Advertisement
Bendungan Berkapasitas 71 Juta Meter Kubik Akan Mulai Diisi Air Bulan Depan

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan memulai pengisian air atau impounding Bendungan Sadawarna di Subang, Jawa Barat, pada bulan depan.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menjelaskan pekerjaan konstruksi bendungan dengan kapasitas 71 juta m3 ini telah memasuki tahap akhir dengan rencana impounding pada akhir Oktober 2022.
Advertisement
Menteri Basuki berpesan agar kekuatan struktur urugan tanah pada tubuh bendungan terjaga dan tidak rembes. Selain itu juga dilakukan pembersihan sisa pekerjaan, misalnya menyemprot endapan tanah di jalan akses bendungan.
"Semoga Bendungan Sadawarna bisa lebih bermanfaat utamanya untuk mengendalikan banjir di wilayah Subang," ujarnya dalam keterangan resminya yang dikutip pada Sabtu (24/9/2022).
Konstruksi Bendungan Sadawarna mulai dikerjakan sejak kontrak November 2018 melalui dua paket pekerjaan, yakni Paket I Kerja Sama Operasi (KSO) PT Wijaya Karya - PT Daya Mulia Turangga - PT Barata Indonesia dengan progres pengerjaan hingga 22 September 2022 mencapai 97 persen dan Paket II dikerjakan KSO PT Nindya Karya – PT Adhi Karya dengan progres mencapai 96,5 persen.
Selama pekerjaan akhir, Menteri Basuki juga meminta untuk diperhatikan lansekap dengan lebih banyak menanam pohon endemik. Selain itu pekerjaan proyek diminta terus meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) khususnya operator bendungan agar pengoperasian bendungan bisa dilakukan sesuai prosedur dan terjamin keamanannya.
"Karena Bendungan Sadawarna ini bertipe urugan, tolong dimonitor betul pori-pori tanah pada timbunan main dam. Jangan sampai ada rembesan," kata Basuki.
Dengan total luas genangan 695,61 hektare, Bendungan Sadawarna berpotensi mereduksi banjir debit kala ulang Q25 sebesar 535 m3/detik menjadi 202 m3/detik yang dilalui Daerah Aliran Sungai (DAS) Cipunagara dengan tampungan banjir 26,37 juta m3. Bendungan Sadawarna membendung DAS Cipunagara yang memiliki panjang 137 km mengalir dari Gunung Bukit Tunggul di Pegunungan Bandung Utara dan bermuara ke Laut Jawa, tepatnya di wilayah utara Jawa Barat.
BACA JUGA: Perusahaan Bantul Olah Kiriman Sampah dari Jogja
Bendungan Sadawarna juga berpotensi untuk memasok irigasi lahan pertanian seluas 4.284 hektare di Kabupaten Subang sebanyak 2.517 ha dan Indramayu 1.767 ha untuk meningkatkan intensitas tanam petani. Manfaat lainnya adalah memasok air baku sebesar 1,20 m3 per detik untuk Kabupaten Subang, Indramayu, dan Sumedang serta potensi sumber tenaga listrik sebesar 2 MW.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum Bastari mengatakan Bendungan Sadawarna didesain dengan mengedepankan prinsip-prinsip infrastruktur berkelanjutan. Bendungan ini dilengkapi embung kecil sebagai sistem pengelolaan air limpasan dengan mengadopsi konsep natural pond for water treatment.
"Nanti pengolahan air dilakukan secara natural dengan menggunakan chamber - chamber untuk menangkap air limpasan untuk disaring dan diendapkan secara biologis. Kemudian di dasar kolam menggunakan under gravel treatment, sehingga air tetap jernih," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI-Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Jadwal Terbaru KRL Jogja Solo Mulai Kamis 1 Juni 2023, Terakhir Pukul 17.57 WIB!
Advertisement

Long Weekend, Asita Perkirakan Wisatawan Lebih Ramai dari Lebaran
Advertisement
Berita Populer
- Teddy Minahasa Dipecat Tidak Hormat dari Polri
- PKS: Cawapres Anies Baswedan Diumumkan Sehari Lagi
- Luhut Minta Anak Muda RI Berbuat Baik untuk Negara Agar Indonesia Tak Kalah dari China
- Soal Impor KRL, Luhut Punya Alasan Tersendiri, Simak
- Cawapres Anies Dikabarkan Mengarah 3 Nama Ini
- Sampai 2022, Anggaran Infrastruktur Era Jokowi Tembus Rp2.779 Triliun
- Indonesia Impor KRL Bekas dari Jepang, Luhut: Semua Kebijakan Ada Basis Datanya
Advertisement
Advertisement