Advertisement
Komnas HAM Beberkan Bukti Gas Air Mata Penyebab Utama Kematian Korban Kanjuruhan
Kamis, 06 Oktober 2022 - 14:07 WIB
Bhekti Suryani
Komisioner Pemantauan/Penyelidikan Komnas HAM Mohammad Choirul Anam (kiri) didampingi Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Nurul Azizah (kanan) menyampaikan keterangan pers di kantor Komnas HAM, Jakarta, Rabu (27/7/2022). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto - nym.
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Komisioner Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM RI Choirul Anam mengatakan, gas air mata yang ditembakkan oleh anggota kepolisian menjadi penyebab kematian dari sebagian besar korban tragedi Kanjuruhan.
Dia menjelaskan, hal ini terlihat dari kondisi para jenazah yang lebam biru di bagian wajah. Hal itu disebabkan karena korban mengalami kekurangan oksigen.
"Sebenarnya hal ini kurang lebih menjadi potensi penyebab kematian. Pertama, adalah kondisi jenazahnya banyak yang mukanya biru. Ini kemungkinan besar karena kekurangan oksigen," jelas Anam dalam keterangan resmi dikutip Kamis (6/10/2022).
Dia juga mengungkapkan pihaknya telah menerima laporan kondisi korban meninggal dunia yang mengalami patah tulang di bagian rahang dan kaki. Para korban juga mayoritas mengalami kemerahan pada bagian mata yang disebabkan oleh gas air mata.
Anam memperkirakan bahwa jumlah korban meninggal dunia dalam kasus ini masih akan terus bertambah. Pasalnya, banyak pihak keluarga yang langsung membawa jenazah korban pulang ke rumah tanpa melewati pendataan yang dilakukan oleh pemerintah setempat.
"Kondisinya memang sangat crowded, sehingga angkanya akan bertambah karena beberapa belum dicatat atau langsung dibawa pulang oleh keluarga," terangnya.
Banyaknya korban jiwa dalam tragedi Kanjuruhan akhirnya membuat pemerintah membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF). Tim dibentuk pada Senin (3/10/2022) ini telah mendapat instruksi khusus dari Presiden Joko Widodo untuk bisa mengusut kasus tragedi Kanjuruhan kurang dari satu bulan.
"Tim pencari fakta itu diminta segera bekerja, kalau bisa tidak sampai satu bulan sudah bisa menyimpulkan," kata Menko Polhukam sekaligus Ketua TGIPF dalam keterangan resmi, Selasa (4/10/2022).
Mahfud menyampaikan bahwa pihaknya sejauh ini telah menemukan permasalahan besar yang mendasari tragedi Kanjuruhan. Tim TGIPF hanya masih membutuhkan waktu untuk bisa menyelsaikan masalah-masalah detail yang diharapkan bisa dikerjakan tidak sampai satu bulan.
Advertisement
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Badan Geologi Pantau Ketat 127 Gunung Api Aktif di Indonesia
- Libur Nataru, KLH Prediksi Sampah Nasional Naik 59 Ribu Ton
- Lebih dari 4 Juta Senjata Beredar, Australia Luncurkan Buyback Nasion
- KPK Tangkap Enam Orang dalam OTT di Kalimantan Selatan
- Kakak Sulung Berpulang, Unggahan Atalia Praratya Mengharukan
Advertisement
Advertisement
Sate Klathak Mbah Sukarjo Hadirkan Kuliner Khas di Pusat Kota
Wisata
| Sabtu, 20 Desember 2025, 15:47 WIB
Advertisement
Berita Populer
- Leverkusen Tekuk Leipzig 3-1, Naik ke Posisi Tiga Bundesliga
- SIM Keliling Bantul Hadir di MPP hingga Parasamya
- Bellingham dan Mbappe Antar Real Madrid Tekuk Sevilla 2-0
- Arus Kendaraan Masuk Jogja via Prambanan Mulai Meningkat
- Gol Penalti Gyokeres Bawa Arsenal Tekuk Everton 1-0
- Jadwal SIM Keliling Sleman Desember 2025, Ada Layanan Malam
- Juventus Tekuk AS Roma 2-1, Persaingan Empat Besar Memanas
Advertisement
Advertisement




