Advertisement

Seperti di Korea, Intervensi BUMN Penting untuk Kemajuan UMKM

Media Digital
Selasa, 06 Desember 2022 - 20:27 WIB
Budi Cahyana
Seperti di Korea, Intervensi BUMN Penting untuk Kemajuan UMKM Erick Thohir saat memberikan pembekalan peserta rekrutmen bersama BUMN 2022 bertajuk "Berkarya untuk Indonesia" di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Rabu (18/5/2022). - Istimewa

Advertisement

JAKARTA—Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menempatkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebagai bagian tidak terpisahkan dalam upaya transformasi BUMN.

Sejumlah program yang berpihak mendukung UMKM pun terus dilakukan, seperti Pasar Digital (PaDi) UMKM dan kredit usaha rakyat (KUR).

Advertisement

Associate Director BUMN Research Group LM (Lembaga Management) Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) Toto Pranoto menilai keberpihakan BUMN terhadap UMKM sudah tepat.

"UMKM itu termasuk segmen usaha penyangga ekonomi yang penting. Terdapat hampir 64 juta UMKM dan menampung tenaga kerja lebih dari 160 juta (orang) berdasarkan data pada akhir 2020," ujar Toto di Jakarta belum lama ini.

Namun dari sisi baki kredit perbankan, lanjut Toto, baru menyerap sekitar 20 persen dari total kredit perbankan. Artinya, banyak usaha di sektor mikro dan kecil yang feasible namun tidak bankable.

"Karenanya, intervensi pemerintah lewat BUMN, misal lewat program KUR dan pendampingan bisnis (coaching), sangat penting dilakukan," ucapnya.

Toto menilai kunci kebangkitan UMKM bukan semata pada akses terhadap sumber keuangan, melainkan juga upaya peningkatan kapabilitas pelaku usaha.

Ia mencontohkan Korea Credit Guarantee Fund (KODIT) atau lembaga pembiayaan penjaminan kredit Korea yang tidak sekadar memberikan penjaminan, melainkan juga melakukan pembinaan masif terhadap sektor mikro dan kecil agar kapabilitasnya meningkat.

"Ukuran keberhasilan KODIT bukan berapa jumlah profit lembaga tersebut, namun lebih kepada berapa jumlah segmen mikro-kecil yang sudah bisa naik kelas," lanjutnya.

Toto menyebut banyak perusahaan pelat merah yang fokus dalam pemberdayaan sektor UMKM. Menurutnya, sumber daya BUMN yang besar akan semakin optimal dalam pengembangan UMKM jika saling terintegrasi antar-BUMN.

"Alangkah baiknya apabila holding BRI bisa bekerja sama dengan Askrindo-Jamkrindo serta juga dengan Pefindo supaya layanan terhadap sektor mikro-kecil bisa di bawah satu atap, terintegrasi. Dengan model ini upaya sinergitas BUMN bisa lebih baik dalam pemberdayaan UMKM," kata Toto. (***)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Pegagan Berpotensi Memperbaiki Daya Ingat, Guru Besar UGM: Meningkatkan Dopamin

Jogja
| Jum'at, 26 April 2024, 13:27 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement