Advertisement
Presiden Nigeria Tetapkan Darurat Keamanan Nasional
Ilustrasi demokrasi. - nigerianeye.com
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Presiden Nigeria Bola Tinubu pada Rabu (26/11/2025) mengumumkan status darurat keamanan nasional. Langkah ini diikuti dengan perintah perekrutan besar-besaran personel baru di kepolisian dan militer sebagai respons atas meluasnya kekerasan yang menjalar di berbagai negara bagian.
Dalam pidato nasional yang disiarkan televisi, Tinubu mengungkapkan rencana konkret penambahan kekuatan keamanan. "Kepolisian akan merekrut 20.000 personel tambahan, sehingga jumlahnya meningkat menjadi 50.000," tegasnya, dikutip dari Reuters, Kamis (27/11/2025).
Advertisement
Untuk mendukung pelatihan personel dalam skala besar, Presiden menginstruksikan pemanfaatan kamp National Youth Service Corps (NYSC) sebagai fasilitas pelatihan. Kebijakan strategis lainnya adalah penarikan polisi dari tugas pengawalan VIP untuk dialihkan kembali ke wilayah konflik setelah melalui pelatihan ulang intensif.
Tidak hanya mengandalkan kepolisian, Tinubu juga memberi kewenangan khusus kepada Department of State Services (DSS). Lembaga intelijen itu diperintahkan untuk mengerahkan penjaga hutan terlatih dan merekrut staf tambahan guna memburu kelompok bersenjata yang selama ini bersembunyi di kawasan hutan. "Tidak akan ada lagi tempat persembunyian bagi agen-agen kejahatan," tegas Tinubu.
BACA JUGA
Deklarasi darurat keamanan ini tidak muncul secara tiba-tiba. Kebijakan tersebut merupakan respons setelah serangkaian serangan mematikan di negara bagian Kebbi, Borno, Zamfara, Niger, Yobe, dan Kwara, yang mengakibatkan puluhan warga sipil tewas dan diculik.
Tinubu tetap memberikan apresiasi atas kinerja aparat. Ia memuji keberhasilan operasi pembebasan 24 siswi di Kebbi serta 38 jemaah di Kwara, sambil berjanji akan membebaskan seluruh sandera lainnya, termasuk para pelajar yang diculik di negara bagian Nigeria.
Dalam pidatonya, Presiden juga menyampaikan langkah-langkah kebijakan jangka panjang. Ia meminta parlemen meninjau ulang undang-undang untuk memungkinkan pemerintah negara bagian mendirikan kepolisian sendiri. Selain itu, ia mengimbau lembaga-lembaga keagamaan untuk meminta perlindungan keamanan selama kegiatan ibadah berlangsung.
Upaya resolusi konflik juga menyasar akar masalah. Tinubu mendorong asosiasi peternak agar menerima konsep peternakan menetap dan menyerahkan semua senjata ilegal. Langkah ini dinilai penting untuk meredakan konflik berkepanjangan antara peternak dan petani.
Di akhir pernyataannya, Presiden menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban kekerasan dan memberikan penghormatan kepada para personel keamanan yang gugur dalam tugas. "Saya bersimpati dengan keluarga yang kehilangan orang yang dicintai dan memberikan penghormatan kepada para prajurit pemberani kita, termasuk Brigadir Jenderal Musa Uba," ujarnya.
Dengan nada tegas, ia mengingatkan semua pihak, "Mereka yang ingin menguji tekad kami jangan pernah mengira bahwa sikap menahan diri berarti kelemahan."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Boeing-NASA Tunda Misi Berawak Starliner Demi Keselamatan
- Kuba Tuduh AS Siapkan Langkah Gulingkan Presiden Maduro
- Ronaldo Bebas Skors, Siap Perkuat Portugal di Piala Dunia
- Google Siapkan Aluminium OS, Sistem Laptop Baru Berbasis Android
- Harga Emas Antam Turun Tipis ke Rp2,378 Juta per Gram
- Kasus Korupsi Plasa Klaten Segera Disidangkan di Semarang
- OpenAI Siapkan Perangkat AI Baru yang Bisa Gantikan Smartphone
Advertisement
Advertisement





