Advertisement
Jangan Cemas, Ternak Pengidap Penyakit Kuku-Mulut Tetap Aman Dikonsumsi
Sapi yang ada di Pasar Hewan Imogiri, Bantul, akhir pekan lalu. - Harian Jogja
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pertama di Jawa Tengah telah dikonfirmasi di Kabupaten Boyolali. Dilansir dari Solopos, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Boyolali memastikan sepuluh sapi milik peternak di wilayah tersebut positif PMK.
Namun demikian, Plt Kepala Balai Veteriner Boyolali Deni Raditya Febriandi menyebut peternak tak perlu khawatir. Pasalnya, hewan ternak yang terjangkit PMK masih bisa disembelih dan dikonsumsi dagingnya. "Dagingnya aman untuk dikonsumsi. Asal disingkirkan bagian kepala, saluran pencernaan, sama kuku. Jadi masih ada 50 persen dari bagian ternak yang bisa dimanfaatkan," jelas Deni, Kamis (12/5/2022).
Advertisement
BACA JUGA: Adik Jokowi dan Ketua MK Menikah di Graha Saba Buana Solo
Deni menyebut dengan menyembelih hewan ternak yang terjangkit PMK, maka peternak secara tidak langsung ikut mencegah penularan penyakit tersebut ke ternak lainnya. Meskipun boleh disembelih, tetapi Deni memberikan catatan bahwa hewan ternak yang terjangkit PMK bakal mengalami penurunan berat badan serta produksi susu.
"Penurunan berat badan bisa sampai 15 persen. Itu kalau misal dihitung populasi di Indonesia, kita bisa kehilangan sekian juta ton daging. Produksi susu juga hampir 50 persen hilang," kata Deni.
Untuk mencegah penularan, Deni mengimbau peternak untuk bisa menjaga kebersihan ternak dan kandang. "Bagi peternak yang hewannya masih sehat pun kita sarankan untuk tidak menambah ternak baru," jelasnya.
PMK sendiri hanya menulari hewan berkuku belah seperti sapi dan kambing. Sehingga peternak tidak perlu khawatir bakal tertular. Namun demikian, Dian mengimbau peternak untuk berhati-hati. Karena virus penyebab PMK tersebut menyebar melalui udara.
BACA JUGA: Hore! Google Translate Tambah 24 Bahasa Baru
Bukan tidak mungkin secara tidak sadar peternak menjadi medium penyebaran virus karena sering berpindah dari satu kandang ternak ke kandang lainnya. "[Ternak yang positif PMK juga] harus dipisahkan dengan ternak yang lain. Nanti diberi pengobatan antiradang, antipanas, dan antibiotik. Pengobatan suportif seperti vitamin juga bisa. Kandang itu didesinfeksi, peternaknya juga sama," jelas Deni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- WHO Sebut Cacar Monyet Terdeteksi di 5 Negara di Luar Afrika
- Mulai 3 November, Tiket Pendakian Gunung Rinjani Resmi Naik
- Diserang RSF, Puluhan Ribu Warga Sudan Mengungsi dari El-Fasher
- DJ Panda dan Erika Carlina akan Kembali Bertemu, Ini Tujuannya
- Perang di Sudan Kembali Pecah, Sebanyak 2.227 Orang Tewas
Advertisement
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- Dukung Mobilitas dan Pariwisata, KAI Tambah Perjalanan Kereta Api
- Nama KH. Utsman Resmi Jadi Jalan Tegalrejo-Sindas Magelang
- Polisi Malaysia Tangkap 2.000 Orang dalam Operasi Sindikat Penipuan
- Guru Dilaporkan Ortu Siswa ke Polrestabes Medan, Bobby Pasang Badan
- Harga Pangan Hari Ini, Cabai Rp 40 Ribu, Bawang Merah Rp41 Ribu per Kg
- CIMB Niaga Syariah Haya Festival 2025 di UMY
- Perhatikan Rekayasa Lalu Lintas Selama Konser BLACKPINK
Advertisement
Advertisement




