Advertisement
Ekonom Usul Perpanjangan PPKM Darurat Setidaknya 14 Hari

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengusulkan agar pemerintah tidak hanya melanjutkan kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat sampai 25 Juli tetapi setidaknya diperpanjang hingga 14 hari.
“Usul diperpanjang 14 hari ke depan, tetapi disertai dengan kompensasi yang cukup bagi pelaku usaha mikro [warung, pedagang kecil, pedagang kaki lima] bantuan tunai masing-masing pelaku usaha mendapat minimum Rp2 juta,” ujarnya, Selasa (20/7/2021).
Advertisement
Sekadar informasi, keputusan pemerintah untuk melanjutkan kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat hingga berlanjut hingga 25 Juli 2021 dinilai menjadi langkah yang tepat untuk dilakukan.
Namun, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan ekonomi bakal dibuka secara bertahap mulai 26 Juli 2021 jika kasus Covid-19 menunjukkan penurunan.
Bhima menilai pemerintah sepertinya sudah kehabisan amunisi dari sisi anggaran untuk melanjutkan PPKM Darurat. Padahal, kasus harian masih tergolong tinggi dan pengetatan mobilitas masih diperlukan.
Dia melanjutkan, ada juga indikasi kekhawatiran lonjakan angka kemiskinan dan pengangguran jika PPKM diperpanjang sampai 14 hari kembali.
Bhima meyakini bahwa ketakutan tersebut sebenarnya dapat diantisipasi dengan syarat pemerintah dapat menambah bantuan tunai untuk membantu pelaku usaha mikro.
Selain itu, dia menyarankan agar pemerintah menunda proyek-proyek besar terlebih dahulu agar anggarannya dapat dialihkan untuk fokus pada penanganan pandemi. Namun, menurutnya, pemerintah tidak mau melakukan hal tersebut.
Akibatnya, dia mengatakan kebijakan penanganan pandemi Covid-19 justru makin membingungkan masyarakat sehingga, bila tujuannya pengendalian pandemi pemerintah sebenarnya lebih mendesak untuk mendengar saran dari ahli kesehatan dengan indikator yang jelas.
“Sekarang PPKM Darurat cuma [dilanjut] 5 hari apa kasus harian bisa turun di bawah 5.000? atau bed occupancy ratio (BOR)-nya bisa turun signifikan khususnya di zona merah? Fokus dulu ke penanganan pandemi, baru ekonomi dilonggarkan dibandingkan dengan PPKM darurat tapi serba tanggung,” kata Bhima.
Senada, Kepala Center of Innovation and Digital Economy Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Nailul Huda mengatakan PPKM Darurat bisa diperpanjang lagi mengingat capaian yang ditargetkan belum tercapai.
Dia mengatakan, kasus Covid-19 di Indonesia yang masih di kisaran 38.000 penambahan kasus, tetapi tes harian juga terus menurun. Huda menilai, idealnya pemerintah bisa melakukan tes 500.000 per hari, tetapi tidak tercapai meskipun sudah mengambil kebijakan PPKM Darurat.
“Bisa jadi tidak diperpanjang bukan berdasarkan kondisi pandemi, tetapi gegara janji manis pak Jokowi yang menyebutkan beberapa pelonggaran ketika tanggal 26. Harusnya tidak demikian. Jangan memberikan janji manis kalo menurut saya pribadi,” katanya.
Dia meyakini, pekerjaan rumah (PR) yang paling utama adalah penanganan pandemi dengan memperkuat 3T (tracing, tracking, testing). Menurutnya, tes harus bisa mendekati angka 500.000 per hari. Serta vaksinasi Covid-19 yang harus didorong lebih cepat lagi dan gratis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- IKN Berpotensi Menyokong Pengembangan Obat Herbal, Guru Besar UGM: Kalau Benar-Benar Pindah
- Anies Sebut Pembangunan IKN Timbulkan Ketimpangan Baru, Jokowi: Justru Sebaliknya
- Berstatus Tersangka, Permohonan Perlindungan Syahrul Yasin Limpo Ditolak
- Diskusi dengan Netanyahu, Elon Musk Dukung Israel
- Nawawi Ditunjuk Jadi Ketua, Insan KPK Mendukung Penuh
Advertisement

Jumlah Penumpang KRL Jogja-Solo Terus Meningkat, Capai 27 Ribu Orang per Hari
Advertisement

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya
Advertisement
Berita Populer
- Kirim Kapal Bantu Rumah Sakit ke Gaza, Prabowo Dekati Menhan Mesir
- Gencatan Senjata Dihentikan Israel Kembali Serang Gaza, MERC: 21 Orang Tewas
- 15 Napi Minum Miras Oplosan Hand Sanitizer, 2 Tewas
- Indonesia Membutuhkan Investasi untuk Mewujudkan Emisi Nol Bersih 2060
- Alihkan Dana Pendidikan dan BLT untuk Danai Makan Siang Gratis, Prabowo Dikritik
- Sudirman Said Luncurkan Antologi Kedua "Bergerak dengan Kewajaran"
- Gandeng OJK, Kemendagri Terus Perkuat Perekonomian Daerah
Advertisement
Advertisement