Advertisement

Kominfo Ajak Pemuda Papua di Yogyakarta Berpikir Terbuka dan Kolaboratif

Media Digital
Jum'at, 16 Agustus 2024 - 10:17 WIB
Maya Herawati
Kominfo Ajak Pemuda Papua di Yogyakarta Berpikir Terbuka dan Kolaboratif Acara Bincang Teras Negeriku dengan tema Inspirasi Cenderawasih di Tanah Keraton, Kamis (15/8 - 24).

Advertisement

JOGJA—Generasi muda adalah aset bangsa yang akan meneruskan pelaksanaan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Hal itu disampaikan oleh Ketua Tim Informasi dan Komunikasi Pertahanan dan Keamanan Kemenkominfo, Dikdik Sadaka dalam acara Bincang Teras Negeriku dengan tema Inspirasi Cenderawasih di Tanah Keraton, Kamis (15/8/24).

“Kami mengemas acara ini dengan tema Inspirasi Cenderawasih di Tanah Keraton untuk memberikan informasi yang bersifat inspiratif agar dapat menggugah atau membuka pikiran anak-anak muda tentang bagaimana caranya menggapai cita-cita,” ungkap Dikdik.

Advertisement

“Maka dari itu kami mengundang dua generasi muda Papua yang sudah meraih prestasi agar nantinya dapat menjadi contoh bagi para generasi muda yang ada di Jogja.”

Dikdik lantas berharap agar acara ini bermanfaat bagi para generasi muda, baik itu anak-anak muda Papua maupun dari daerah-daerah lainnya yang hadir dalam acara tersebut. Sehingga nantinya mereka dapat mengembangkan diri masing-masing dengan sebaik mungkin.

“Kuncinya adalah terbuka dan membaur dan jangan hanya berkecimpung dengan kelompok sendiri, karena pintu peluang, pintu rezeki dan pintu kesempatan bisa datang dari mana saja,” jelasnya.

“Mulai sekarang timbulkan niat, timbulkan tekad, kenali potensi dan melangkah tanpa ragu. Soal tantangan hadapi, ada masalah segera pecahkan dan terus berjalan lurus kedepan. Dengan demikian insya allah semuanya bisa tercapai,” tegasnya kemudian.

Adapun para narasumber yang diundang dalam acara ini adalah Putri Indonesia Papua 2023, Yunita Alanda Monim yang juga dikenal sebagai seorang News Anchor serta Atlet Lari Jawa Timur, Serafi Unani.

Yunita yang diberi kesempatan pertama, bercerita bahwa dirinya bisa menjadi seorang Putri Indonesia Papua 2023 adalah berkat cita-cita yang sudah di pupuknya semenjak masa kecil di Sentani, Jayapura.

“Saat itu saya melihat Putri Indonesia sebagai sosok yang sangat menginspirasi, dekat ke masyarakat dan sepertinya sangat pintar” ujarnya.

BACA JUGA: Menjelang Upacara HUT RI 2024 , Bupati Sleman Mengukuhkan 75 Anggota Paskibraka

Yunita sendiri kemudian berhasil mewujudkan mimpinya tersebut pada tahun 2023 yang lalu dengan mencapai top 15 Puteri Indonesia dengan urutan ke 6. Untuk itu dia kemudian sangat mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh masyarakat Papua khususnya maupun masyarakat Indonesia secara keseluruhan.

Sementara itu sebagai anak Papua yang sedang berada di perantauan, Yunita membeberkan mindset yang harus dimiliki oleh anak muda Papua. Menurutnya anak muda Papua semestinya menanamkan pemikiran bahwa mereka memiliki kesempatan yang setara dengan yang lain.

“Kita harus tanamkan dalam pikiran kita bahwa kita lahir dari Timur di mana kita memiliki waktu dua jam lebih dahulu untuk bangun, berdoa, berharap maupun menyusun strategi atau rencana yang akan kita lakukan” jelasnya.

“Untuk itu kita harus punya semangat dan harus bisa bertanggung jawab dengan apa yang kita miliki” tambahnya kemudian.

Senada dengan Yunita, Serafi Unani yang berdarah Papua namun lahir dan besar di Surabaya juga telah bercita-cita menjadi atlet sejak kecil karena terinspirasi oleh sosok atlet lari nasional, Irene Truitje Joseph dan Yanes Raubaba yang adalah pamannya sendiri.

“Mimpi saya kemudian terjawab ketika berhasil masuk ke dalam Tim PON Jawa Timur pada tahun 2002. Kemudian tahun 2004 merupakan PON pertama saya dan tahun 2005 merupakan SEA Games pertama saya” ungkapnya.

“Sampai akhirnya saya pensiun pada tahun 2021 kemarin dan saya dengan bangga bilang kalau saya menutupnya di tanah Papua yang saya rindukan” sambungnya.

Menurut Serafi, untuk menggapai kesuksesan anak muda Papua di perantauan harus memiliki mindset pantang menyerah. Sebab ketika merantau pasti ada saja kegagalan-kegagalan di awal yang akan membuat kita ingin menyerah.

“Kegagalan itu adalah bagian dari proses yang harus kita nikmati. Kalau kita menyerah di titik awal kita tidak akan pulang membawa nilai apapun” ucapnya.

Sebagai informasi acara Bincang Teras Negeriku ini sudah sering diadakan di wilayah Timur mulai dari Merauke, Wamena, Jayapura, Sentani, Keerom, Sorong, dan Biak. Acara ini bertujuan untuk mendorong generasi muda menjadi semakin produktif dan berdaya saing tinggi demi menuju Indonesia Emas 2045. (***)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Tanaman Cabai di Galur Terserang Hama, Dinas Pertanian Kulonprogo Lakukan Ini

Kulonprogo
| Senin, 16 September 2024, 21:27 WIB

Advertisement

alt

Kota Jogja Masih Jadi Magnet Wisatawan

Wisata
| Minggu, 08 September 2024, 11:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement