Advertisement

Promo November

Burung Air Ini Terancam Punah karena Pencemaran Air dan Urbanisasi

Newswire
Rabu, 28 Februari 2024 - 22:07 WIB
Mediani Dyah Natalia
Burung Air Ini Terancam Punah karena Pencemaran Air dan Urbanisasi Peserta mengikuti kegiatan sensus burung air di Ancol, Jakarta Utara, Minggu (25/22) (ANTARA - HO/Belantara Foundation)

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA— Jakarta Birdwatcher’s Society mengidentifikasi 10 jenis burung air di di Ancol, Jakarta Utara (Jakut). Hasilnya, satu dari 10 burung tersebut masuk dalam kategori hampir terancam punah karena pencemaran air dan urbanisasi.

Koordinator Jakarta Birdwatcher’s Society Ady Kristanto mengatakan keberadaan burung, khususnya burung air, di Jakarta menghadapi ancaman serius, termasuk kehilangan habitat akibat urbanisasi, pencemaran air di Teluk Jakarta, perburuan, dan tekanan aktivitas manusia.

Advertisement

Upaya konservasi, lanjutnya, sangat dibutuhkan untuk melindungi burung air dan habitat mereka.

"Memang disadari kesadaran masyarakat akan pentingnya burung di alam masih sangat rendah, sehingga banyak masyarakat yang acuh terhadap peran dari burung air bahkan memburunya," ujar Ady.

Dalam kegiatan memperingati Asian Waterbird Census (AWC) itu, sensus burung yang dilakukan di empat kawasan Ancol pada 25 Februari 2024 berhasil teridentifikasi 40 jenis burung dengan total 337 individu. Dari 40 jenis burung tersebut, terdapat 10 jenis burung air dengan total 93 individu.

Sepuluh burung air yang berhasil teridentifikasi yaitu

  1. Blekok Sawah (Ardeola speciosa)

  2. Kuntul Kecil (Egretta garzetta)

  3. Kokokan Laut (Butorides striatus)

  4. Pecuk Ular Asia (Anhinga melanogaster)

  5. Kuntul Perak (Ardea intermedia)

  6. Kowak Malam Abu (Nycticorax nycticorax)

  7. Trinil Pantai (Actitis hypoleucos)

  8. Cangak Abu (Ardea cinerea)

  9. Pecuk Padi Hitam (Phalacrocorax sulcirostris)

  10. Kareo Padi (Amaurornis phoenicurus).

Dari 10 jenis burung air tersebut, terdapat satu jenis burung migran yaitu Trinil Pantai. Sementara berdasarkan status keterancaman, terdapat satu jenis burung air yang masuk ke dalam daftar merah International Union for Conservation of Nature (IUCN) yaitu burung Pecuk Ular Asia berstatus hampir terancam punah.

Baca Juga

12 Mamalia di Gunung Merapi Terancam Punah

Jenis-jenis Hewan yang Berpotensi Punah Tahun 2050, Adakah dari Indonesia?

Nahas, Buaya Terancam Punah Ini Mati Usai Gigit Stopkontak Listrik

Terkait dengan fakta itu, kata dia, upaya konservasi menjadi sangat penting dilakukan, terutama untuk jenis-jenis burung air yang menjadi bagian penting dari ekosistem.

Direktur Eksekutif Belantara Foundation Dr Dolly Priatna mengemukakan pelibatan masyarakat, khususnya generasi muda, merupakan salah-satu kunci keberhasilan pelestarian satwa liar, termasuk burung air beserta habitatnya.

"Anak zaman now sangat aktif dalam memviralkan sesuatu di media sosial. Kekuatan ini perlu diarahkan untuk banyak hal yang positif, termasuk dalam memviralkan pentingnya burung air dilestarikan. Banyak cara untuk terlibat dalam pelestarian burung air beserta habitatnya, salah satunya yaitu berpartisipasi aktif dalam melakukan sensus burung air yang ada sekitar tempat tinggal mereka," ujar Dolly.

Hasil sensus burung air 2024 ini akan dilaporkan kepada Wetlands International Indonesia sebagai koordinator AWC Indonesia dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Hasil sensus burung air ini dapat menjadi pengayaan data burung air Pemprov DKI Jakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Pilkada 2024, Dua TPS di Gunungkidul Berada di Kawasan Rawan Bencana

Gunungkidul
| Minggu, 24 November 2024, 17:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement