Hasil Investigasi: Ini Kesalahan Fatal Panpel Arema FC dalam Tragedi Kanjuruhan
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Ketua Komite Disiplin PSSI, Erwin Tobing, membeberkan hasil investigasi dalam peristiwa tragedi Kanjuruhan.
Dalam konferensi pers pada Selasa (4/10/2022), PSSI menjatuhi sanksi berat kepada Arema FC.
Advertisement
Tim Singo Edan dilarang menggelar laga kandang dan denda sebesar Rp250 juta akibat kelalaian yang memantik insiden nahas di Stadion Kanjuruhan.
Lebih lanjut, Erwin Tobing juga mengatakan bahwa dua personel dari Panitia Penyelenggara (Panpel) Arema FC mendapatkan sanksi berat yakni dilarang beraktivitas dalam dunia sepak bola seumur hidup.
BACA JUGA: Demi Prabowo, Gerindra Siap Lawan Anies Baswedan di Pilpres 2024
Sanksi diberikan kepada Ketua Panpel Abdul Harris dan Security Officer Suko Sutrisno. Erwin menegaskan, ada kesalahan berat yang dilakukan oleh Panpel Arema FC dan kedua orang tersebut dinilai sebagai pihak yang bertanggung jawab.
"Saudara Abdul Harris, selaku Ketua Panpel, yang bertanggung jawab atas kelancaran event besar ini. Seharusnya dia bisa jeli, cermat dan mengantisipasi kemungkinan yang terjadi. Tapi, dia gagal mengantisipasi, tak siap mencegah kerumunan orang, padahal punya steward," ujar Ketua Komdis PSSI, Erwin Tobing.
Erwin juga menyoroti perihal pintu Stadion Kanjuruhan yang disebut belum terbuka setelah pertandingan selesai. Menurutnya, banyak akses jalan keluar yang masih terkunci sejak menit ke-80.
Padahal, sesuai aturan yang berlaku, pintu stadion harus dibuka seluruhnya menjelang pertandingan berakhir.
"Pintu-pintu yang harusnya terbuka, tapi tertutup. Kekurangan ini jadi perhatian dan penilaian kami terhadap adanya hal-hal yang kurang baik dalam pertandingan. Maka dari itu, saudara Abdul Harris dan Suko Sutrisno, sesuai Kode Disiplin yang berlaku, tak boleh beraktivitas di sepak bola Indonesia seumur hidup," kata Erwin.
Akibat dari kelalaian itu, terjadi penumpukan massa yang besar di pintu keluar stadion. Banyak suporter yang kemudian kehabisan napas karena berdesak-desakan demi bisa keluar.
Tim investigasi dikerahkan untuk menyelidiki insiden maut yang terjadi di Stadion Kanjuruhan ini.
Selain dari PSSI, tim bentukan kepolisian dan pemerintah juga dikerahkan demi mencari penyebab peristiwa yang menewaskan 125 orang ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
- Polisi Tembak Polisi hingga Tewas di Solok, Polda Sumbar Dalami Motifnya
- Eks Bupati Biak Ditangkap Terkait Kasus Pelecehan Anak di Bawah Umur
- Profil dan Harta Kekayaan Setyo Budiyanto, Jenderal Polisi yang Jadi Ketua KPK Periode 2024-2029
- Pakar Hukum Pidana Nilai Penetapan Tersangka Tom Lembong Masih Prematur
Advertisement
Pilkada 2024, Kampanye Akbar di Sleman Hanya Dilakukan Dua Kali
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Diskop UKM DIY Raih Juara III Kompetisi Sinopadik 2024 di Palangkaraya
- Ketua MPR: Presiden Prabowo Disegani Saat Tampil di G20 Paparkan Hilirisasi SDA
- BRIN Usulkan Pemanfaatan Data Satelit dan Kecerdasan Buatan untuk Penanganan Bencana
- Anies Baswedan Diprediksi Mampu Dongkrak Elektabilitas Pramono Anung-Rano Karno
- Inggris Dukung Indonesia Tambah Kapal Tangkap Ikan
- Presiden Prabowo dan PM Inggris Sepakat Dukung Gencatan Senjata di Gaza
- RUU Tax Amnesty Tiba-tiba Masuk Prolegnas, Pengamat: Prioritas Saat Ini Justru RUU Perampasan Aset
Advertisement
Advertisement