Advertisement
AS Keluarkan Travel Warning ke Lebanon dan Meminta Warganya Keluar dari Beirut
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Departemen Luar Negeri Amerika Serikat meminta keluarga para diplomat untuk meninggalkan negara Lebanon. Pemerintah AS juga memperbarui peringatan perjalanannya untuk Lebanon pada Sabtu (28/9/2024).
Dalam peringatan itu, disebutkan bahwa pihak AS memerintahkan keberangkatan anggota keluarga yang memenuhi syarat dan tidak bekerja di misi (EFM), mengizinkan keberangkatan bagi EFM yang bekerja di misi dan pegawai AS non-esensial yang dipekerjakan langsung.
Advertisement
BACA JUGA: AS Bakal Kucurkan Dana Rp55,8 Triliun untuk Pembelian Senjata Israel
Keputusan ini diambil karena "situasi keamanan yang tidak stabil dan tidak dapat diprediksi di Beirut."
Peringatan itu memberitahu warga negara AS untuk meninggalkan Lebanon selama opsi penerbangan komersial masih tersedia, menekankan bahwa "penerbangan komersial masih ada, tetapi dengan kapasitas terbatas."
Peringatan tersebut juga menyoroti risiko yang meningkat akibat konflik yang sedang berlangsung, termasuk "baku tembak lintas batas antara Hizbullah dan Israel" serta serangan udara baru-baru ini di Beirut.
Baca juga: Pentagon: AS tidak terlibat dalam serangan Israel ke Beirut
Departemen Luar Negeri AS mendesak mereka yang masih berada di Lebanon untuk bersiap diri mencari tempat perlindungan dan menghindari area di dekat perbatasan dengan Suriah.
Warga negara AS diingatkan untuk "tidak melakukan perjalanan ke Lebanon karena kejahatan, terorisme, kerusuhan sipil, penculikan, ranjau darat yang belum meledak, dan risiko konflik bersenjata," demikian menurut peringatan tersebut.
Ketegangan mencapai puncaknya seiring serangan udara besar-besaran Israel di Lebanon. Israel telah membunuh pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, beserta sejumlah komandan utama kelompok tersebut di Beirut.
Ratusan warga sipil juga tewas dan ribuan lainnya terpaksa mengungsi dari rumah mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- AS Keluarkan Travel Warning ke Lebanon dan Meminta Warganya Keluar dari Beirut
- Wakil Ketua KPK Dilaporkan ke Dewan Pengawas, Jubir Pastikan Akan Ada Tindak Lanjut
- Festival Jivitputrika di India, 37 Anak Tewas Tenggelam di Sungai
- Wacana TNI akan Membentuk Satuan Antariksa, Ini Tanggapan Pakar Pertahanan
- KPK Panggil Ketua DPRD Semarang Jadi Saksi Korupsi Pemkot
Advertisement
Menteri Sandiaga Optimistis Industri Kreatif Terus Berkembang
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Presiden Jokowi Jadi Anggota Kehormatan TNI Angkatan Laut
- BRIN Kembangkan Biopestisida Ramah Lingkungan
- Longsor Tambang Emas Ilegal Tewaskan 11 Orang di Solok, Basarnas Terapkan Evakuasi Estafet
- Pj Gubernur Jateng Lepas Kirab Obor Peparnas di Api Abadi Mrapen
- Gaji Pokok Tidak Naik 12 Tahun, Mulai 7 Oktober Solidaritas Hakim se-Indonesia Mogok Sidang
- Wakil Ketua KPK Dilaporkan ke Dewan Pengawas, Jubir Pastikan Akan Ada Tindak Lanjut
- Diskusi di Hotel Kemang Jakarta Dibubarkan Sekelompok Orang, Ini Pernyataan Setara Institute
Advertisement
Advertisement