEA Games 2025 Berakhir di Bangkok, Malaysia Siap 2027
Advertisement
Advertisement



