Advertisement

Serpihan Roket China Jatuh di Kalimantan Tengah

Sholahuddin Al Ayyubi
Rabu, 06 Januari 2021 - 13:47 WIB
Budi Cahyana
Serpihan Roket China Jatuh di Kalimantan Tengah Benda mirip serpihan badan pesawat dan pelampung serta jaket milik sebuah Kapal MV. YUAN WANG HAI PANAMA ditemukan di perairan Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah pada Selasa (5/1/2021) malam./Antara - HO/Humas Polda Kalteng

Advertisement

Harianjogja.com, PALANGKA RAYA - Sejumlah benda yang semula diduga serpihan pesawat milik China ditemukan di wilayah Kalimantan Tengah. Setelah diselidiki, ternyata benda-benda tersebut berasal dari roket milik China yang meledak di udara.

Hal itu didasar pada hasil penyelidikan yang dilakukan  jajaran Polda Kalimantan Tengah beserta tim gabungan lainnya.

Advertisement

Pihak Kepolisian memastikan sejumlah benda yang ditemukan di perairan Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat tersebut adalah serpihan roket milik Republik Rakyat China yang meledak di langit.

Kabid Humas Polda Kalteng Hendra Rochmawan di Palangka Raya, Rabu (6/1/2021), mengatakan berdasarkan hasil temuan di lapangan di bagian badan serpihan benda tersebut terdapat logo dengan tulisan CNSA (China National Space Administration).

CNSA adalah badan antariksa nasional Republik Rakyat China (RRC) yang bertanggung jawab untuk program ruang angkasa.

"Dari hasil penelusuran pemberitaan media online (daring) nasional pada tanggal 10 April 2020, yang menyebutkan ada sebuah Roket China gagal mengorbitkan Satelit Palapa-N1 dan meledak di langit, sehingga dipastikan serpihan tersebut bukan pesawat terbang yang jatuh," ucap Hendra.

Selain serpihan roket, Polda Kalimantan Tengah juga menemukan sebuah baju, potongan kabel dan honey comb yang menjadi identitas roket milik negara China.

"Itu semua yang ditemukan di Teluk Ranggau," tutur Hendra, Rabu (6/1).

Ia menjelaskan, tim yang melakukan penyelidikan memperkirakan serpihan benda yang menyerupai badan pesawat itu meledak di langit lalu jatuh di perairan Laut Jawa. Kemudian, serpihan tersebut terbawa ombak dan terdampar di Teluk Ranggau Desa Sei Cabang Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat.

Guna memastikan soal serpihan benda menyerupai badan pesawat, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dalam waktu dekat akan datang ke Kota Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat (Kobar).

KNKT direncanakan melakukan pemeriksaan sampel serpihan benda tersebut.

"Nanti juga akan dilanjutkan zoom meeting bersama pihak Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) untuk memastikan benda yang ditemukan," tutur Hendra, seperti dikutip Antara.

Pelampung serta jaket milik sebuah Kapal MV. YUAN WANG HAI PANAMA yang ditemukan di perairan Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Selasa (5/1/2021) malam./Antara/HO-Humas Polda Kalteng

Selain itu, kata Perwira Polri berpangkat melati tiga itu, temuan ke dua sekitar 500 meter dari serpihan benda yang semula diduga pesawat, adalah benda seperti setelan pelindung termal (insulated Immersion and Thermal Protective Suits) dan life jacket.

Terhadap benda milik Kapal MV. YUAN WANG HAI - PANAMA itu juga sudah dilakukan pengecekan.

Sementara dari hasil tracking Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP) wilayah Kalteng, diketahui bahwa Kapal MV. YUAN WANG HAI - PANAMA berlayar dari Australia menuju Vietnam melewati Laut Jawa dan akan tiba di Vietnam pada 16 Januari 2021.

"Jadi terkait setelan pelindung termal (Insulated Immersion and Thermal Protective Suits) dan life jacket milik Kapal MV. YUAN WANG HAI - PANAMA diduga dibuang atau jatuh oleh penumpang, sehingga terbawa arus ombak dan terdampar di pesisir pantai Teluk Rangau," tutur Hendra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jelang Hari Kesiapsiagaan Bencana, BPBD DIY Siapkan Rangkaian Kegiatan untuk Tingkatkan Kesadaran Masyarakat

Jogja
| Jum'at, 19 April 2024, 13:37 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement