Advertisement
Biden Sebut Akan Ada Serangan Teroris di Kabul Tiga Hari ke Depan

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan serangan teroris lainnya di bandara Kabul sangat mungkin terjadi dalam 24-36 jam ke depan, setelah mendapat informasi dari para komandan lapangan.
Pernyataan Presiden Biden tadi malam muncul beberapa jam setelah Pentagon mengatakan dua tokoh terkemuka ISIS tewas dan satu lagi terluka dalam serangan pesawat tak berawak AS di Afghanistan.
Advertisement
Serangan itu merupakan sebuah langkah pembalasan setelah serangan yang menewaskan 13 anggota militer AS dan setidaknya 170 orang lainnya di luar bandara pada Kamis akibat dua serangan bom bunuh diri.
"Serangan ini bukan yang terakhir," kata Biden dalam pernyataannya sembari bersumpah untuk "memburu siapa pun yang terlibat dalam serangan keji itu dan membuat mereka dihukum atas kesalahan yang dilakukan."
"Situasi di lapangan terus menjadi sangat berbahaya, dan ancaman serangan teroris di bandara tetap tinggi," kata Biden seperti dikutip CNN.com, Minggu (29/8).
Dia menambahkan bahwa dia telah meminta para komandan untuk "mengambil setiap tindakan yang mungkin untuk memprioritaskan perlindungan pasukan."
Sehari sebelumnya pihak Pentagon membahas serangan pesawat tak berawak tersebut.
"Saya dapat mengkonfirmasi, karena semakin banyak informasi yang masuk, bahwa dua target utama ISIS tewas, dan satu terluka. Dan kami tahu tidak ada korban sipil," ujar Mayor Jenderal Hank Taylor, wakil direktur Staf Gabungan Untuk Operasi Regional.
Tanpa memerinci rencana masa depan, dia mengatakan AS akan terus memiliki kemampuan untuk membela diri dan memanfaatkan kemampuan untuk melakukan operasi kontraterorisme sesuai kebutuhan.
"Saya mengarahkan mereka untuk mengambil setiap tindakan yang mungkin untuk memprioritaskan perlindungan atas militer dan memastikan bahwa mereka memiliki semua otoritas, sumber daya, dan rencana untuk melindungi pria dan wanita kami di lapangan," katanya.
Juru bicara Pentagon, John Kirby mengatakan semua target yang dibidik terkena tembakan dalam satu serangan dan mereka adalah "perencana dan fasilitator ISIS-K."
Seorang pejabat pertahanan AS mengatakan kepada CNN kemarin bahwa salah satu individu yang tewas diyakini "terkait dengan potensi serangan di masa depan di bandara."
AS menemukannya dan "memiliki mata yang cukup dan pengetahuan yang cukup" untuk menyerang, kata pejabat itu. Dia menambahkan bahwa korban tewas "adalah tokoh yang dikenal" tetapi AS tidak menyebutnya sebagai pejabat senior ISIS-K.
Individu tersebut berada di sebuah kompleks di daerah Jalalabad, kata pejabat pertahanan lainnya kepada CNN. Data intelijen memberikan pembenaran atas serangan tersebut.
Sumber itu mengatakan bahwa pengawasan berlanjut di kompleks itu sampai istri dan anak-anak target pergi sebelum AS kembali melakukan serangan pesawat tak berawak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
Advertisement

10 SD Tidak Dapat Murid Baru di Gunungkidul Tak Langsung Ditutup
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement