Advertisement
Vaksin Covid-19 Diberikan Bersamaan dengan Vaksin Lain, Bolehkah?

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Selain COVID-19 yang menjadi pandemi saat ini, sebetulnya masih ada penyakit menular lain yang juga sangat mungkin menjangkiti Anda.
Lalu, di tengah program vaksinasi COVID-19, apakah penerima vaksin corona itu boleh mendapatkan vaksin lain dalam waktu atau hampir bersamaan?
Advertisement
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Alergi Immunologi RS Cipto Mangunkusumo, Prof. DR. dr. Samsuridjal Djauzi, menjelaskan bahwa awalnya para pakar sepakat agar memberikan jeda selama satu bulan setelah divaksin COVID-19 sebelum divaksin lain.
BACA JUGA : Vaksinasi Two in One di Jogja Batal Terlaksana
Tujuannya, apabila ada efek simpang maka bisa diketahui berasal dari vaksin COVID-19 atau vaksin lain. Hal inilah alasannya saat screening vaksinasi COVID-19 biasanya calon penerima vaksin ditanya riwayat vaksin sebelumnya.
Namun saat ini, pertanyaan ini tidak diajukan lagi karena sudah ada kepastian mengenai efek simpang vaksin, salah satunya Sinovac yang sudah disuntikan sebanyak 18 juta dosis di Indonesia, sebatas lokal semisal kemerahan atau pegal di area bekas suntikan.
Dalam vaksinologi pun dua vaksin bisa diberikan apalagi kalau keduanya innactivated atau bukan hidup.
Tetapi, yang menjadi masalah bila vaksin yang diberikan berbarengan merupakan vaksin hidup. Jeda pemberian antara satu vaksin dengan lainnya harus 28 hari.
Kendati begitu, menurut Samsuridjal, khusus untuk vaksin COVID-19 secara umum tidak masalah diberikan dengan waktu berbarengan dengan vaksin lain.
"Untuk COVID-19 yang innactivated, boleh diberikan dengan vaksin lain. Kalau sebenarnya ada jarak satu bulan untuk memberikan pada yang prioritas. Sekarang ini kalau dari segi ilmunya, boleh saja diberikan dengan vaksin lain," ujar dia, seperti dikutip dari Antara.
BACA JUGA : Vaksinasi Lansia DIY Bisa Lewat Traveloka, Begini Caranya
Kepala Kelompok Penasihat Teknis Indonesia untuk Imunisasi (ITAGI), Prof. Dr. dr. Sri Rezeki Hadinegoro mengatakan, karena vaksin COVID-19 tergolong baru maka dia tidak merekomendasikan diberikan bersama vaksin lain.
"Karena ini vaksin baru, sebetulnya kalau innactivated atau activated enggak masalah kapan saja. Tetapi karena ini vaksin baru, diberikan bersama vaksin lain kemudian ada efek samping, jadi tidak tahu mana yang memberikan efek samping. Tetapi saat ini kami harapkan jangan dijadikan satu," kata dia.
Lebih lanjut, mengenai pemberian vaksinasi COVID-19 selama Ramadaan, para dokter merujuk pada fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang membolehkan karena injeksi intramuscular tidak membatalkan puasa.
Menurut MUI, melakukan vaksinasi COVID-19 bagi yang berpuasa hukumnya boleh sepanjang tidak menyebabkan bahaya. Umat Islam diimbau berpartisipasi dalam program vaksinasi COVID-19 yang dilaksanakan pemerintah untuk mewujudkan kekebalan kelompok dan terbebas dari wabah COVID-19.
Sri mengatakan, dari sisi medis, sebenarnya tidak ada masalah apabila Anda divaksin selama berpuasa. Dia menyarankan Anda melakukan persiapan mental karena ini yang terkadang membuat Anda merasa ragu divaksin.
"Sebetulnya lebih ke arah psikis. Enggak kuat. Secara medis tidak ada masalah. Kemarin ada pengemudi ambulans mengaku pusing setelah disuntik. Secara logika tidak apa-apa, persiapan mental yang harus kita edukasi terus menerus. Tidak batalkan puasa karena tidak membuat kenyang, lewat suntikan. Puasa tidak memberatkan suntikan vaksin," kata dia.
Sebenarnya, bagi Anda yang ragu disuntik vaksin saat berpuasa, saat ini mulai ada penjadwalan vaksinasi saat malam hari. Tenaga kesehatan di beberapa tempat sudah menyediakan fasilitas ini di malam hari meskipun ada kesulitannya yakni dekat waktu shalat tarawih.
BACA JUGA : Pemerintah Minta Masyarakat Tak Risau soal Keamanan Vaksin
Vaksinasi pada malam hari, salah satunya dilakukan di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, dengan sasaran para lansia. Di sana, pendaftaran dilakukan setelah berbuka puasa yakni pukul 19.00-21.00 WITA dan jam pelayanan dibuka hingga pukul 22.00 WITA.
Vaksinasi dijadwalkan berlangsung sebanyak tiga kali seminggu selama bulan Ramadhan di kantor kelurahan yang dekat dengan masjid, selain agar banyak warga yang datang juga sekaligus sosialisasi.
Kegiatan ini berkolaborasi dengan pelaksanaan screening pada lansia yakni pemeriksaan tekanan darah, kolesterol dan asam urat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kecelakaan Maut di Tol Cisumdawu, Toyota Hiace Hantam Mobil Boks, 3 Tewas dan 4 Korban Lainnya Terluka
- Korupsi Pembayaran Komisi Agen, Mantan Direktur PT Jasindo Divonis 3,5 Tahun Penjara
- Kasus Kekerasan Dokter PPDS, Kemenkes Pastikan Menyiapkan Sikap Tegas
- Menteri Kebudayaan Fadli Zon Sebut Pemerintah dalam Tahap Awal Menulis Ulang Sejarah Indonesia
- Dedi Mulyadi Larang Wisuda Sekolah, Begini Kata Mendikdasmen
Advertisement

Pria Tak Dikenal Membeli Rokok dengan Uang Palsu di Ngaglik, Polisi Lacak Lewat Rekaman CCTV
Advertisement

Asyiknya Interaksi Langsung dengan Hewan di Kampung Satwa Kedung Banteng
Advertisement
Berita Populer
- Dedi Mulyadi Bakal Sikat Yayasan Bodong Penerima Hibah dana Pendidikan
- Istri dan anak Zarof Ricar Mengaku Tidak Tahu Asal Uang Rp1 Triliun dan Emas 51 Kg yang Disita Kejagung
- Seleksi Anggota Dewan Komisioner LPS Dibuka Mulai Besok, Ini Link Pendaftaran dan Syaratnya
- Setoran Pelindo ke Negara Capai Rp1,94 Triliun
- Tarif Tol Jagorawi Dijadwalkan Naik Mei 2025, Penataan Terus Dilakukan
- Terdakwa Kasus Korupsi Timah dan Bos Smelter Suparta Meninggal Dunia
- Kemenag Wanti-wanti Jemaah Jangan Tertipu Visa Non Haji
Advertisement
Advertisement