Advertisement
Perundungan Siswa PPDS Terus Terjadi, IDI: Tak Adanya Gaji Jadi Pemicu Utama
Ilustrasi perundungan. - Pixabay/Wokandapix
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Kasus perundungan yang masih terus terjadi di kalangan peserta program pendidikan dokter spesialis (PPDS), penyebabnya terutama karena PPDS tidak digaji atau diberikan upah yang layak.
Terbaru, seorang mahasiswi PPDS Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang meninggal dunia, diduga bunuh diri karena berkaitan dengan perundungan di tempatnya menempuh pendidikan.
Advertisement
Adapun, Kementerian Kesehatan mencatat sejak Juli 2023 sampai 9 Agustus 2024 ada 356 laporan kasus perundungan dengan perincian 211 kasus terjadi di RS vertikal dan 145 laporan terjadi di luar RS vertikal.
Koordinator Junior Doctors Network Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dr. Tommy Dharmawan mengatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan perundungan.
Salah satu di antaranya adalah peserta PPDS yang tidak digaji. "Sumber bullying ini salah satunya adalah karena tidak ada gaji, jadi di antara mereka ada yang harus minta makan, minta uang untuk biaya-biaya, ongkos dan lain sebagainya. Karena pada dasarnya peserta PPDS itu kan sudah usianya punya gaji, bahkan sudah ada yang berkeluarga, harusnya menghidupi keluarganya juga," katanya dalam Media Briefing, Rabu (21/8/2024).
BACA JUGA: Ratusan Laporan Perundungan Pendidikan Dokter Spesialis selama Setahun, 39 Orang Disanksi
Selain itu, beberapa faktor pemicu lainnya, di antaranya berikut ini:
- Jam kerja yang tidak manusiawi
- Beban administrasi yang dibebankan ke peserta PPDS, padahal seharusnya dikerjakan oleh tenaga administrasi PPDS
- Alur konseling yang tidak memadai
- Kurangnya SDM
- Pekerjaan di luar akademis
Menurut Tommy, sebenarnya semua bisa diselesaikan jika ada aturan yang jelas, tata kelola yang baik, dan diberi upah yang sepadan. "Karena sebagi PPDS ini mereka bekerja, lho. Bukan cuma belajar, betul-betul ikut operasi. Terkadang menangani satu pasien hanya dibayar Rp2.000. Bahkan lebih kecil dari tukang parkir," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JiBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pesawat Kargo UPS yang Meledak Angkut Bahan Bakar dan Paket Besar
- Bupati Banyuwangi Dukung Rencana Baru Proyek Kereta Cepat Whoosh
- Hanyut di Sungai Jolinggo Kendal, Tiga Mahasiswa KKN UIN Semarang MD
- Prabowo Minta Pintu Pelintasan Diperbarui Cegah Kecelakaan Kereta Api
- Uang Judi Online di Indonesia Kalahkan Nilai Korupsi
Advertisement
Stunting di Jogja Turun, Wali Kota Targetkan di Bawah 10 Persen
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- Festival Literasi Menoreh Expo Geliatkan Minat Baca Siswa
- Warga Bantaran Sungai Jogja Dilibatkan BPBD dalam Simulasi EWS Banjir
- 3 Rempah Dapur Ini Efektif untuk Antiinflamasi
- Polisi Turun Tangan Selidiki Kecelakaan Kereta Api di Prambanan Sleman
- Demi Keamanan, Mobil Listrik di Australia Wajib Keluarkan Suara
- Sebuah Kantor Perusahaan Transportasi Ditembak OTK, Polisi Olah TKP
- Lebih dari 6 Ribu Tesla Cybertruck Ditarik, Ini Masalahnya
Advertisement
Advertisement



