Advertisement
2,9 Juta Masyarakat Indonesia Buta Huruf, Terbanyak di Papua

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) mencatat masih ada 2,9 juta warga Indonesia yang buta huruf pada tahun2020. Papua adalah penyumbang terbesar dan jumlahnya meningkat 1 persen dari tahun sebelumnya
“Tahun lalu persentase dari total penduduk adalah 1,78 persen dan tahun ini 1,71 persen. Ini turun cukup besar,” kata Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemendikbud Ristek Jumeri pada konferensi pers, Sabtu (4/9/2021).
Advertisement
BACA JUGA : Penanganan Buta Aksara Dikemas dengan Budaya
Jumeri menjelaskan, bahwa setidaknya ada 10 provinsi yang menyumbang paling tinggi dan di atas rata-rata nasional, yaitu 1,71 persen. Semuanya adalah Papua (22,03 persen), NTB (7,52 persen), Sulbar 4,46 (persen), NTT (persen), Sulsel (persen), Kalbar (persen), , Jatim (persen), Sultra (persen), Jateng (persen), dan Papua Barat (persen).
Dari kelompok umur, mereka yang berada pada usia 44 sampai 59 tahun memiliki persentase buta aksara tertinggi dibandingkan kelompok lainnya. Kesenjangannya pun tinggi, yaitu lebih banyak perempuan.
Sedangkan, mereka yang berusia 15-24 tahun juga masih ada yang belum melek huruf. Mereka berada pada persentase 0,22 persen
Untuk mengatasi ini, Jumeri menuturkan bahwa setidaknya ada tiga hal yang menjadi fokus pemerintah. Pertama, adalah berkonsentrasi pada daerah yang buta aksara tinggi.
BACA JUGA : Angka Buta Aksara di Gunungkidul Terus Ditekan
Kedua, pengembangan yang lebih spesifik dan masif. Ketiga, memperluas jejaring dengan berbagai pihak.
“Buta huruf ini merupakan bagian dari hak asasi yang harus dimiliki setiap warga negara kita agar mereka memiliki hak untuk hidup, hak mendapatkan informasi, dan menuntun hidupnya untuk lebih baik lagi,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Jateng Alami Inflasi 2,2 Persen Juni 2025, Tertinggi Sejak LIma Bulan Terakhir
- Harga Tiket Mendaki Gunung Fuji Jepang Kini Naik Dua Kali Lipat
- Pemerintah Sebut Makan Bergizi Gratis Telah Menjangkau 5,58 Juta Orang
- Pemilu dan Pilkada Diputuskan Diadakan Terpisah, DPR Pertanyakan Posisi Mahkamah Konstitusi
- Terungkap, Mantan Wali Kota Semarang Mbak Ita Melarang Pegawai Bapenda Hindari Panggilan KPK
Advertisement
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Pemerintah Janjikan Seluruh Sekolah Rakyat Terkoneksi Internet, Koneksi Perdana di Bantul dan Sleman
- Program Cek Kesehatan Gratis Tak Ada Kabar, Pemda Diminta Mengecek
- Pemerintah Pusat Tulis Ulang Sejarah Nasional Indonesia, Progres Mencapai 80 Persen
- Pemerintah Sebut Makan Bergizi Gratis Telah Menjangkau 5,58 Juta Orang
- Sumbangan 10.000 Ton Beras dari Indonesia Tidak Bisa Masuk ke Gaza, Menlu Ungkap Penyebabnya
- Pakar Hukum Sebut Revisi UU Pemilu Wajib Memasukkan Putusan MK
- Suap ke Mbak Ita Demi Mendapat Proyek, Ketua Gapensi Semarang Dituntut 5 Tahun Penjara
Advertisement
Advertisement