Advertisement
Trump Dikabarkan Dukung Usulan Rusia Caplok Ukraina

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Presiden AS Donald Trump berencana mendukung usulan yang memungkinkan Rusia mengambil alih wilayah Ukraina yang tidak diduduki sebagai bagian dari perjanjian damai.
Trump dilaporkan memberi tahu para pemimpin Eropa bahwa dia yakin penyelesaian dapat dicapai jika Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy setuju untuk menyerahkan wilayah Donbas, menurut laporan New York Times pada Sabtu, mengutip dua pejabat senior Eropa. Donbas adalah wilayah yang gagal direbut pasukan Rusia meski telah bertempur lebih dari tiga tahun.
Advertisement
Dua sumber yang mengetahui perundingan Alaskan mengatakan kepada The Guardian bahwa Putin bersikeras agar Ukraina menarik diri dari Donbas -- yang meliputi wilayah Donetsk dan Luhansk -- sebagai prasyarat untuk mengakhiri perang, sementara mengusulkan kepada Trump pembekuan operasi di sepanjang garis depan lainnya.
Meski Rusia menguasai hampir seluruh Luhansk, Ukraina masih menguasai wilayah-wilayah penting di Donetsk, termasuk Kramatorsk, Sloviansk, dan posisi-posisi yang dijaga ketat.
Putin dilaporkan memberi tahu Trump bahwa dia akan menghentikan kemajuan lebih lanjut dan membekukan garis depan di Kherson dan Zaporizhzhia dengan imbalan Donetsk dan Luhansk.
Trump mendukung penyerahan Donbas yang kaya mineral kepada Rusia, menekankan preferensinya untuk kesepakatan damai daripada gencatan senjata, yang dia katakan dalam sebuah unggahan media sosial pada Sabtu (16/8) "sering kali tidak dapat dipertahankan."
Dalam pernyataan bersama, para pemimpin Eropa mengatakan mereka "siap bekerja sama dengan Presiden AS Trump dan Presiden Ukraina Zelenskyy menuju pertemuan puncak trilateral dengan dukungan Eropa" tetapi menekankan bahwa "Ukraina akan bertanggung jawab untuk membuat keputusan terkait wilayahnya. Batas-batas internasional tidak boleh diubah dengan paksa."
Setelah berdiskusi dengan Trump dan para pemimpin Eropa, Zelenskyy mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Posisinya jelas. Perdamaian sejati harus dicapai, perdamaian yang akan bertahan lama, bukan hanya jeda lain di antara invasi Rusia."
Kemudian pada Sabtu, dia menulis di media sosial bahwa mendorong kesepakatan damai tanpa gencatan senjata terlebih dulu "memperumit situasi."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- PDIP Dinilai Terbiasa Hidup di Dua Alam
- Meski Bebas Bersyarat, Setnov Wajib Lapor hingga 2029
- Puluhan Mahasiswa Asing Ikuti Upacara HUT ke-80 RI di Kampus Universitas Brawijaya
- HUT Ke-80 RI, Google Doodle Tampilkan Tradisi Pacu Jalur
- Narapidana Terorisme Kibarkan Bendera Merah Putih pada Upacara HUT ke-80 RI di Lapas Cipinang
Advertisement

Jadwal KRL Solo Jogja Berangkat dari Stasiun Palur, Senin 18 Agustus 2025
Advertisement

Sagon Wiyoro, Produsen Sagon Legendaris Berusia 70 Tahun
Advertisement
Berita Populer
- Travel Diminta Setor hingga Rp100 Juta Per Kuota Haji Khusus di Era Menag Yaqut
- Pemerintah Anggaran Rp40,1 Triliun untuk 350 Ribu Rumah Bersubsidi
- Presiden Prabowo Pimpin Malam Renungan di TMP Kalibata
- Gempa Magnitudo 6,0 Guncang Poso
- Warga Antusias Manfaatkan Tarif KRL Rp80
- Tak Digelar di IKN, Peringatan HUT RI ke-80 di Jakarta Dimeriahkan 1.000 Penari
- Pelaku Pencurian Modus Ganjal ATM Ditangkap
Advertisement
Advertisement