Advertisement
Pemerintah Mulai Survei Stok Beras Nasional, Ini Alasannya..

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Pemerintah mulai melakukan survei stok beras nasional untuk membenahi tata kelola dan data ketersediaan beras yang akan menjadi acuan kebijakan komoditas strategis itu tahun depan.
Kepala Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengatakan, survei itu dilakukan untuk menguatkan tata kelola pangan untuk menghitung prognosa neraca pangan tahun depan.
Advertisement
PROMOTED: Dari Garasi Rumahan, Kini Berhasil Perkenalkan Kopi Khas Indonesia di Kancah Internasional
Rencananya survei itu bakal dilakukan serentak di 34 provinsi dan 470 kabupaten atau kota dengan melibatkan 1.369 enumerator pada hari ini, Sabtu (31/12/2022).
Total sebanyak 32.235 sampel akan dikaji yang terdiri atas 5.989 rumah tangga produsen, 5.033 rumah tangga konsumen, 3.756 penggilingan, 2.970 pedagang besar sedang, 4.100 pedagang mikro kecil, 1.500 hotel, 6.063 katering, 600 industri besar sedang, dan 2.224 usaha industri menengah kecil.
“Hasil survei ini akan diolah langsung oleh BPS [Badan Pusat Statistik] dan akan dipublikasikan pada pertengahan Januari 2023, setelah dilakukan validasi dan verifikasi data serta pembahasan teknis hasil survei oleh tim lintas kementerian dan lembaga,” kata Arief melalui siaran pers, Sabtu (31/12/2022).
Program itu sekaligus menjadi tindaklanjut dari Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) Kemenko Perekonomian yang membahas mengenai Neraca Komoditas bersama Kementerian dan Lembaga terkait pada Jumat (09/12/2022).
Sebelumnya, rencana pelaksanaan Survei Stok Beras Nasional ini juga telah disampaikan dalam rapat kerja (raker) dan rapat dengar pendapat (RDP) Komisi IV DPR RI yang dipimpin oleh Ketua Komisi IV Sudin. Dalam kesempatan tersebut, Arief menyampaikan, untuk melakukan validasi atas data produksi dan stok beras nasional, pada 31 Desember akan dilakukan survei bersama oleh NFA, BPS, Kemenko Perekonomian, Kementerian Pertanian, dan Kementerian Perdagangan.
Arief meminta semua pihak yang terlibat dalam survei itu dapat saling berkolaborasi dan menjalankan tugasnya dengan baik. Dia juga mengajak masyarakat untuk mendukung implementasi dari program tersebut.
“Mengingat upaya pemerintah memastikan stabilitas stok dan harga pangan yang berkelanjutan tidak bisa tepat sasaran tanpa diperkuat dengan sistem data yang akurat dan terperinci,” kata dia.
Survei stok beras sebelumnya pernah dilakukan pada 2015, kemudian pada Oktober dan Desember 2021. Terakhir survei stok beras dilaksanakan pada Maret dan Juni 2022 yang dilakukan oleh Kementan dan BPS.
Selanjutnya, pelaksanaan survei bersama ini akan dilakukan secara berkala, dengan begitu diharapkan informasi mengenai stok beras tersedia secara rutin, akurat, dan lebih mudah diperoleh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Berita Pilihan
Advertisement

Luar Biasa! Kekebalan Tubuh Warga Jogja terhadap Covid-19 Capai 99%
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Keraton Solo Bakal Direhab oleh Kementerian PUPR, Telan Dana Rp10 Miliar Lebih
- Daya Beli Masyarakat Rendah, Indef Sebut Gara-gara Harga BBM Naik
- Viral di Media Sosial, Ini Profil Pemilik RamenYA
- Waspada Gagal Ginjal, Begini Cara Membaca Kandungan pada Kemasan Obat Sirop
- Fakta-Fakta Vaksin Qdenga yang Diklaim Mampu Cegah DBD 80 Persen
- Subsidi Program Biodiesel Dinilai Untungkan Korporasi Besar
- Erdogan Umumkan Keadaan Darurat Selama Tiga Bulan untuk Cari Korban Gempa
Advertisement
Advertisement