Advertisement
Menkes Cemas Euforia Picu Lonjakan Kasus Covid-19 pada Januari 2022

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa euforia di kalangan masyarakat saat kasus Covid-19 sedang menurun selalu diikuti dengan peningkatan angka terkonfirmasi positif di Tanah Air.
"Semua kenaikan kasus itu selalu terjadi sesudah penurunan, karena kita euforia. Kita lupa kita ingin buru-buru terbuka sehingga naik lagi dan itu terjadi terus sudah dua kali kalau bisa jangan terjadi lagi," kata Budi Gunadi Sadikin dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IX yang diikuti dari YouTube DPR RI, mengutip Antara, Senin (8/11/2021).
Advertisement
Budi mengatakan dinamika dari syarat melakukan perjalanan terus dibahas oleh pemerintah hingga ke rapat kabinet.
Dalam diskusi itu, kata Budi, pemerintah memberikan kebijakan terkait prinsip "gas dan rem" dalam mengantisipasi penularan Covid-19 serta memastikan roda perekonomian tetap berjalan baik.
"Posisi kami adalah ingin memastikan karena keputusan di rapat kabinet itu Bapak Presiden Joko Widodo ada gas dan ada remnya. Kemenkes di sini berfungsi sebagai rem," katanya.
Budi berpendapat akan lebih baik bila kebijakan PPKM diberlakukan secara hati-hati, terutama menghadapi Natal dan tahun baru dalam waktu dekat.
Kemudian yang kedua, kata Budi, Indonesia dijadwalkan memiliki banyak penyelenggaraan acara internasional pada 2020. "G20 itu banyak sekali, COP-26 juga akan dilakukan di Indonesia dan di Bali," katanya.
Budi mengaku sangat khawatir bila euforia masyarakat berujung pada lompatan kasus Covid-19 pada Januari-Februari 2022. "Itu tidak ada yang mau datang nanti kepala negara G20 ke kita," katanya.
Menurut Budi akan lebih baik bila kebijakan pemerintah terkait PPKM bersifat konservatif dan gradual mengingat situasi pandemi Covid-19 di Tanah Air yang semakin membaik.
BACA JUGA: Pecah Tawuran 2 Geng Pelajar di Bantul, 1 Orang Tewas Terkena Sajam
"Kita tahan dulu, jangan berlebihan euforianya, nanti kalau kita bisa lewati Januari-Februari dengan baik, ke depan kita bisa lebih baik karena kita sudah lebih ketemu cara menangani pandemi ini," ujarnya.
Budi memastikan kebijakan pemerintah terkait skema gas dan rem terus dibahas dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi yang ada.
"Bukan hanya (persyaratan) perjalanan yang kita harus jaga, terutama kalau di mata saya yang paling rawan aktivitas hari keagamaan besar yang kemudian melibatkan liburan," katanya.
Menurut Budi upaya yang sedang dilakukan pemerintah saat ini adalah menekan pergerakan masyarakat saat liburan hingga penambahannya bisa di bawah 5 persen.
#ingatpesanibu #sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- BNN Ungkap Wilayah Pesisir dan Perbatasan Rawan Peredaran Narkoba, Begini Polanya
- Seorang Perawat Rumah Sakit di Cirebon Diduga Lecehkan Remaja Disabilitas, Polisi Periksa 11 Saksi
- Mensos Usahakan Siswa Lulusan Sekolah Rakyat Dapat Beasiswa
- Dukung Pengamanan Kejaksaan oleh TNI, Wakil Ketua Komisi 1 DPR: Untuk Efektifkan Penegakan Hukum
- Ledakan di Garut Tewaskan 13 Orang, Prosedur Pemusnahan Amunisi Harus Dievaluasi
Advertisement

Gunakan APBD, Sejumlah SMP dan SD di Kulonprogo Direnovasi Tahun Ini
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Microsoft Larang Pekerjanya Gunakan DeepSeek, Ini Alasannya
- Libur Panjang Waisak: Ruas Tol Jagorawi Berlakukan Contraflow Hari Ini
- Gunung Semeru Erupsi Lagi, Semburkan Material Vulkanik 700 Meter
- Mahasiswa Pengunggah Meme Tak Senonoh Bergambar Prabowo dan Jokowi, Polri: Proses Hukum Sudah Sesuai Prosedur
- 75.887 Jemaah Calon Haji Telah Diberangkatkan ke Tanah Suci
- Pemerintah Afghanistan Haramkan Permainan Catur
- Respons ITB Terkait Mahasiswanya Jadi Tersangka Seusai Unggah Meme Prabowo dan Jokowi
Advertisement