Advertisement

Lain dari yang Lain, Taj Mahal Justru Tambah Kapasitas Pengunjung di Tengah Pandemi

Oktaviano DB Hana
Kamis, 31 Desember 2020 - 11:47 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Lain dari yang Lain, Taj Mahal Justru Tambah Kapasitas Pengunjung di Tengah Pandemi Taj Mahal. - Taj Mahal

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Di tengah objek wisata lain megurangi jumlah pengunjung bahkan menutupnya, Pemerintah India justru menambah jumlah pengunjung yang diperbolehkan masuk ke monumen Taj Mahal menjadi 15.000 per hari.

Kebijakan itu diambil India meski ada peringatan dari otoritas kesehatan bahwa kerumunan di tempat wisata bisa berujung kepada meningkatnya kasus virus Corona atau Covid-19.

Advertisement

Taj Mahal yang merupakan salah satu tujuan wisata terpopuler India sempat ditutup pada Maret lalu setelah pemerintah menetapkan pembatasan wilayah untuk menekan penyebaran virus Corona.

Baca juga: Nekat Berwisata ke Bantul Malam Tahun Baru, Ini Risikonya!

Makam dari abad ke-17 itu kembali dibuka pada Sepptember 2020 dengan jumlah pengunjung yang diizinkan pada awalnya terbatas. Namun, pejabat lokal mengatakan jumlahnya terus meningkat dalam beberapa pekan terakhir sehingga batas maksimal ditetapkan 10.000 per hari.

"Batas naik menjadi 15.000 tiket per hari jadi setiap turis bisa dapat tiket dan mengagumi monumen," kata arkeolog pemerintah Vasant Kumar Swarnkar dikutip dari Antara.

Pada Rabu, ribuan turis, banyak di antaranya tanpa masker, berbondong-bondong mendatangi monumen marmer putih, berkerumun di sekitar loket karcis. Keluarga-keluarga juga berjalan-jalan di taman sekeliling Taj Mahal.

Baca juga: Tahun Baru, Tebing Breksi Gelar Pentas Seni Virtual

Pejabat kesehatan federal memperingatkan bahwa kepadatan yang berlebihan di tempat-tempat wisata dapat menyebabkan lonjakan lain dalam kasus virus Corona, dengan kekhawatiran atas varian baru dari Inggris yang lebih menular dan telah terdeteksi di India.

India mencatat jumlah kasus virus Corona tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat dan hampir 148.500 orang telah meninggal.

Namun, kasus harian telah mencapai titik terendah dalam enam bulan setelah mencapai puncaknya sekitar 98.000 pada bulan September.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com, Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Gunakan Drone, Pencarian Bocah Tenggelam di Sungai Oya Wonosari Terkendala Arus Deras

Gunungkidul
| Jum'at, 29 Maret 2024, 13:37 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement