Advertisement
Sejumlah Wilayah Diprediksi Alami Hujan Lebat dan Angin Kencang, Ini Penyebabnya

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Sejumlah wilayah Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang pada Minggu (2/7/2023). Hal itu dilansir dari peringatan dini cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Dikutip dari situs BMKG, peringatan dini potensi hujan lebat yang juga dapat disertai kilat atau petir, yakni di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Kep. Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur.
Advertisement
BACA JUGA:Â Gunungkidul Hujan Siang Hari, Simak Prakiraan Cuaca DIY Akhir Bulan Ini
Kemudian, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua.
Sementara itu, terdapat beberapa wilayah yang berpotensi mengalami angin kencang lebih dari 45 km per jam, yakni wilayah Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Utara dan Kalimantan Selatan.
BMKG menyampaikan daerah konvergensi terpantau memanjang dari Pesisir Barat Aceh hingga Selat Malaka, di Riau, dari Selat Malaka hingga Laut China Selatan, dari Laut Natuna hingga Laut China Selatan, dari Kalimantan Tengah hingga Laut Natuna, dari Selat Makassar hingga Laut Sulu, dan di perairan Selatan NTT.
Daerah konfluensi lain juga terpantau berada di Samudera Hindia Selatan NTT hingga Barat daya Bengkulu, Laut Andaman, Selat Karimata, Laut Natuna, dan Laut China Selatan.
Kondisi tersebut, kata BMKG, mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.
BACA JUGA: Dampak Cuaca Ekstrem, Sejumlah Drainase di Sleman Butuh Penanganan
Plt. Kepala Pusat Meteorologi Publik, BMKG, Andri Ramdhani menyampaikan berdasarkan data analisis cuaca dalam tiga hari terakhir masih terdapat hujan yang turun di beberapa wilayah.
"Potensi peningkatan hujan tersebut turut dipicu oleh beberapa faktor dinamika atmosfer," katanya.
Ia mengemukakan faktor atmosfer itu, diantaranya terjadinya pola belokan dan perlambatan angin di sekitar wilayah Indonesia bagian utara yang turut memicu peningkatan pertumbuhan awan hujan.
Selain itu, lanjutnya, dorongan massa udara dari wilayah selatan Indonesia yang dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Puluhan Ribu Warga Turki Turun ke Jalan, Tuntut Erdogan Mundur
- Hidup Jadi Tenang di 9 Negara yang Tak Punya Utang
- Menkeu Purbaya Jamin Bunga Ringan untuk Pinjaman Kopdes ke Himbara
- Ini Duduk Perkara Temuan BPK Soal Proyek Tol CMNP yang Menyeret Anak Jusuf Hamka
- PT PMT Disegel KLH, Diduga Sumber Cemaran Zat Radioaktif
Advertisement

Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Selasa 16 September 2025
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Kematian Mahasiswa Unnes saat Demo di Semarang Sedang Diinvestigasi
- 7 Jenazah Korban Kecelakaan Bus RS Bina Sehat Dimakamkan di Jember
- Daftar 10 Negara yang Menolak Palestina Merdeka
- Polisi Selidiki Penyebab Kecelakaan Maut Bus Rombongan Rumah Sakit Bina Sehat
- Polisi Peru Tangkap Komplotan Pembunuh Diplomat Indonesia Zetro Purba
- Wasekjen PDIP Yoseph Aryo Dipanggil KPK Sebagai Saksi Kasus DJKA
- Hubungan Venezuela-AS Memanas, Ini Penyebabnya
Advertisement
Advertisement