Advertisement
Komisi I Usulkan Pemanggilan Jokowi Soal Propaganda Rusia
Hanafi rais. - JIBI
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Komisi I DPR yang membidangi urusan pertahanan, intelijen, luar negeri dan komunikasi-informatika, berencana memanggil calon presiden petahana Joko Widodo terkait istilah propaganda Rusia yang diucapkannya, beberapa waktu lalu.
Wakil Ketua Komisi I DPR, Ahmad Hanafi Rais mengatakan, istilah propaganda Rusia berpotensi merusak hubungan bilateral Indonesia dengan negeri tirai besi itu. Karenanya, komisi luar negeri DPR ingin menggali lebih jauh mengenai penyebutan istilah tersebut.
Advertisement
"Ya kami mestinya memanggil presiden [atau petahana], menjelaskan kok bisa menuduh ada propaganda Rusia. Itu pasti menyakiti hubungan bilateral yang baik," ujar Hanafi di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Rabu (6/2/2019).
Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu berujar, Jokowi justru menyerang dirinya sendiri tatkala melontarkan istilah propaganda Rusia di hadapan publik. Padahal, kata Hanafi, petahana tidak memiliki kapasitas membicarakan politik Internasional.
BACA JUGA
"Petahana kurang kapasitas melihat politik global. Itu kan bahasa jalanan propaganda Rusia. Jadi saya usulkan supaya Komisi I panggil presiden," ucapnya.
Diwartakan sebelumnya, Jokowi menyebut istilah propaganda Rusia saat melakukan kunjungan di luar Ibu Kota. Namun, capres petahana nomor urut 01 itu berkata bukan berarti Negeri Tirai Besi itu ikut campur dalam kontestasi Pilpres 2019.
Ia menerangkan, istilah propaganda Rusia itu diambil dari terminologi Rand Corporation. Rand Corporation saat ini dinilai sebagai scape goat atau kambing hitam atas konflik yang ada di media sosial (medsos) Indonesia.
"Kita tidak bicara mengenai negara, bukan negara Rusia tapi terminologi dari artikel rand corporation. Sehingga ya memang tulisannya seperti itu, bahwa yang namanya semburan kebohongan, semburan dusta, semburan hoaks itu bisa mempengaruhi dan membuat ragu dan membuat ketidakpastian," kata Jokowi di Jakarta, Selasa 5 Februari 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Okezone.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Badan Geologi Pantau Ketat 127 Gunung Api Aktif di Indonesia
- Libur Nataru, KLH Prediksi Sampah Nasional Naik 59 Ribu Ton
- Lebih dari 4 Juta Senjata Beredar, Australia Luncurkan Buyback Nasion
- KPK Tangkap Enam Orang dalam OTT di Kalimantan Selatan
- Kakak Sulung Berpulang, Unggahan Atalia Praratya Mengharukan
Advertisement
Perayaan Hari Ibu Soroti Tantangan dan Peran Strategis Perempuan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Trump Canangkan Misi Astronot AS ke Bulan pada 2028
- Prediksi Persebaya vs Borneo FC: Misi Bangkit Dua Raksasa
- Tikus Masuk Kabin, Penerbangan KLM Terpaksa Dibatalkan
- JKC Golf for Charity Dukung UMKM Difabel Binaan Bank BPD DIY
- Bambang Akui Antrean Online Mobile JKN Sangat Mudah bagi Lansia
- Jogja City Mall Hadirkan Event Natal dan Tahun Baru Desember
- Sambut Libur Nataru, PLN Siagakan 315 SPKLU di Jateng DIY
Advertisement
Advertisement




