Advertisement

Guru "Impor" Akan Didatangkan dari Belanda, Prancis, dan Jerman

Budi Cahyana
Jum'at, 17 Mei 2019 - 19:22 WIB
Budi Cahyana
Guru Menteri Pendidikan Muhadjir Effendy - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan guru dan instruktur dari luar negeri akan didatangkan dari Belanda, Prancis, dan Jerman. Mereka akan menjadi intsruktur untuk meningkatkan kualitas pendidikan di SMK.

Muhadjir kembali menepis isu yang beredar yang menyebut pemerintah akan mendatangkan guru asing untuk mengajar di Indonesia. Menurut dia, pemerintah mendatangkan para instruktur ahli dari negara-negara dengan kualitas pendidikan maju untuk dapat memberikan pelatihan (training of trainers) kepada para guru dalam negeri.

"Sekali lagi saya tegaskan, Menko Puan Maharani tidak pernah mengatakan "impor", tetapi mengundang para guru dan instruktur dari luar negeri untuk memberikan pelatihan kepada guru kita sesuai bidang mereka," kata Muhadjir seusai buka bersama awak media di Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Jakarta, Senin (13/5/2019) sebagaimana dirilis web kemdikbud.go.id, Kamis (16/5/2019).

"[Pelatihan] melalui lembaga-lembaga penyedia pelatihan. Kita sudah punya kerja sama dengan Belanda, Perancis, Jerman, dan lain-lain," ujar Muhadjir.

Advertisement

Rencana tersebut merespons arahan Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas kabinet. Tujuannya menggenjot pembangunan sumber daya manusia. "Selama ini sudah kita lakukan, tetapi jumlahnya kecil. Presiden ingin lebih masif lagi agar dampaknya lebih nendang," kata dia.

Para instruktur ahli yang didatangkan dari luar negeri tersebut akan difokuskan untuk meningkatkan kapasitas guru di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Ada beberapa bidang yang jadi prioritas seperti pariwisata dan perhotelan; kemaritiman; teknologi informasi dan komunikasi; advanced robotic; mekatronik; dan lain-lain.

"Sasaran utamanya peningkatan kapasitas pembelajaran vokasi di SMK. Tujuan lain pembelajaran science, technology, engineering and mathematics [STEM]," tutur mantan Guru Besar Universitas Muhammadiyah Malang itu.

Kedatangan para instruktur dari luar negeri bukan menggantikan peran para guru di Indonesia. Instruktur asing akan membantu percepatan proses peningkatan kapasitas para guru. "Sama sekali bukan impor atau kemudian diangkat menjadi PNS atau dikontrak dalam jangka panjang. Apalagi sampai menggantikan guru-guru di sekolah. Itu saya jamin tidak akan terjadi," kata dia.

Selain memberikan pelatihan, para instruktur ahli yang didatangkan dari luar negeri tersebut diharapkan dapat membantu meningkatkan kapasitas melalui sertifikasi dengan rekognisi internasional. "Instruktur asing punya banyak manfaat. Yang pertama untuk skilled-up, untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki instruktur kita. Kemudian yang kedua untuk benchmarking. Kita bisa mengukur tingkat kemampuan instruktur kita. Maka itu yang kita undang ke sini pasti yang terstandar," ucap Mendikbud.

Pemerintah mempunya P4TK (Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan). “Saya kira bengkel dan laboratoriumnya cukup representatif. Jadi mereka tidak akan kesulitan kalau datang ke Indonesia. Kita harap tidak hanya melatih, tetapi juga membantu mendesain pelatihan yang lebih baik," tutur Muhadjir.

Salah satu keuntungan yang didapatkan dengan mendatangkan para instruktur ahli dari luar negeri adalah efisiensi biaya. Pemerintah bisa menghemat biaya pelatihan, biaya hidup, dan juga biaya perjalanan.

Mendikbud optimistis program pelatihan dapat dilaksanakan pada 2019. Detail pelaksanaan dan anggarannya sedang dibahas di tingkat Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Lomba Dirikan Tenda Darurat Meriahkan HUT Ke-20 Tagana

Jogja
| Sabtu, 20 April 2024, 16:47 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement