Advertisement

Waspada! Kenali Gejala Varian Omicron 'Siluman' BA.2

Ni Luh Anggela
Kamis, 03 Maret 2022 - 22:07 WIB
Bhekti Suryani
Waspada! Kenali Gejala Varian Omicron 'Siluman' BA.2 Ilustrasi perempuan mengalami gejala Covid-19 varian Omicron - Everyday Health

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Virus SARS-CoV-2 terus berkembang dan bermutasi selama hampir tiga tahun ini, menjadi beberapa varian. Mulai dari varian Alpha hingga yang terbaru, Omicron. Waspadai gejala Covid-19 Omicron "Siluman" atau BA.2. 

Parahnya, varian-varian ini terus terbelah dan bercabang menjadi sub-varian. Salah satunya adalah sub-varian Omicron, BA.2 atau yang dikenal dengan Omicron "Siluman". Sub-varian ini diyakini lebih mudah menular daripada strain aslinya.

Advertisement

Berdasarkan penelitian laboratorium yang dilakukan oleh peneliti asal Jepang, sub-varian BA.2 tak hanya ditemukan lebih menular dari strain Omicron asli, BA.1, namun juga disebut menyebabkan penyakit yang lebih parah.

Meskipun masih belum jelas dampak apa yang diberikan sub-varian ini terhadap manusia, para peneliti dan profesional medis telah membuat beberapa daftar gejala umum yang terkait dengan sub-varian ini.

Baca Juga: Kematian Akibat Covid-19 di DIY Melonjak, 20 Orang Meningga Dalam 24 Jam  

Melansir Times of India, Kamis (3/3/2022), sakit kepala, sakit/tenggorokan gatal, bersin, pilek dan nyeri tubuh masih menjadi gejala umum di antara mereka yang terinfeksi Omicron "Siluman" BA.2.

Kendati demikian, berdasarkan laporan baru oleh KREM 2 News, Perpustakaan Kedokteran Nasional AS telah menemukan dua gejala tambahan dari sub-varian Omicron Siluman ini. Dua gejala itu, yaiti pusing dan kelelahan.

Lebih lanjut, laporan tersebut mengungkapkan bahwa sub-varian BA.2 baru menyebar 30 persen, lebih mudah daripada varian Omicron asli.

Apakah sub-varian Omicron "Siluman" lebih cepat menyebar?

Studi awal menunjukkan bahwa sub-varian BA.2 bisa lebih menular daripada varian aslinya, lantaran diyakini dapat lolos dari kekebalan yang diinduksi vaksin dan kekebalan dari infeksi Covid-19 sebelumnya.

Akan tetapi, dalam informasi terbaru, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan bahwa sub-varian Omicron tidak lebih ganas atau parah daripada varian aslinya.

Ahli epidemiologi sekaligus Health Emergency Program WHO Maria Van Kerkhove mengatakan, Omicron tidak 'ringan', namun tidak separah varian Delta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Hari Pertama MPLS di SMPN 1 Banguntapan Dimulai dengan Penyerahan Simbolis Siswa Baru

Bantul
| Selasa, 15 Juli 2025, 03:37 WIB

Advertisement

alt

Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism

Wisata
| Sabtu, 12 Juli 2025, 11:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement