Advertisement
Deteksi Dini Bakteri Penyebab Pneumonia, Ini Dia Hasil Inovasi BRIN

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Organisasi Riset Kesehatan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengembangkan kit dengan metode Loop-mediated isothermal amplification (LAMP) untuk mendeteksi bakteri Streptococcus pneumoniae yang menyebabkan beberapa penyakit pada manusia termasuk pneumonia.
"Kit LAMP yang dikembangkan ini akan menargetkan gen autolysin [lytA] yang secara spesifik terdapat di DNA bakteri Streptococcus pneumonia," kata Kepala Organisasi Riset Kesehatan BRIN, Ni Luh P Indi Dharmasanti dalam Webinar Pemanfaatan Riset-Inovasi Kesehatan untuk Percepatan Kemandirian Industri Farmasi dan Alat Kesehatan (Alkes) Indonesia di Jakarta, Selasa (5/7/2022).
Advertisement
BACA JUGA: 5 Pasar Hewan di Boyolali Kembali Ditutup
Metode molekuler berbasis reaksi LAMP diusulkan sebagai alternatif metode polymerase chain reaction (PCR) tetapi dengan alur kerja yang lebih sederhana di mana reaksi amplifikasi berlangsung kontinyu pada suhu konstan 60-65 derajat Celsius serta tidak memerlukan alat PCR.
Kit LAMP itu dirancang untuk mendeteksi secara sensitif dan spesifik keberadaan bakteri Streptococcus Pneumonia dalam sampel usap nasofaring pasien.
Indi menuturkan bakteri Streptococcus pneumoniae merupakan salah satu bakteri patogen pernapasan yang dapat menyebabkan penyakit bagi manusia seperti meningitis, pneumonia, sepsis, otitis media.
BACA JUGA: 216.107 Peserta Didik Diterima SMA/SMK Negeri di Jateng
Bakteri Streptococcus pneumoniae memiliki lebih dari 100 serotipe. Penentuan serotipe sangat penting dalam program pengawasan (surveilans) bakteri Streptococcus pneumoniae yang tersebar di Indonesia.
Indi berharap penerapan teknologi LAMP dapat membantu program surveilans infeksi Streptococcus pneumonia untuk mengurangi angka kematian karena infeksi bakteri yang sejalan dengan Program Kementerian Kesehatan.
Di samping itu, BRIN sedang melakukan penelitian untuk menciptakan alat skrining kanker serviks noninvasif berbasis volatic organic compounds (VOC).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Mantan Ketua MA Nepal Ditunjuk Jadi Perdana Menteri Sementara
- Buntut Penggerebekan Pabrik Baterai di AS, Hyundai-LG Tunda Operasional
- BPOM Telusuri Temuan Mi Instan Mengandung Etilen Oksida di Taiwan
- Hore, Bansos Beras 10 Kg Dilanjutkan hingga Desember 2025
- Presiden Prabowo Temui Emir Qatar Setelah Israel Serang Doha
Advertisement

Empat Pemotor Terlibat Kecelakaan Beruntun di Ring Road Barat Sleman
Advertisement

Wisata Favorit di Asia Tenggara, dari Angkor Wat hingga Tanah Lot
Advertisement
Berita Populer
- KPK Dalami Modus Calon Haji Khusus Diberi Waktu Pelunasan 5 Hari Kerja
- BPBD Bali Sebut Hingga Pagi Ini Ada 19 Orang Meninggal Dunia
- 7 Korban Ledakan di Pamulang Dirawat di RS Terdekat
- DPR Dukung Pendirian 500 Sekolah Rakyat di Kawasan 3T
- Tragedi Kebakaran Sumur Minyak Ilegal, Anak Balita Meninggal Dunia
- Bali Siaga Hujan, Wisatawan Disarankan Pantau Cuaca Sebelum Berkunjung
- Puluhan Warga Pamulang Tangsel Mengungsi Pasca Ledakan Misterius
Advertisement
Advertisement