Advertisement
Komnas HAM Beberkan Bukti Gas Air Mata Penyebab Utama Kematian Korban Kanjuruhan
Kamis, 06 Oktober 2022 - 14:07 WIB
Bhekti Suryani

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Komisioner Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM RI Choirul Anam mengatakan, gas air mata yang ditembakkan oleh anggota kepolisian menjadi penyebab kematian dari sebagian besar korban tragedi Kanjuruhan.
Dia menjelaskan, hal ini terlihat dari kondisi para jenazah yang lebam biru di bagian wajah. Hal itu disebabkan karena korban mengalami kekurangan oksigen.
"Sebenarnya hal ini kurang lebih menjadi potensi penyebab kematian. Pertama, adalah kondisi jenazahnya banyak yang mukanya biru. Ini kemungkinan besar karena kekurangan oksigen," jelas Anam dalam keterangan resmi dikutip Kamis (6/10/2022).
Dia juga mengungkapkan pihaknya telah menerima laporan kondisi korban meninggal dunia yang mengalami patah tulang di bagian rahang dan kaki. Para korban juga mayoritas mengalami kemerahan pada bagian mata yang disebabkan oleh gas air mata.
Anam memperkirakan bahwa jumlah korban meninggal dunia dalam kasus ini masih akan terus bertambah. Pasalnya, banyak pihak keluarga yang langsung membawa jenazah korban pulang ke rumah tanpa melewati pendataan yang dilakukan oleh pemerintah setempat.
"Kondisinya memang sangat crowded, sehingga angkanya akan bertambah karena beberapa belum dicatat atau langsung dibawa pulang oleh keluarga," terangnya.
Banyaknya korban jiwa dalam tragedi Kanjuruhan akhirnya membuat pemerintah membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF). Tim dibentuk pada Senin (3/10/2022) ini telah mendapat instruksi khusus dari Presiden Joko Widodo untuk bisa mengusut kasus tragedi Kanjuruhan kurang dari satu bulan.
"Tim pencari fakta itu diminta segera bekerja, kalau bisa tidak sampai satu bulan sudah bisa menyimpulkan," kata Menko Polhukam sekaligus Ketua TGIPF dalam keterangan resmi, Selasa (4/10/2022).
Mahfud menyampaikan bahwa pihaknya sejauh ini telah menemukan permasalahan besar yang mendasari tragedi Kanjuruhan. Tim TGIPF hanya masih membutuhkan waktu untuk bisa menyelsaikan masalah-masalah detail yang diharapkan bisa dikerjakan tidak sampai satu bulan.
Advertisement
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Trump Soroti Logam Tanah Jarang, Fentanyl, Kedelai, dan Taiwan
- Isi Pidato Lengkap Prabowo di Sidang Satu Tahun Prabowo-Gibran
- Kemendagri Temukan Perbedaan Data Simpanan Pemda dan BI Rp18 Triliun
- Kejagung Serahkan Uang Rp13,2 Triliun Hasil Sitaan Kasus CPO ke Negara
- Kapal Tanker Federal II Terbakar, 13 Orang Meninggal Dunia
Advertisement
Advertisement

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Wisata
| Minggu, 19 Oktober 2025, 23:37 WIB
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Bus DAMRI dari Kebumen, Purworejo ke Bandara YIA dan Jogja
- Jadwal Layanan SIM Keliling di Jogja Hari Ini 21 Oktober 2025
- Jadwal Pemadaman Listrik di Kota Jogja Hari Ini 21 Oktober 2025
- Tarif Rp70.000, Ini Jadwal Bus DAMRI Jogja-Semarang PP
- Sejumlah Rumah di Klaten Rusak Diterjang Angin Ribut
- Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik Dibutuhkan Untuk Atasi TPA
- Ribuan Titik Jalan di Bantul Masih Gelap Rawan Kecelakaan
Advertisement
Advertisement