Advertisement
Penelitian: Anak Muda Cenderung Mengabaikan Protokol Kesehatan

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Penelitian terbaru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menunjukkan anak muda cenderung mengabaikan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Dikutip dari healthline.com, Jumat (30/10/2020), CDC mengatakan antara April dan Juni 2020, penerapan protokol kesehatan utama, termasuk physucal distancing dan menghindari ruang yang ramai, tak terlalu bagus pada orang berusia antara 18 tahun dan 29 tahun.
Advertisement
Temuan ini menyoroti perlunya memberi tahu anak muda tidak hanya tentang potensi risiko mereka, tetapi juga peran penting dalam penyebaran Covid-19. Meskipun orang yang lebih muda memiliki risiko lebih rendah untuk dirawat di rumah sakit atau meninggal karena Covid-19, infeksi dapat menjadi parah pada orang-orang dari segala usia, termasuk mereka yang sehat.
“Kami juga mengetahui dari studi sebelumnya bahwa remaja berusia 20-an dapat berfungsi sebagai pelaku untuk penularan kepada lansia. Mengurangi tingkat infeksi di antara orang-orang yang berusia 20-30an sangat penting untuk mengendalikan pandemi, ” tutur Robert Glatter, seorang dokter darurat di Lenox Hill Hospital di New York City.
Untuk mengukur seberapa ketat orang telah mematuhi tindakan pencegahan keamanan yang direkomendasikan terhadap Covid-19, CDC juga melakukan survei orang dewasa yang berusia di atas 18 tahun.
Survei ini menanyakan peserta tentang tindakan keamanan yang telah mereka ambil, dilakukan dalam tiga gelombang: akhir April, awal Mei, dan akhir Mei. CDC menemukan bahwa persentase orang dewasa yang menggunakan masker wajah meningkat dari 78 persen di bulan April menjadi 89 persen di bulan Juni.
Semua perilaku pencegahan utama lainnya - menjaga jarak, menghindari keramaian dan ruang publik, serta mencuci tangan tidak dilakukan. Satu-satunya pengecualian adalah menghindari restoran, yang tidak banyak berubah.
Secara umum, anak muda dilaporkan kurang ketat dengan perilaku mitigasi dibandingkan dengan orang dewasa yang lebih tua. CDC mencurigai ini bisa menjadi mengapa tingkat Covid-19 di antara anak muda Amerika melonjak.
Menurut CDC, temuan tersebut menyoroti kebutuhan untuk menjangkau anak muda dan mendorong mereka untuk mematuhi tindakan pencegahan keselamatan.
"Pesan kesehatan masyarakat perlu menekankan pentingnya menjaga jarak secara fisik dan mengenakan masker, terutama di antara kelompok usia 18-29 tahun," kata Glatter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Dosen FH Unissula Diskorsing Karena Diduga Jadi Pelaku Kekerasan
- Perpres No.79 Tahun 2025, Tidak Hanya Soal Kenaikan Gaji
- Viral Kepsek Roni Dicopot, Wali Kota Prabumulih Terancam Sanksi
- Pejabat BPJPH Diduga Lakukan KDRT, Begini Respons Komnas Perempuan
- Korban Hilang Banjir Bali Terus Dipantau Tim SAR
Advertisement

23 Sekolah di Gunungkidul Diperbaiki dengan Anggaran MBG
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Pemerintah Jamin Pembangunan Perumahan Sosial Tanpa Penggusuran
- 65 Ribu Warga Gaza Meninggal Akibat Serangan Israel
- Prakiraan BMKG, Mayoritas Wilayah Indonesia Diguyur Hujan
- Ratusan Siswa di Garut Diduga Keracunan Makanan MBG
- Deretan Selebritas Dunia Galang Dana untuk Palestina
- Serangan Israel, Warga Palestina yang Tewas Tembus 65.000 Jiwa
- Ribuan Orang Unjuk Rasa di London Tolak Kunjungan Donald Trump
Advertisement
Advertisement