Advertisement
Demo Penolakan RUU TNI di Semarang Ricuh, Polisi Tembakkan Gas Air Mata

Advertisement
Harianjogja.com, SEMARANG—Aksi demo menolak pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) TNI di depan Gedung DPRD Jawa Tengah (Jateng) berakhir ricuh. Polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. Sejumlah peserta aksi ditangkap dan mengalami luka-luka.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol. M. Syahduddi, mengatakan aksi tersebut diikuti oleh sekitar 350-400 orang. Ia menegaskan bahwa pihak kepolisian telah melakukan pendekatan persuasif sebelum akhirnya mengambil tindakan tegas.
Advertisement
“Mereka memaksa masuk ke gedung yang seharusnya tidak boleh dimasuki. Karena itu, kami mendorong mereka keluar pagar demi menjaga keamanan dan ketertiban. Tidak ada pemukulan,” jelas Kombes Pol. Syahduddi, Kamis malam.
Menurut Kapolrestabes, sebelum terjadi bentrokan, massa aksi telah diizinkan untuk berada di halaman DPRD Jateng dan bergantian menyampaikan orasi. Namun, situasi memanas saat sebagian demonstran mencoba menerobos masuk ke dalam gedung.
Kericuhan pun tak terhindarkan, sehingga polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. “Iya, kami gunakan gas air mata karena mereka sudah menyerang petugas. Ada juga yang melontarkan kalimat provokatif dan berusaha melakukan tindakan anarkis,” ujarnya.
Akibat insiden tersebut, empat orang diamankan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut oleh Satreskrim Polrestabes Semarang. “Terkait kemungkinan mereka dibebaskan, masih kami dalami. Saat ini masih dalam proses pemeriksaan,” tambahnya.
Kapolrestabes memastikan bahwa meskipun aksi berlangsung ricuh, tidak ada kerusakan fasilitas umum di sekitar lokasi. Namun, pihak kepolisian tetap mengawasi perkembangan situasi guna mencegah potensi aksi susulan. Aksi penolakan RUU TNI ini menjadi sorotan publik, terutama terkait respons kepolisian dalam mengamankan jalannya demonstrasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Espos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- 24 Aset Terkait Kasus LPEI Disita Oleh KPK
- Status Gunung Lewotobi Laki-Laki Naik Jadi Awas
- Masyarakat Diminta Waspadai Memberi Bantuan Pengemis Palsu Jelang Lebaran
- Panen Padi di Jateng Paling Bagus se-Indonesia, Pemerintah Siap Guyur Bantun untuk Petani
- Bantuan untuk Guru Honorer, Pemerintah Masih Berhitung Nominal
Advertisement

ASPD di Bantul Digelar Dua Sesi, Disdikpora: Ketersediaan Komputer di Sekolah Negeri Masih Terbatas
Advertisement

Menikmati Keindahan Danau Baikal di Siberia Tenggara, Tertua di Bumi Berusia 25 Juta Tahun
Advertisement
Berita Populer
- RUU TNI Disahkan, Menhan Sebut Batasan TNI di Ranah Sipil Kian Jelas
- Kasus Korupsi Mantan Menteri Pertanian, KPK Geledah Kantor Firma Hukum
- Cuaca Ekstrem, Pendakian Gunung Tambora Ditutup
- Ini Daftar Pasal yang Berubah dalam UU TNI Terbaru
- Warga Jogja Ini Menangkan Hadiah Utama JLC Lucky Draw 2024
- Bantuan untuk Guru Honorer, Pemerintah Masih Berhitung Nominal
- Perhatian! Penyebrangan Gilimanuk-Bali Tutup 24 Jam Saat Hari Raya Nyepi
Advertisement
Advertisement