Advertisement
Luhut Sebut Penyebab Kecelakaan Kereta Api di Padalarang Akibat Human Error

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut penyebab kecelakaan kereta teknis di jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Padalarang, Bandung Barat, murni akibat human error.
BACA JUGA: Proyek Kereta Cepat Butuh Rp29,4 Triliun
Advertisement
Luhut juga mengonfirmasi bahwa dua orang yang meninggal merupakan WNA China, yang bekerja sebagai kontraktor pada proyek tersebut.
"Itu human error. Betul, dua pekerja orang China [yang meninggal]," katanya saat ditemui di acara Peluncuran Aksi Pencegahan Korupsi 2023-2024 di Jakarta, Selasa (20/12/2022).
Luhut pun menceritakan penyebab kecelakaan yang menyebabkan total enam orang korban itu. Dia menyebut terdapat penurunan kecepatan dalam pengereman kereta sehingga kereta keluar jalur.
"Itu kecelakaan teknis. Jadi mereka mengambil dan mengantar barang sore hari. Saya pikir dari laporan sementara ada penurunan kecepatan dalam hal ini remnya," tutur pria yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Kereta Cepat.
Untuk itu, Luhut menegaskan bahwa kecelakaan tersebut tak akan memengaruhi target penyelesaian proyek pada Juni 2023. Seperti diketahui, Proyek Strategis Nasional (PSN) itu sudah molor sejak target awal, yakni pada 2019.
"Tetap [tepat waktu Juni 2023]. Kamu jangan mau lambat," ujarnya.
Sebelumnya, di hadapan Presiden China Xi Jinping, Luhut pun memastikan proyek kerja sama kedua negara itu bakal selesai pertengahan tahun depan. Dia bahkan mengundang Presiden Xi untuk datang menghadiri peresmian operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
"Kami berharap Presiden Xi Jinping bisa menghadiri peresmian operasional Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung pada pertengahan tahun depan bersama Presiden Joko Widodo," ujarnya pada pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo dan Presiden Xi Jinping usai KTT G20 di Bali, Rabu (16/11/2022).
Saat ini, pekerjaan proyek di ruas jalur lokasi kecelakaan tengah dihentikan sementara waktu. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyebut penghentian dilakukan sembari menunggu hasil investigasi.
Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menilai penghentian proyek sementara waktu merupakan langkah yang tepat. Hal itu agar para kontraktor melakukan pekerjaan dengan aman dan tidak abai terhadap keselamatan.
Menurutnya, kecelakaan yang menyebabkan dua pekerja dari China meninggal dan empat lainnya luka-luka itu termasuk dalam kecelakaan kerja.
Di sisi lain, MTI menilai perlunya pengganti kereta teknis yang rusak akibat kecelakaan tersebut supaya proyek tidak terhambat. Apalagi, kereta yang digunakan untuk pemasangan rel itu berasal dari China, bukan dari Indonesia.
"Ini butuh kereta pengganti, seandainya ingin cepat tepat waktu [penyelesaian proyek], atau dengan kapasitas operasi yang ada dinaikkan," ujar Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Djoko Setijowarno.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Khidmat, Ribuan Umat Buddha Ikuti Ritual Waisak di Candi Sewu Klaten
- Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Waisak dan Puji Ritual Thudong
- Kejagung Siap Jika Johnny G Plate Ajukan PraPeradilan
- Kecelakaan Kereta di Odisha, India Terbanyak Memakan Jiwa
- Bambang Sukmonohadi, Ayah Mertua Puan Maharani Meninggal Dunia
Advertisement

Polisi Jaga Ketat Sepanjang Jalan Tamansiswa Jogja Pasca Tawuran
Advertisement

Bukan Laut Mati, Ternyata Perairan Paling Asin di Bumi Ada di Kolam Ini
Advertisement
Berita Populer
- Anies Belum Berencana Umumkan Cawapres dalam Waktu dekat
- Kapal Wisata Tenggelam di Kepulauan Seribu, 55 Penumpang Selamat
- Garuda Indonesia Tunda Penerbangan Haji, Ini Kronologinya
- Pengelola Candi Borobudur Jamin Umat Budha Beribadah Khusyuk di Waisak
- Harga Emas di Pegadaian Hari Ini Turun, Termurah Rp554.000
- Umat Buddha Berjalan dari Candi Mendut ke Borobudur Jelang Waisak
- Hartono Bersaudara Jadi Orang Terkaya di Indonesia
Advertisement
Advertisement