Advertisement
Serangan Israsel, Pemerintah China Minta Warganya Segera Pergi dari Lebanon
Advertisement
Harianjogja.com, BEIJING—Warga China diminta segera meninggalkan Lebanon sesegera mungkin setelah Israel menyerang negara itu.
"Kami meminta mereka yang sudah berada di Lebanon untuk mengikuti perkembangan situasi dengan saksama dan kembali ke China atau meninggalkan Lebanon sesegera mungkin melalui penerbangan komersial," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian dalam konferensi pers di Beijing, China, Kamis (26/9/2024).
Advertisement
Militer Israel (IDF) menyerang wilayah Lebanon melalui udara sejak Senin (23/9) dengan dalih mengincar kelompok Hizbullah. Akibatnya, 610 orang meninggal dunia dan melukai lebih dari 2.000 lainnya, menurut otoritas kesehatan Lebanon.
"Bagi mereka yang harus tetap berada di Lebanon, harap tetap waspada, persiapkan diri untuk keadaan darurat, persiapkan perbekalan yang cukup dan hindari bepergian ke daerah berisiko tinggi di Lebanon selatan," tambah Lin Jian.
Menurut Lin Jian, Pusat Bantuan dan Perlindungan Konsuler Kementerian Luar Negeri China dan Kedutaan Besar China di Lebanon telah mengaktifkan mekanisme tanggap darurat, menyusun rencana yang relevan dan mengeluarkan beberapa peringatan keamanan.
"Kami sekali lagi menyarankan warga China untuk tidak bepergian ke Lebanon dalam waktu dekat," ungkap Lin Jian.
BACA JUGA: Kebakaran Akibat Pembakaran Sampah di Bantul Mencapai 104 Kejadian
Jika ada warga negara China mengalami keadaan darurat di Lebanon, mereka perlu menghubungi Kedutaan sesegera mungkin untuk meminta bantuan.
"Kami akan melakukan upaya maksimal untuk membantu warga China yang perlu pindah ke tempat yang aman atau memiliki kebutuhan lain," kata Lin Jian.
Ketegangan antara Israel dan Lebanon terjadi sejak Israel menggempur Palestina selepas peristiwa 7 Oktober 2023. Ketegangan itu pun meluas sampai perbatasan Israel-Lebanon, termasuk Blue Line (garis demarkasi yang memisahkan wilayah Israel dan Lebanon).
Kelompok Hizbullah Lebanon dan Israel telah terlibat dalam baku tembak lintas batas sejak dimulainya serangan gencar Israel terhadap Jalur Gaza yang telah menewaskan lebih dari 41.500 orang dengan sebagian besar korban wanita dan anak-anak, menyusul serangan lintas batas yang dilakukan kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober 2023.
Komunitas internasional telah memperingatkan agar serangan terhadap Lebanon tidak dilakukan karena hal itu meningkatkan kekhawatiran akan meluasnya konflik Gaza secara regional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Festival Jivitputrika di India, 37 Anak Tewas Tenggelam di Sungai
- Wacana TNI akan Membentuk Satuan Antariksa, Ini Tanggapan Pakar Pertahanan
- KPK Panggil Ketua DPRD Semarang Jadi Saksi Korupsi Pemkot
- Direktur Kementerian ESDM Diperiksa KPK
- Eks Gubernur Maluku Utara Divonis 8 Tahun Penjara dalam Kasus Gratifikasi
Advertisement
Advertisement
Solo Traveling sedang Tren, Ini 5 Negara Terbaik bagi Para Solo Traveler
Advertisement
Berita Populer
- KPK Panggil Ketua DPRD Semarang Jadi Saksi Korupsi Pemkot
- 5 dari Tujuh Jenazah Kali Bekasi Berhasil Diidentifikasi, Begini Detailnya
- Sertifikat Tanah Elektronik Bisa Jadi Agunan Kredit Bank? Menteri AHY: Kenapa Tidak?
- Video Kapolda Jateng Tolak Salaman dengan Andika Prakasa Viral, Begini Duduk Perkaranya
- Kepastian Pertemuan Megawati dan Prabowo Subianto, Begini Penjelasan PDIP
- Komunal BPR Fair Kembali Hadir di Jakarta, Catat Tanggal dan Keunggulannya
- Jumlah Komisi di DPR RI Bakal Menyesuaikan dengan Jumlah Kementerian di Kabinet Prabowo-Gibran
Advertisement
Advertisement