Advertisement
Sudah Tiga Kali, Jokowi Minta Kasus Kematian Brigadir J Diusut Tuntas

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berulang kali meminta jajarannya untuk segera mengusut tuntas kasus kematian Brigadir J.
Kronologi yang sengkarut, tidak transparan, hingga penemuan fakta dan alat bukti baru menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat. Citra Polri sebagai penegak hukum dipertaruhkan dalam kasus ini.
Advertisement
Melihat hal tersebut, Kepala Negara menegaskan bahwa pengusutan kasus ini harus segera dituntaskan dengan mengedepankan transparansi. Tujuannya agar kepercayaan masyarakat terhadap aparat penegak hukum kembali membaik dan meredakan kegaduhan publik.
Dalam catatan Bisnis, Jokowi telah menginstruksikan pengusutan kasus kematian Brigadir J dilakukan dengan cepat, adil, dan transparan sebanyak tiga kali.
BACA JUGA: Jokowi Minta Konversi Motor dan Kompor Tenaga Listrik Dipercepat
Instruksi Pertama Jokowi di Subang
Jokowi meminta agar pengusutan kasus kematian Brigadir J dan melibatkan pejabat Polri Irjen Pol Ferdy Sambo disegerakan setelah polisi telah menemukan rekaman CCTV.
Saat itu, Kapolri Listyo Sigit diketahui telah menonaktifkan Irjen Ferdy Sambo, Kapolres Jaksel Kombes Pol Budhi Herdi Susianto, dan Karo Paminal Divpropam Polri, Brigjen Pol Hendra Kurniawan.
Menurut Jokowi, hasil penyelidikan oleh Tim Khusus sangat penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat sehingga tidak ada keragu-raguan terhadap peristiwa yang ada.
“Ini yang harus dijaga. Kepercayaan publik terhadap Polri harus dijaga,” tegasnya.
Untuk diketahui, komentar pertama kali orang nomor satu tersebut pertama kali dilayangkan pada Selasa (12/7), di mana Jokowi memerintahkan Kapolri untuk tetap melanjutkan proses hukum.
“Proses hukum harus dilakukan,” katanya di sela-sela kunjungan kerja di Subang, Jawa Barat, Selasa (12/7/2022).
Instruksi Kedua Jokowi di Jakarta
Selanjutnya, pada Rabu (13/7/2022) Jokowi kembali meminta Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo untuk menuntaskan kasus tersebut. Presiden meminta Kapolri tidak menutupi dan terbuka kepada publik.
“Tuntaskan! Jangan ditutupi, terbuka. Jangan sampai ada keraguan dari masyarakat,” katanya saat bertemu para pemimpin redaksi media nasional di Istana Merdeka, Rabu (13/7/2022).
Presiden pun mengingatkan bahwa semua warga negara diberlakukan sama di depan hukum.
Instruksi Ketiga Jokowi di NTT
Presiden Jokowi kembali meminta kasus pembunuhan Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat segera diusut tuntas sehingga keadilan benar-benar ditegakkan dengan mengedepankan prinsip transparansi.
"Saya, kan, sudah sampaikan. Usut tuntas, buka apa adanya, jangan ada yang ditutup-tutupi. Transparan, sudah," katanya saat di Pulau Rinca, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (21/7/2022).
Perkembangan terkini, pihak Polri menjawab kapan autopsi ulang atau ekshumasi jenazah Brigadir J yang telah dimakamkan di Jambi dilakukan.
Kepala Divisi (Kadiv) Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo mengungkapkan bahwa proses ekshumasi akan dilakukan secepatnya agar tidak busuk.
“Secepatnya [ekshumasi], karena kita bekerja dengan waktu. Semakin cepat, semakin baik. Karena kalau agak lama, maka proses pembusukan juga, akan semakin rusak ya,” tutur Dedi dikutip dari konprensi pers, Jumat (22/7/2022).
Hal itu dilakukan sebagai tindak lanjut permintaan kuasa hukum keluarga Brigadir J setelah sejumlah fakta baru ditemukan, termasuk luka yang diduga akibat penganiayaan ditemukan di jenazah korban.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Ini 11 Kalurahan di Kulonprogo Rawan Terdampak Tsunami Megathrust, BPBD Siapkan Titik Evakuasi
Advertisement

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI
Advertisement
Berita Populer
- Sidang TNI Tembak Polisi Terkait Judi Sabung Ayam Way Kanan, Peltu Yun Heri Lubis Sempat Menemui Kapolsek
- PBNU Ingin Peran Ulama Masuk dalam Penulisan Sejarah Indonesia
- Pemerintah Tawarkan Tiga Proyek Tol Senilai Rp87 Triliun
- Kasus Korupsi Minyak Mentah, Kejagung Sita Dua Bidang Tanah PT OTM
- Turki Bakal Eskpor 48 Jet Tempur KAAN ke Indonesia
- Puluhan Jemaah Haji Asal Jawa Tengah Meninggal Dunia di Tanah Suci, Dimakamkan di Sejumlah Lokasi
- Perekrutan Tenaga Pengajar Hampir Rampung, Sekolah Rakyat Akan Dimulai pada Juli 2025
Advertisement
Advertisement