Advertisement

Setelah Bentrok di Jalan Paris, PDIP Tantang Simpatisan PPP Sumpah Pocong

Ujang Hasanudin
Senin, 25 Februari 2019 - 21:13 WIB
Budi Cahyana
Setelah Bentrok di Jalan Paris, PDIP Tantang Simpatisan PPP Sumpah Pocong Ketua DPC PDIP Kabupaten Bantul Aryunadi (berbaju batik) menyampaikan hasil pemeriksaan dugaan penganiyaan anggota PDIP kepada awak media, Senin (25/2/2019). - Harian Jogja - Kiki Luqmanul Hakim

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—PDIP dan PPP menyampaikan versi berbeda dalam kerusuhan di Simpang Tembi, Jalan Parangtritis (Paris) Km.8,5, Timbulharjo, Sewon, Bantul. Tantangan untuk sumpah pocong pun mengemuka.

Kerusuhan itu melibatkan anggota Satgas PDIP melawan anggota Laskar Arafat pada Minggu (24/2/2019) siang sekitar pukul 12.30 WIB.

Advertisement

Ketua DPC PDIP Bantul Aryunadi menantang Laskar Arafat yang tidak merasa bersalah untuk sama-sama bersumpah pocong. “Sekarang begini saja, kita sumpah pocong siapa yang berbohong. Siapa yang salah dan siapa yang mengadang,” kata Aryunadi.

Dia mengatakan kader PDIP dari Laskar Babat saat kejadian sedang berkumpul di sekitar Simpang Tembi. Mereka, kata dia, berencana silaturahmi ke kantor DPC PDIP. “Tiba-tiba ada rombongan seratusan orang menyerang,” kata dia.

Tidak hanya diserang, menurut Aryunadi, kadernya juga ditodong airshoft gun dan beberapa motor dirusak. PDIP kemudian ke polisi dan berharap penegak hukum mengusut kasus tersebut sampai tuntas.

Dalam kerusuhan tersebut, delapan sepeda motor dirusak, lima rumah dilempari batu.

Sementara, menurut versi PPP, rombongan Laskar Arafat justru diadang saat melintas untuk pulang ke arah Jejeran setelah mengikuti kegiatan di Dlingo.

Ketua Laskar Arafat Edi Haryanto atau akrab disapa Yanto Gombloh mengatakan rombongan Laskar Arafat yang melintasi Simpang Tembi justeru diadang dan dilempari batu. Bahkan, kata dia, ada pengadang yang membawa pedang.

“Dari [kelompok] sana ada pelemparan,” kata dia kepada wartawan.

Ia juga menampik soal keterangan adanya penodongan airshoft gun maupun pistol. Menurut dia, di lokasi kejadian banyak polisi sehingga penodongan semestinya bisa dihalau. Dia juga menanggapi langkah DPC PDIP yang melaporkan keributan ini ke polisi.

“Kalau dari sana melaporkan, dari kami juga melaporkan ada korban,” ujar dia.

Bupati Bantul Suharsono meminta semua pihak untuk menahan diri, menjaga suasana aman dan damai dalam menghadapi Pemilu 2019.

“Jika memang ada tindak pidana biarkan polisi untuk mengusutnya,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Bus Damri Hari Ini, Cek Lokasi dan Tarifnya di Jogja

Jogja
| Jum'at, 26 April 2024, 04:37 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement