Advertisement
Nias Selatan Diguncang Gempa Magnitudo 5,6, Begini Penjelasan BMKG
![Nias Selatan Diguncang Gempa Magnitudo 5,6, Begini Penjelasan BMKG](https://img.harianjogja.com/posts/2024/02/23/1165818/gempa.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—BMKG melaporkan aktivitas subduksi penunjaman Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia jadi pemicu terjadinya gempa tektonik bermagnitudo 5,6 di wilayah Nias Selatan, Sumatera Utara, Jumat (23/2/2024).
"Memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan resminya, Jumat.
Advertisement
Dia menjelaskan, aktivitas subduksi adalah proses satu lempeng tektonik bergerak di bawah lempeng lainnya yang terjadi di batas konvergen, di mana dua lempeng bergerak saling mendekat.
Berdasarkan analisis BMKG, episenter gempa bumi berkekuatan M 5,6 tersebut berlokasi di laut pada jarak 157 kilometer Tenggara Nias Selatan-Sumatera Utara pada kedalaman 48 kilometer.
Gempa bumi berdampak dan dirasakan di Teluk Dalam dan Pulau Hibala dengan skala intensitas III MMI, atau getaran dirasakan nyata dalam rumah seperti getaran seakan-akan ada truk berlalu.
Selanjutnya, juga terasa di Padang, Sumatera Barat dengan skala II MMI, atau Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Namun, dia memastikan hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut. Berdasarkan hasil pemodelan tsunami dengan sumber gempa bumi tektonik pada koordinat 0,67° LS ; 98,50° BT Tenggara Nias Selatan, ditemukan pula bahwa gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. "Hasil monitoring sampai dengan pukul 15.10 WIB menunjukkan bahwa adanya satu aktivitas gempa bumi susulan," katanya.
BACA JUGA: DIY Diguncang 2.202 Kali Gempa Bumi Sepanjang 2023
BMKG mengimbau masyarakat setempat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Selain itu, Daryono mengharapkan, masyarakat memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, atau tidak ada kerusakan akibat getaran yang membahayakan kestabilan bangunan supaya aman dari potensi runtuhnya bangunan diakibatkan gempa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- PBNU dan PKB Masih Saja "Perang Dingin", Ini yang Jadi Biangnya
- PSI Resmi Umumkan Nama Calon Kepala Daerah yang Diusung, Ini Daftarnya
- PBNU Siapkan Panitia Khusus untuk Mengembalikan PKB ke NU, Ini Alasannya
- BPK Temukan Masalah di Sistem Keuangan Haji Terpadu
- Air Bersih di IKN Bisa Langsung Diminum Dialirkan dari IPA Sepaku
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/27/1182727/ka-yia-xpress.jpg)
Jadwal Kereta Bandara YIA Berikut Cara Membeli Tiketnya, Sabtu 27 Juli, Berangkat dari Stasiun Tugu Jogja,
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Program Makan Bergizi Prabowo-Gibran Diklaim Mampu Menumbuhkan Agro Industri di Perdesaan
- Korban Tewas Kerusuhan di Bangladesh Mencapai 201 Orang, Sebagian Besar Luka Tembak
- Bolone Mase "Gibran" Dukung Dico di Pilwalkot Semarang
- PBB: Korban Jiwa Dampak Panas Ekstrem Diperkirakan Mencapai 500 Ribu Orang Pertahun
- Museum Song Terus Menambah Keberagaman Wisata di Pacitan
- Kejagung Limpahkan Tersangka Direktur SMIP ke Kejari Pekanbaru dalam Kasus Importasi Gula
- MUI Kaji Kemungkinan Dapat Ikut Mengelola Tambang
Advertisement
Advertisement