Advertisement
50 Persen Penyakit Dipengaruhi Polusi Udara
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Polusi udara menjadi salah satu penyumbang penyakit terbesar di dunia. Lebih dari 50 persen penyakit diakibatkan oleh polusi udara kota-kota besar di seluruh dunia.
"Proporsi penyakit yang terbanyak itu disebabkan oleh pencemaran udara. Kalau penyakit-penyakit yang disebabkan oleh makanan, minuman itu sekitar 15 persenan tapi kalau di pencemaran udara itu lebih dari 50 persen," ujar Guru Besar Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Budi Haryanto dikutip dari laman Instagram @bicaraudara.
Advertisement
Menurutnya, manusia tidak bisa memilih udara yang akan dihirup dan semua hal yang berefek terhadap kesehatan melalui udara masuk ke dalam tubuh.
Oleh karena itulah, jika kualitas udara tidak dibenahi dan tidak dibersihkan maka semuanya akan masuk ke tubuh. Akibatnya, berbagai macam senyawa kimia, pencemaran udara yang lain, hingha polutan akan masuk ke dalam tubuh dan berefek bagi kesehatan.
Budi juga telah melakukan penelitian sejak 2013 hingga 2017 dengan melakukan modeling prediksi yang menunjukan bahwa hingga 2050 tingkat polusi udara akan terus meningkat.
Dengan melihat data yang mengkhawatirkan tersebut dan terus meningkatnya sumber polusi udara seperti pertumbuhan kendaraan bermotor, dapat dipastikan jika tidak dikendalikan maka pada 2030 saja polusi udara akan meningkat hingga 60 persen dari kondisi saat ini.
“Hingga 2050, jika kita tidak melakukan sesuatu yang revolusioner untuk mengendalikan pencemaran udara, maka semua parameter pencemar udara itu trennya akan naik terus. Tahun 2030 itu bisa 50-60 persen lebih tinggi dibandingkan dengan sekarang,” terangnya.
Maka dari itu, untuk melihat kualitas udara, pemerintah harus memperbanyak alat pendeteksi udara. Menurutnya, saat ini tidak perlu lagi berpikir tentang harga alat yang semakin modern semakin terjangkau.
Sebab, ketika teknologi semakin modern, alat-alat tersebut akan semakin canggih dan tidak lagi mahal. "Kalau dulunya kita beli sampai miliaran satu alat monitoring station dan hanya punya 5 jakarta, bandung 5, surabaya 5, sekarang gak perlu harus semahal itu lagi," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
- Menang Setelah 43 Tahun, Ini Fakta Kemenangan Langka Indonesia atas Australia
- Timnas Indonesia Ukir Dua Memori Indah di Stadion Abdullah bin Khalifa Qatar
- Tampil Gemilang, Ernando Dianggap Kerasukan Kiper Real Madrid Andriy Lunin
- From Zero to Hero, Ini Profil Komang Teguh Pahlawan Kemenangan Garuda Muda
Berita Pilihan
- 2 Oknum Pegawai Lion Air Jadi Sindikat Narkoba, Begini Modus Operasinya
- Indonesia Gunakan Pengaruh Agar Deeskalasi Terjadi di Timur Tengah
- Kasus Pengemudi Arogan Mengaku Adik Jenderal Kini Diusut Bareskrim
- Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Ditutup Sementara
- Tol Jogja Solo Dilewati 109 Ribu Kendaraan Selama Libur Lebaran 2024
Advertisement
Syawalan ke Ponpes dan Panti Asuhan, Pj. Bupati Kulonprogo Salurkan Bantuan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- KPU Jogja Koordinasi dengan Disdukcapil untuk Susun Data Pemilih Pilkada 2024
- Tol Jogja Solo Dilewati 109 Ribu Kendaraan Selama Libur Lebaran 2024
- Firli Bahuri Disebut Minta Uang Rp50 Miliar ke SYL
- Daftar Harga BBM Pertamina, Shell, dan BP-AKR per Kamis 18 April 2024
- Tertidur 22 Tahun Gunung Ruang Erupsi, Gempa hingga 944 Kali dalam Satu Hari
- Warga Jepang Gugat Pemerintah Soal Efek Samping Vaksin Covid-19
- Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Ditutup Sementara
Advertisement
Advertisement