DPRD Kabupaten Magelang Soroti Capaian RPJMD 2023
Advertisement
Harianjogja.com, MAGELANG—Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Magelang menyoroti Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2023 kaitannya dengan capaian Visi Misi Bupati Magelang di tahun terakhir masa bakti bupati.
Hal itu menjadi sorotan DPRD dalam pandangan umum terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) APBD Perubahan Kabupaten Magelang Tahun Anggaran 2023. Pandangan umum dari lima fraksi di DPRD diserahkan kepada Bupati dalam rapat paripurna Kamis (21/9/2023).
Advertisement
Ketua Fraksi PDI Perjuangan, Grengseng Pamuji, mengatakan tahun ini sudah menginjak tahun ke empat RPJMD 2019-2024. “Fraksi PDI Perjuangan menanyakan apakah pembangunan infrastruktur guna mendukung pertumbuhan ekonomi dan sosial di kabupaten Magelang sudah mencapai target seperti yang tertuang dalam RPJMD dan bagaimana dengan fasilitas publik diukur dari standar pelayanan minimumnya,” kata Grengseng.
Baca Juga: DPRD Kabupaten Magelang Setujui KUA PPAS 2024 dan Penetapan Perda Desa Wisata
Ketua Fraksi Partai Golongan Karya, Joko Anariyanto, mengatakan bertambahnya pendapatan asli daerah semula Rp432.819.901.874 bertambah sebesar Rp10.829.392.539, Pemerintah Kabupaten Magelang perlu menyelaraskan RPJMD tahun terakhir Bupati yang belum tercapai dalam visi misi Bupati dikarenakan 2023 adalah tahun terakhir masa bakti Bupati.
Ketua Fraksi Persatuan Pembangunan, Muhamad Sobikin, mengingatkan waktu yang tinggal tiga bulan harus dimanfaatkan secara efektif dan efisien mengingat tambahan kenaikan anggaran untuk sektor belanja jangan sampai tidak cermat. Fraksi Amanat Demokrat memandang ketergantungan dana transfer dari Pemerintah Pusat yang sangat besar berpengaruh pada kemampuan keuangan daerah, maka perlu diimbangi dengan peningkatan pendapatan asli daerah, yaitu optimalisasi pajak dan retribusi daerah agar meningkat.
“Kami menekankan agar Pemerintah Kabupaten Magelang mempunyai komitmen, niat dan kiat yang kuat dalam mengimplementasikan APBD Perubahan 2023 ini dan sekaligus dilaksanakan secara akuntabel, terarah dan terukur untuk mewujudkan masyarakat Kabupaten Magelang yang makmur dan sejahtera,” jelas Ketua fraksi, Bambang Surendro.
Baca Juga: DPRD Kabupaten Magelang Dorong Eksekutif Tambah Lokasi Pajak dan Retribusi Baru
Pencermatan KUA PPAS Perubahan 2023 yang dilakukan oleh Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, dari 10 prioritas program dan kegiatan dari beberapa OPD hanya merupakan lanjutan dari kegiatan di tahun-tahun yang lalu.
“FPKB tidak menemukan adanya inovasi-inovasi kegiatan baru atau optimalisasi program dan kegiatan untuk mendukung tercapainya target sesuai dengan amanat RPJMD,” ujar Ketua FPKB, Sukur Akhadi.
Ketua Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya, Agus Sugiyono, menyoroti program penanganan kemiskinan. Menurut data, masyarakat miskin di Kabupaten Magelang saat ini mencapai 9,9 %. Program penanganan kemiskinan baik melalui PKH maupun program lainnya harapannya tidak hanya membantu meringankan beban hidup atau pengeluaran warga miskin, tetapi bagaimana mengubah pola pikir dan pola perilaku masyarakat untuk beranjak dari kemiskinannya.
Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Dalami Nur Sidiq, mengatakan 10 Program Prioritas Pembangunan (Dasa Cita) yang termaktub dalam RPJMD Kabupaten Magelang Tahun 2019-2024 merupakan landasan utama dalam penyusunan Rancangan Perubahan APBD 2023.
“Berkaitan segera berakhirnya tahun 2023 yang menandakan lama waktu Bupati merealisasikan RPJMD Tahun 2019-2024 menjadi semakin singkat, Fraksi PKS mempertanyakan sejauh mana progres pencapaian aspekaspek program tersebut,” katanya.
Baca Juga: DPRD Kabupaten Magelang Dorong Peran Perempuan di Semua Bidang
Menanggapi pandangan umum tersebut, Bupati Magelang, Zaenal Arifin mengatakan program dalam RPJMD sebanyak 134program. Target keseluruhan program terakumulasi pada Indikator Kinerja Utama Daerah dan indikator sasaran daerah. Sampai saat ini, dari sembilan indikator kinerja utama, lima indikator tercapai, tiga indikator akan tercapai dan satu indikator perlu upaya keras yaitu inflasi. Untuk indikator sasaran daerah, dari 23 indikator, 10 indikator tercapai, 12 indikator akan tercapai dan 1 indikator perlu upaya keras, yaitu tingkat pengangguran terbuka (TPT).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Polisi Tembak Polisi hingga Tewas di Solok, Polda Sumbar Dalami Motifnya
- Eks Bupati Biak Ditangkap Terkait Kasus Pelecehan Anak di Bawah Umur
- Profil dan Harta Kekayaan Setyo Budiyanto, Jenderal Polisi yang Jadi Ketua KPK Periode 2024-2029
- Pakar Hukum Pidana Nilai Penetapan Tersangka Tom Lembong Masih Prematur
- Pengaruh Dukungan Anies Vs Dukungan Jokowi di Pilkada Jakarta 2024, Siapa Kuat?
Advertisement
Perluasan RSUD Panembahan Senopati Bantul Tinggal Menunggu Izin Gubernur
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Seniman Keluhkan Mahalnya Sewa Panggung Seni, Fadhli Zon Bilang Begini
- Pakar Hukum Sebut Penegak Hukum Harus Kejar hingga Tuntas Pejabat yang Terlibat Judi Online
- Pemerintah Pastikan Penetapan UMP 2025 Molor, Gubernur Diminta Bersabar
- 8 Terduga Teroris Ditangkap, Terkait dengan NII
- Dugaan Suap ke Sahbirin Noor, KPK Periksa Empat Saksi
- Desk Pemberantasan Judi Online Ajukan Pemblokiran 651 Rekening Bank
- Diskop UKM DIY Raih Juara III Kompetisi Sinopadik 2024 di Palangkaraya
Advertisement
Advertisement